Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-09-19 13:57:20    
Kerja Sama Guangxi Dan ASEAN Untuk Mempercepat Pembangunan Jalur ekonomi

cri

Saudara pendengar, dalam acara tetap Ruangan Tiongkok-Asean edisi pekan ini akan kami sampaikan kutipan wawancara wartawan kami dengan Walikota Muda Kota Chongzuo, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Nyonya Mo Changying mengenai kerja sama kota itu dengan ASEAN untuk mempercepat pembangunan jalur ekonomi.

Saudara pendengar, maskot Ekspo Tiongkok-ASEAN adalah bentuk Presbytis leucocephalus (monyet daun kepala putih). Kampung halaman Presbytis leucocephalus (monyet daun kepala putih) adalah di Kota Chongzuo, Guangxi Tiongkok Barat Daya yang berbatasan dengan Vietnam. Jalan raya bebas hambatan dari Nanning, ibukota Guangxi ke Lintasan Youyi atau Lintasan Persahabatan yang menyambungkan Jalan Raya Nomor 1 Vietnam di Chongzuo merupakan "Jalur Emas" dari Tiongkok ke Vietnam bahkan berbagai negara Asia Tenggara. Tahun-tahun belakangan ini, seiring dengan dicanangkannya Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, Chongzuo yang hanya bersejarah 3 tahun sebagai kota tingkat keresidenan yang paling muda di Guangxi sedang aktif bekerja sama dengan negara-negara ASEAN untuk mempercepat pembangunan jalur ekonomi. Berikut laporannya.

Saudara pendengar, Kota Chongzuo yang terletak di Guangxi barat daya adalah sebuah kota perbatasan yang dekat dengan pelabuhan, merupakan titik persilangan lingkaran ekonomi ASEAN, lingkaran ekonomi Tiongkok selatan dan lingkaran ekonomi Tiongkok barat daya.

Pingxiang, Ningming, Longzhou dan Daxin di bawah Kota Chongzuo masing-masing berbatasan dengan propinsi-propinsi Quang Ninh, Lang Son dan Cao Bang, Vietnam, dan panjang seluruh garis perbatasan mencapai 533 kilometer. Garis perbatasan Tiongkok-Vietnam di Kota Chongzuo hanya berjarak 160 kilometer dari Hanoi, ibukota Vietnam dan merupakan bandar Tiongkok yang paling dekat dengan ibukota anggota negara ASEAN. Pengangkutan jalan kereta api internasional dari Moskow melalui Beijing sampai Hanoi keluar dari wilayah Tiongkok melalui Chongzuo dan merupakan satu-satunya jalan kereta api dari Tiongkok ke negara-negara ASEAN. Di antara 15 bandar kelas A dan 17 bandar kelas B yang berbatasan dengan negara-negara ASEAN, Kota Chongzuo masing-masing mempunyai 3 buah dan 4 buah.

Walikota Muda Mo Changying dalam wawancaranya dengan wartawan CRI menyatakan, "Seiring dengan dicanangkannya pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN, dua koridor ekonomi Tiongkok-Vietnam dan lingkaran ekonomi Teluk Beibu, Chongzuo telah menjadi garis depan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN. Maka pada awal pembangunan tahun 2004, kota tersebut ditetapkan akan dibangun menjadi jalur ekonomi."

Mo Changying mengatakan,

"Keunggulan Chongzuo adalah jalur ekonomi. Sejak tahun 2004, Chongzuo selalu mengembangkan jalur ekonomi dengan bersandar pada jalur tersebut dan berkisar pada industri. Dalam komposisi industri, dengan memanfaatkan keistimewaan jalur besar internasional dan menyusuri jalan raya bebas hambatan dari Nanning ke Lintasan Youyi, Chongzuo telah menata ruang taman industri, sementara menyusuri badar perbatasan mengkomposisi taman industri dan memupuk industri tipe jalur dan tipe baru. Tujuan Chongzuo adalah membangun kota bandar darat yang berorientasi ke seluruh Tiongkok dan ASEAN."

Bulan April tahun lalu, Kota Chongzuo dan Vietnam berturut-turut menandatangani persetujuan pembangunan bersama pusat listrik tenaga termal berkapasitas 1,2 juta kilowatt dan persetujuan pembangunan zona perdagangan pengolahan transnasional. Dikabarkan, proyek pusat listrik tenaga termal Chongzuo dieksploitasi bersama oleh Tiongkok, Vietnam dan Thailand. Setelah dioperasikan, pusat pembangkit listrik itu dapat dengan efektif menyelesaikan kekurangan tenaga listrik di Chongzuo bahkan Guangxi dan keadaan tidak rasional komposisi sumber listrik, sementara itu dapat pula mensuplai tenaga listrik kepada Vietnam.

Mo Changying menyatakan,

"Proyek itu merupakan permulaan investasi dan perdagangan antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, adalah teladan kerja sama antar Tiongkok, Vietnam dan Thailand, dan juga memperluas bidang investasi bagi pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN.

Kini, pedagang dari 30 lebih propinsi dan kota Tiongkok serta daerah-daerah Hong Kong, Makau dan Taiwan mengadakan perdagangan di bandar perbatasan Chongzuo dan kebanyakan perdagangan luar negeri adalah perdagangan penyerahan barang. Ini menyediakan syarat kepada Chongzuo untuk mengkomposisi dan mengembangkan usaha logistik internasional.

Dikabarkan, Chongzuo sedang berencana membangun sebuah pusat logistik internasional (ASEAN) seluas 2100 mu atau 140 hektar dengan total investasi 500 juta yuan RMB atau kira-kira 62,5 juta dolar AS.

Mo Changying menjelaskan, dewasa ini, buah-buahan Thailand yang memasuki Tiongkok dari bandar Chongzuo setiap hari mencapai 7 atau 8 peti kemas, tapi banyak orang masih tidak tahu adanya jalur yang paling fasilitas dari ASEAN ke Tiongkok. Chongzuo mengharapkan pusat logistik ini dapat memusatkan produk berbagai tempat untuk memudahkan negara-negara Asia Tenggara berbelanja. Dikatakannya,

"Pusat logistik tersebut akan membangun sebuah tempat transaksi komersial seluas 800 ribu meter persegi. Kami sekarang telah merancangkan 6 pasar besar produk khusus, dengan dilengkapi 3 zona fungsional yaitu pemeriksaan bersama internasional, pengangkutan bersama internasional dan penghitungan internasional."

Mo Changying berpendapat bahwa jalur ekonomi yang dikembangkan Chongzuo adalah badan perpaduan pertanian, bandar, industri, pariwisata, logistik dan ekonomi lainnya yang saling melengkapi. Ia mengharapkan melalui eksploitasi jalur ekonomi dapat menggerakkan perkembangan ekonomi dan kemakmuran kota-kota perbatasan Tiongkok-ASEAN.

Demikian tadi, saudara pendengar Ruangan Tiongkok-Asean untuk edisi pekan ini, penyiar Anda Nining menyatakan terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa lagi pada acara tetap minggu depan.