|
BEIJING, 30 Mei. Tiongkok berencana untuk menyatukan kekuatan dengan negara-negara tentangga untuk memerangi Badai Pasir.
Badai adalah salah satu masalah lingkungan hidup yang paling serius yang menimpa jutaan orang Tiongkok dan rakyat negara-negara tetangga, tetapi para pejabat berharap mereka akan memerangi hal ini dengan membantuk kemitraan dengan negara-negara lain yang terkena dampaknya.
"Sampai akhir tahun ini, kami berharap sebuah yayasan khusus akan dibentuk oleh Tiongkok dan negara-negara tetangga yang juga terkena dampak badai pasir pada musim semi ini, seperti Korea Selatan dan Jepang," kata Qu Guilin, direktur Departemen Kerja sama Internasional di bawah Administrasi Kehutanan Negara.
Qu mengungkapkan rencana yang telah dinanti-nanti ini pada sebuah konfrensi pers yang diadakan pada Konfrensi Internasional Beijing tentang Wanita dan Penggurunan, yang dibuka di Beijing kemarin.
Liu Tuo, kepala kantor pengontrolan tanah berpasir mengatakan bahwa Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Mongolia telah bersama-sama merencanakan sebuah garis besar untuk kontrol badai pasir di Asia Timur Laut. Rencana ini diharapkan akan menanggulangi ancaman bencana lingkungan hidup di kawasan ini.
"Rencana ini termasuk memonitor atmosfer dan kontrol permukaan tanah,"katanya.
"Rencana ini akan diterapkan segera setelah pendanaan internasional tersedia."
Sampai kini, Tiongkok telah bekerja sama dengan sepertiga dari negara-negara di dunia dalam peperangan melawan penggurunan dan degradasi tanah, sebuah masalah ekologi global yang mengenai dua pertiga dari negara-negara dan kawasan di dunia. Seperlima umat manusia terkena dampak dari masalah ini, termasuk dengan terjadinya badai pasir dan kemiskinan.
Wakil Perdana Menteri Hu Liangyu mengatakan dalam konfrensi, "Solusi untuk masalah pelik penggurunan ini mengharuskan usaha-usaha bersama komunitas internasional."
Sebagai sebuah negara yang bertanggung jawab dan seorang partner yang permanent di dunia, Tiongkok akan membuat usaha untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam melawan penggurunan, katanya.
Hui mengatakan dengan jelas bahwa pemerintah berkomitmen untuk bekerja dengan komunitas internasional untuk melestarikan lingkungan hidup.
Sementara itu, seorang ahli pertanian mengatakan bahwa lahan pertanian Tiongkok yang luas tidak boleh diabaikan dalam perjuangan melawan badai pasir.
Kondisi berdebu yang menimpa banyak kawasan di Tiongkok Utara pada musim semi ini, telah mengakibatkan badai debu yang hebat yang menimpa Beijing pada tanggal 16 April. Pada badai ini, 330 ribu ton debu jatuh ke ibukota.
Li Hongwen, seorang dosen dari Universitas Pertanian Tiongkok, mengatakan bahwa kebanyakan debu tersebut bukan pasir, yang dikabarkan bertiup dari gurun di Mongolia Dalam, tetapi tanah dari perkebunan di sekitar ibu kota.
Li dan kolega-koleganya mengumpulkan contoh-contoh tanah dari perkebunan-perkebunan di sekitar kota Beijing dan Propinsi Hebei yang bertetangga dengan Beijing. Selain itu, ia juga mengambil debu dari gurun di Mongolia Dalam.
Hanya sebagian kecil dari butir debu dari Mongolia dalam bisa tertiup sampai ke Beijing. Tetapi Li menemukan bahwa butir-butir debu yang jatuh di Beijing kebanyakan lebih besar. Ini berarti mayoritas berasal dari perkebunan di sekitar, bukan dari gurun.
Sebagai reaksi dari penemuan ini, Kementrian Pertanian kini mempromosikan cara melestarikan dengan "melapisi dengan tegel," sebuah teknik penanaman inovatif yang menentang metoda pertanian tradisional yang telah dipraktekkan selama ribuan tahun.
Dengan "melapisi dengan tegel" ini, petani harus meninggalkan teknik tradisionalnya yang membajak tanah supaya sisa-sisa tanaman yang sudah dipanen masuk ke dalam tanah. Dengan metode "melapisi dengan tegel" ini, sisa-sisa panenan ditinggalkan di atas tanah, untuk mengikat bumi dan mengurangi efek angina serta erosi air, kata Li.
Kemarin Beijing mengumumkan rencananya untuk menggunakan teknik "melapisi dengan tegel" ini sebagai teknik wajib selama tiga tahun.
Pada tahun 2008, 153 ribu hektar perkebunan Beijing akan ditanami dengan cara baru.
Sumber:China Daily
|