Kerja sama di bidang humaniora merupakan salah satu bidang penting Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO). Demikian bunyi Piagam SCO. Selama lima tahun ini, SCO melakukan kerja sama yang benar-benar efektif di bidang kebudayaan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanggulangan darurat bencana. Hingga saat ini, SCO telah menyelenggarakan dua kali pertemuan menteri kebudayaan, sementara menerima baik program kerja sama kebudayaan multilatral tahun 2005-2006. Pertemuan menteri kebudayaan negara-negara anggota SCO yang diadakan di Shanghai tahun lalu mengambil keputusan untuk mengadakan festival budaya negara anggota selama berlangsungnya KTT SCO tiap tahun, dengan upacara pembukaan dihadiri oleh kepala negara anggota secara kolektif. Sekarang SCO telah menyelenggarakan festival budaya yang pertama, dan festival kedua segera akan digelar selama berlangsungnya KTT SCO kali ini. Kerja sama di bidang humaniora sudah menjadi titik terang baru dalam kerja sama multilateral dan bilateral SCO.
Sejalan dengan semakin eratnya pertukaran kebudayaan antara Tiongkok dan negara-negara anggota lainnya, pertunjukan yang dipentaskan oleh rombongan kesenian dari negara-negara itu juga kerap digelar di Tiongkok. Sedang rombongan kebudayaan dan kesenian Tiongkok juga sering mengadakan pertunjukan ke Rusia dan negara-negara Asia Tengah lainnya. Sementara itu, SCO menyelenggarakan pula pameran lukisan karya anak-anak yang digelar secara berkeliling di Khazakstan, Uzbekistan, Tajikistan dan Tiongkok, yang telah mengundang perhatian UNESCO. Pameran itu diikuti 6.000 anak dari negara anggota SCO. Pihak sponsor sepenuhnya menghormati tradisi dan kebudayaan semua negara anggota, menganjurkan anak-anak yang ikut serta dalam pameran membuat lukisan berdasarkan dongeng rakyat di negara-negara lain , dengan maksud agar mereka dapat sejak dari kecil menghormati peradaban berbagai negara, menghormati etika baik umat manusia dan menghormati sesama.
Untuk mendorong maju kerja sama humaniora antar negara anggota SCO, Presiden Tiongkok Hu Jintao di depan KTT SCO di Astana secara khidmat berjanji bahwa pihak Tiongkok akan mengalokasi dana khusus untuk menatar 1.500 tenaga ahli negara anggota lain dalam waktu tiga tahun mendatang. Pihak Tiongkok sudah mulai melaksanakan rencana tersebut. Bidang penataran mencakup pengelolaan administratif, perkembangan ekonomi, keamanan diplomatik, teknologi dan bahasa Mandarin. Tahun lalu Tiongkok total telah menatar 160 orang.
Negara-negara anggota SCO mempunyai sumber humaniora yang khas, dan kerja sama di bidang itu sangat potensial. Walaupun kebudayaan berbagai bangsa di negara-negara Asia Tengah berbeda, tapi mereka sejak dahulu kala sudah melakukan pertukaran yang erat, sehingga rakyat dari berbagai etnis saling bercermin dan saling mengenal. Dalam proses itu kebudayaan bangsanya masing-masing juga mengalami perkembangan. Jalan Sutra zaman kuno pernah mentautkan erat Tiongkok dan negara-negara Asia Tengah. Sejarah pertukaran antara Tiongkok dan negara-negara itu dapat dilacak sampai zaman dahulu kala. Negara-negara Asia Tengah sangat terpengaruh oleh kebudayaan Rusia. Bahasa Rusia adalah bahasa pengantar di negeri-negeri itu. Kesemua faktor itu adalah syarat yang menguntungkan pertukaran dan kerja sama humaniora negara-negara anggota SCO.
Dapat dipercaya bahwa kerja sama antar negara anggota SCO di bidang humaniora akan berangsur-angsur diperdalam dan membuahkan hasil bernas yang akan mensejahterakan rakyat semua negara di kawasan itu , sebagaimana kerja sama yang telah mereka lakukan di bidang keamanan, antiterorisme serta ekonomi dan perdagangan.
|