Beijing, 16 November (China Daily), "Lingkungan sosial yang pelik dan liku-liku pengalaman pribadi, dapat menjadikan kemampuan seseorang pemimpin bisa berkembang dengan baik. Jadi tidak hanya mengecap pendidikan beberapa tahun di perguruan tinggi saja, yang bisa dijadikan modal untuk mengasah kemampuan tadi." Demikian bunyi tulisan dari sebuah artikel di Qilu Evening News.
Beberapa hari yang lalu, seorang pejabat tinggi dari Universitas Peking telah mengumumkan bahwa perguruan ini akan melakukan suatu perubahan penting untuk model pengolahan mahasiswa pasca sarjananya. Dalam menerima mahasiswa pasca sarjana, universitas ini akan memilih beberapa orang calon dengan memiliki kemampuan memimpin yang berpotensi, untuk memimpin negara dengan orang-orang yang memiliki kemampuan memimpin yang lebih inovatif.
Diketahui bahwa, kemampuan orang untuk mengembangkan beberapa kemampuan memimpinnya ditentukan oleh berbagai faktor, seperti kemampuan mereka dalam berorganisasi, berkoordinasi dan mengambil keputusan, atau orang yang memiliki karisma.
Semua persyaratan ini betul-betul tidak dapat ditanam dalam suatu lingkungan kampus, tanpa mempertimbangkan pengalaman sosial mereka dan beberapa kesempatan yang perlu dikembangkan.
Jika dipandang dari suatu perspektif global, berapa banyak pemimpin-pemimpin terkenal yang memimpin di beberapa bidang, seperti politikus atau pemimpin-pemimpin perusahaan, yang mempelajari segalanya melalui pendidikan di perguruan tinggi ?
Beberapa orang yang terlibat dalam dunia pendidikan, mengatakan, bahwa Universitas Yale di AS merupakan salah satu contoh perguruan tinggi yang sukses dalam hal ini. Beberapa orang pemimpin negara di AS, adalah tamatan dari perguruan tinggi ini. Juga tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam sejarah Yale, ada sekitar lima orang pemenang Hadiah Nobel dan banyak lulusannya memenangkan penghargaan terkenal lainnya.
Pendidikan drama, musik, dan literatur di universitas ini menjadi panutan di AS. Bentuk pemimpin-pemimpinnya, hanya merupakan suatu proporsi terkecil dari banyaknya jumlah para lulusannya yang menonjol.
Model pendidikan Universitas Peking adalah terlalu unitary. Dan tidak adil rasanya jika tidak dapat menerima beberapa orang mahasiswa unggul untuk masuk ke universitasnya karena mereka tidak memiliki jiwa atau kemampuan memimpin yang berpotensi.
Universitas Peking akan mengalami kerugian besar jika menolak menerima para mahasiswa yang tidak memiliki kwalitas memimpin yang baik, tapi memiliki kemampuan akademik yang lebih tinggi. Banyak pendapat yang mengatakan, bahwa universitas yang telah berusia tua ini, sebaiknya tidak menyimpang dari jiwa liberal dan akademis yang asli.
|