Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-10-26 21:09:08    
BRUNEI

cri
Nama Negara: Brunei Darussalam

Hari Merdeka: tanggal 1Januari tahun 1984

Hari Nasional: tanggal 23 Februari tahun 1984

Bendera Kebangsaan: terdiri dari warna kuning, putih, hitam dan merah. Di atas dasar warna kuning terhias garis miring lebar berwarna hitam dan putih, di tengahnya dilukiskan lambang negara yang berwarna merah. Warna kuning melambangkan Sultan yang agung, garis miring yang berwarna hitam dan putih pertanda memperingati dua raja yang berjasa.

Lambang Negara: bulan sabit mengelilingi sebatang pohon palem, di atasnya berupa dua sayap terbentang, di atas dua sayap adalah kubah dan panji yang melambangkan Brunei menganut agama Islam dan Sultan yang agung. Di tengah bulan sabit tertulis " Di Bawah Bimbingan Tuhan, Hidup Sejahtera. Di dua sisi pola bagian tengah dilukiskan dua tangan yang melambangkan rakyat berdoa kepada Tuhan dan dukungan rakyat kepada Sultan dan pemerintah. Di atas pita hiasan di bagian bawah lambang negara tertulis: Brunei-Kota Damai.

Geografi Alam: area wilayah seluas 5,765 km persegi. Brunei Darussalam terletak di bagian utara Pulau Kalimantan, bagian utara dekat Laut Tiongkok Selatan, bagian timur, selatan dan barat berberbatasan dengan negara bagian Sarawak, Malaysia dan dipisahkan oleh Limbang, negara bagian Sarawak menjadi bagian timur dan barat yang tidak bersambungan. Iklim Brunei tergolong iklim hutan tropis, panas dan kaya hujan.

Populasi: jumlah total penduduk sekitar 350 ribu ( tahun 2004 ), di antaranya 67% orang Malay, 15% orang Tionghoa, 18% etnis lainnya. Bahasa nasional adalah bahasa Malayu, bahas umum adalah bahasa Inggris, agama nasional adalah agama Islam.

Ibukota: Bandar Seri Begawan

Politik: Brunei adalah negara kerajaan muslim Melay yang berdaulat, demokrasi dan merdeka. Pada tanggal 29 September tahun 1956, dikeluarkan UUD pertama. UUD menetapkan, Sultan adalah kepala negara, memiliki kekuasaan administrasi tertinggi dan kekuasaan penyusunan undang-unadang, sementara juga adalah pemimpin agama. Di Brunei diadakan lima dewan antara lain agama, administrasi pusat, kabinet, legislatif dan sistem turun-kemurun ( sejak merdeka pada tahun 1984, operasi dewan legislatif berhenti, kabinet diganti menjadi pemerintah kabinet ), guna membantu Sultan menangani pemerintahan.

Ekonomi: Brunei adalah negara penghasil minyak bumi yang ke-tiga terbesar di Asia Tenggara dan negara penghasil gas alam cairan yang ke-empat terbesar di dunia. Produksi dan ekspor minyak bumi dan gas alam merupakan ekonomi sokoguru Brunei, menempati 36 persen dari pada produk domestik bruto ( PDB ) dan 95% pendapatan total ekspor. Cadangan minyak bumi menempati urutan kedua di Asia Tenggara menyusul Indonesia, ekspor gas alam cairan nomor kedua di dunia. Nilai total PDB perkapita tercatat 19 ribu dolar AS, salah satu negara yang paling kaya di dunia. Pada tahun-tahun terakhir ini, pemerintah Brunei berupaya menerapkan keragaman ekonomi dan kebijakan swastalisasi, berupaya mengubah struktur ekonomi tunggal yang terlalu tergantung pada minyak bumi dan gas alam.
Media: Kantor Berita Brunei adalah satu-satunya badan penerangan milik negara, dibentuk pada tahun 1959. Stasion Radio dan TV Brunei yang merupakan satu-satunya stasion radio dan televisi dibentuk pada bulan Mei tahun 1957. Penyiaran radio melebihi 30 jam per hari. Sejak tahun 1975, stasion TV membuka kanal programa bewarna dan menayangkan programa bahasa Malayu dan bahasa Inggris.

Diplomasi: Brunei menganut kebijakan diplomatik non-blok dan bersahabat dengan semua negara. Pada tanggal 24 Februari tahun 1984 bergabung dengan PBB. Brunei berhubungan erat dengan negara-negara ASEAN dengan menganggap ASEAN sebagai batu dasar diplomatiknya. Pada tanggal 7 Januari tahun 1984, Brunei menjadi anggota ke-enam ASEAN. Brunei aktif mengembangkan hubungan dengan negara-negara Islam, dan adalah negara anggota Organisasi Konferensi Islam. Pada tanggal 15 April tahun 1994, Brunei menjadi anggota WTO.

Hubungan dengan Tiongkok: pada tanggal 30 September tahun 1991, Brunei menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok. Pada bulan September tahun 2004, Sultan Brunei Bolkia mengadakan kunjungan kerja di Tiongkok, kedua negara mengeluarkan komunike bersama. Pada tahun 2003, nilai perdagangan bilateral antara kedua negara tercatat 346 juta dolar AS, rata-rata meningkat 100 juta dolar AS per tahun. Pada bulan April tahun 2005, Presiden Tiongkok Hu Jintao mengadakan kunjungan kenegaraan di Brunei.