Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2006-11-15 15:35:29    
Bar Di Houhai Beijing

cri

Di seberang Taman Beihai Beijing yang terkenal ada sebuah danau besar yang dinamakan Houhai. Di musim panas, danau ini sejuk dengan pepohonan yang rindang dan bunga teratai yang mekar semarak, sedang di musim dingin, danau ini menjadi lapangan skat alam. Kedua tepi danau adalah taman kerajaan yang masih terpelihara baik. Di tepi Danau Houhai adalah deretan kafe dan restoran yang berbeda gaya coraknya satu sama lain. Daerah ini telah menjadi kompleks bar yang terkenal di Beijing.

Gang Louguxiang dekat Danau Houhai adalah tempat yang terpusat barnya. Gang yang sunyi dan antik ini seperti gulungan pigura yang terbuka, rumah tradisional dan jalan yang sempit, tidak jauh setelah memasuki gang itu akan tampak sebuah rumah berhalaman segi empat dengan pintu gerbang warna hitam, pada daun pintu itu tertempel poster warna merah, dan di atas pintu tergantung lampion merah. Inilah Bar Guoke yang sudah berumur 8 tahun dan digemari banyak tamu.

Di halaman rumah bar itu terdapat beberapa pohon besar yang rindang. Di bawah pohon terletak meja kayu yang sudah tua dan licin permukaannya. Dekorasi dan perabot di dalam bar membuat pengunjung merasa seperti berada di rumah sendiri. Di dekat dinding adalah rak-rak buku tentang sastera dan pariwisata, di sebuah sudut tergantung busana rencangan pemilik bar. Pemilik bar ini adalah penggemar wisata bersepeda. Di dinding bar itu tergantung banyak foto yang diambil pemilik bar dalam perjalanan wisata. Mengenai nama baru yakni Guoke yang berarti Tamu Lalu, pemilik bar itu mengatakan,"Melihat tamu yang lalu lalang, tidak tahu siapa mereka, dari mana mereka datang dan ke mana pergi. Mereka tidak mungkin memasuki kehidupanku, dan saya juga tidak mungkin memasuki kehidupan mereka. Mereka hanya tamu yang berlalu."

Johnson Bruce dari Inggris adalah tamu yang sedang datang ke bar ini. Ia senang menikmati suasana gang di Beijing dan minum di bar seperti ini yang bernuansa Beijing lama. Dikatakannya,"Begitu kita masuk ke bar ini, suasana sejarah akan mencekam kita. Minum-minum di sini sambil memandang udara di luar, kehidupan sedang berlangsung di gang. Kita dapat menyaksikan kehidupan di gang Beijing yang tradisional. Saya juga sering bekerja di sini, mencari sebuah meja atau di halaman, menulis sesuatu, terasa nyaman dan santai."

Selain Tamu Lalu, Bar Batu Kerbau juga sebuah bar yang memiliki ciri khas. Bar berlantai dua ini, bagian bawah digunakan untuk meja bar dan tempat pertunjukan band musik, sedang lantai dua dibagi menjadi dua bagian. Ruang bagian barat menggunakan penerangan lampu lilin, sedang di ruang bagian timur, setiap meja dipisah dengan tabir warna merah muda. Para tamu dapat menikmati pemandangan danau melalui jendela.

Bar Batu Kerbau terkenal dengan suasana romantisnya. Tembok ukiran pasirnya diimpor dari Nepal, gambar dinding dari Thailand, sedang meja bar terbuat dari kayu yang berumur seratusan tahun. Setiap senja di bar ini ada pertunjukan duet selo dan piano yang melantunkan irama santai. Setelah pukul 09:00 malam adalah waktu pertunjukan band asing yang membuat suasana ramai. Pegawai bar itu Jin Lu mengatakan, tahun 2003, seorang mahasiswa Korea Selatan merayakan hari ulang tahun pacarnya di bar ini. Untuk upacara itu, semua lampu dimatikan, band memainkan lagu Korea Selatan dan pelayan mengantar tar ulang tahun ke hadapan gadis itu, sedang mahasiswa tersebut sambil menyanyi menyampaikan rangkuman bunga kepadanya, seraya tamu-tamu yang hadir bertepuk tangan memberikan sambutan. Begitu terharunya gadis itu sampai meneteskan air mata. Jin Lu mengatakan,"Pada hari ulang tahun berikutnya, mereka kembali datang dengan menuliskan kata-kata. Mahasiswa itu mengatakan, bahwa ia akan datang ke Bar Batu Kerbau 10 atau 20 tahun lagi bersama istrinya. Ia berharap bar ini masih tetap eksis. Sedang si gadis mengatakan bahwa bar ini adalah tempat yang tak akan lepas dari kenangannya seumur hidup. Ia senang dengan suasana di bar ini."

Jean Housur dari Meksiko juga sangat menyenangi bar ini. Ia mengatakan,"Suasana di sini seperti dalam dongeng, trendi, modern dan menggembirakan, memberikan orang semacam perasaan yang indah sekali."

Danau Houhai adalah tempat bernostalgia yang membuat orang dengan sendirinya berjalan memasuki budaya dan sejarah sampai jauh ke dalam. Wu Wenxing yang gemar mengunjungi bar mengatakan,"Saya sering mengunjungi bar di Beijing, khususnya di Sanlitun dan Danau Houhai. Bar-bar di sini kental bernuansa budaya sehingga mudah sekali mendekatkan jarak di antara teman, lagi pula suasana di sini kental berciri Tiongkok."