|
Belakangan ini, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dalam penerimaan wawancaranya dengan Kantor Berita Xinhua, Harian Renminribao, CCTV, CRI dan China News Agency menunjukkan, kini negara-negara ASEAN sudah mempunyai hubungan baik dengan Tiongkok, dan mendapat banyak manfaat dari perkembangan pesat ekonomi Tiongkok, khususnya di bidang perdagangan, investasi dan usaha komersial.
Hun Sen mengatakan, bagi negara-negara anggota ASEAN yang paling tidak maju, Tiongkok memberi pula perlakuan tarif yang preferensial, membebaskan tarif terhadap produk-produk negara-negara tersebut yang akan masuk ke pasar Tiongkok, ini sangat mendorong perkembangan ekonomi mereka, dan mendorong proses pengintegrasian antara negara anggota baru maupun lama, miskin maupun kaya, besar maupun kecil.
Hun Sen mengatakan, selama 15 tahun penggalangan hubungan dialog antara ASEAN dan Tiongkok, hubungan kedua pihak berkembang pesat. Kini, semua negara anggota ASEAN telah mendirikan hubungan yang penuh kepercayaan dan saling bekerjasama dengan Tiongkok, seiring dengan melangkahnya zaman, hubungan ini akan semakin kuat.
Hun Sen mengatakan, hidup berdampingan secara harmonis antara ASEAN dan Tiongkok juga termanifestasi pada masalah Laut Tiongkok Selatan, pemimpin negara-negara ASEAN dan Tiongkok sama-sama menyatakan sambutan atas perkembangan yang dicapai dalam proses pelaksanaan "Deklarasi Aksi Berbagai Pihak Di Laut Tiongkok Selatan", sehingga Laut Tiongkok Selatan menjadi samudera yang damai, bekerjasama dan bersahabat. Tentu saja, tetap mempunyai sejumlah perselisihan, kedua pihak hendaknya saling percaya sepenuhnya untuk mencari cara penyelesaian yang menguntungkan kedua pihak.
Menyinggung hubungan antara Kamboja dan Tiongkok, Hun Sen mengatakan, selain keuntungan yang dikatakan tadi, Kamboja menerima pula banyak bantuan dari Tiongkok. Sejauh ini, nilai investasi Tiongkok di Kamboja telah mencapai 600 juta dolar AS, lingkup investasi meliputi listrik tenaga air, pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya.
Menanggapi sejarah hubungan Kamboja-Tiongkok dan bidang apa yang diharapkan Kamboja untuk meningkatkan kerjasama dengan Tiongkok, Hun Sen mengatakan, pada zaman Dinasti Yuan utusan Tiongkok sudah berkunjung ke Kamboja, persahabatan kedua negara sudah bersejarah ratusan tahun. Kamboja selalu berpegang teguh pada pendirian Satu Tiongkok, hubungan Kamboja-Tiongkok adalah hubungan bersahabat yang kokoh dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, Kamboja leboh mengharapkan investasi dari Tiongkok, khususnya di bidang listrik tenaga air. Dapat dikatakan, diadakannya dengan baik investasi dan kerjasama perdagangan akan meletakkan dasar kokoh demi kerjasama politik kedua pihak.
Menanggapi perkembangan Tiongkok, Hun Sen mengatakan, Kamboja sangat memperhatikan perkembangan Tiongkok. Hun Sen berpendapat, prestasi yang dicapai Tiongkok sekarang sangat menonjol, dan Kamboja patut belajar dengan baik.
Hun Sen besok akan berangkat ke Nanning Guangxi untuk menghadiri pertemuan puncak peringatan genap 15 tahun penggalangan hubungan dialog Tiongkok-ASEAN, dan pertemuan puncak ini diadakan atas usulannya. Dia berpendapat, ini merupakan sekali pertemuan puncak yang sangat penting, karena ASEAN dan Tiongkok berpopulasi sekitar 2 miliar jiwa, merupakan masyarakat yang raksasa, sebelum dan sesudah pembangunan zona perdagangan bebas antara ASEAN dan Tiongkok, ASEAN banyak mendapat keuntungan dari perkembangan pesat ekonomi Tiongkok, nilai perdagangan kedua pihak bertambah pesat, kedua pihak hendaknya terus mendorong proses tersebut dan mengadakan kerjasama ekonomi di seluruh bidang, agar seluruh kawasan Asia Pasifik akhirnya bisa mendapat keuntungan hubungan baik antara ASEAN dan Tiongkok.
|