Saudara pendengar, Song Yingying adalah ilmuwan terkenal Tiongkok pada masa Dinasti Ming abad ke-17. Kitab ilmuwan "Ensiklopedia Tiangong Kaiwu", karya Song Yingxing banyak menyimpulkan teknologi industri kerajinan tangan dan pertanian tradisional Tiongkok. Berkat pengaruh menjangkau jauh karya besar itu di dunia, Song Yingxing pun memperoleh reputasi tinggi dalam sejarah iptek dunia. Berikut ini akan kami perkenalkan Song Yingxing dan karyanya Ensiklopedia Tiangong Kaiwu.
Pada tahun 1587, Song Yingxing dilahirkan di sebuah keluarga pejabat di Provinsi Jiangxi, Tiongkok Selatan. Kakek buyutnya pernah memangku jabatan tinggi di badan pembangunan kekaisaran, akan tetapi sampai Song Yingxing dilahirkan, keluarganya berangsur-angsur merosot. Seperti apa yang lazimnya dilakukan sarjana-sarjana waktu itu, Song Yingxing pun berkali-kali mengikuti ujian negara dengan harapan dapat menitik karir sebagai pejabat, akan tetapi ia berturut-turut mengalami kegagalan dalam ujian negara yang diadakan di ibu kota. Setelah gagal lulus ujian untuk kelima kalinya, Song Yingxing yang sudah berusia 45 tahun membatalkan niatnya untuk mengikuti ujian dan beralih melakukan penelitian di bidang iptek dan masalah filsafat. Pada usia 51 tahun, " Ensikklopedia Tiangong Kaiwu " , karya Song Yingxing diterbitkan.
Yang dimaksudkan "Tiangong" dalam judul ensiklopedia itu adalah alam dan tenaga manusia, sedang "Kaiwu" berarti pengembangan material. Judul itu tidak hanya mencerminkan kehormatan Song Yingxing terhadap upaya manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan, juga adalah tantangan terhadap tradisi " meneliti kitab aliran Ru untuk meniti karir pejabat". Apa yang disebut ilmu aliran Ru adalah inti sari pikiran masyarakat kekuasaan kekaisaran. Tradisi penelitian itu menjadikan pikiran aliran Ru sebagai semacam disiplin ilmu, yang pada waktu itu sangat menarik bagi kaum sarjana, sedangkan penelitian terhadap ilmu pengetahuan malah menjadi gejala kepribadian. Pada Dinasti Ming, penelitian atas kitab aliran Ru hampir mencekik mati seluruh bidang keilmuan. Akan tetapi, Song Yingxing sangat meremehkan mereka yang hanya tahu meneliti ajaran kuno dan hampa pengetahuan tentang produksi. Dia menyindir ujian negara waktu itu sebagai sama sekali tidak berguna bagi produksi sosial. Dalam prakata " Ensiklopedia Tiangong Kaiwu ", Song Yingxing mengatakan: " Kitab itu sama sekali tidak berguna bagi mereka yang ingin mempersiapkan ujian negara." Song Yingxing menganjurkan penelitian iptek dan eksperimen ilmiah. Untuk memperoleh data yang akurat, Song Yingxing kerap kali melakukan kunjungan dan eksperimen ke bengkel atau tanah garapan. Sikap serius dalam melakukan penelitian iptek menimbulkan pengaruh tertentu terhadap generasi masa selanjutnya.
Dalam " Ensiklopedia Tiangong Kaiwu ", dengan gambar ilustrasi dan tulisan yang rinci, Song Yingxing menampilkan kembali keadaan kerja dan taraf produksi masa Dinasti Ming, serta dengan lengkap mencatat produksi dan reformasi pertanian dan industri kerajinan tangan Tiongkok. Catatan ensiklopedia itu memainkan peranan penting dalam mewarisi dan mewariskan hasil-hasil yang tercapai Tiongkok di bidang produksi pertanian dan industri serta penelitian iptek.
Ensiklopedia terbagi dalam 18 jilid menurut perbedaan sektor produksi. Isi jilid pertama terutama menceritakan cara penggarapan, alat pertanian serta mesin pengairan, jilid kedua tentang pakaian, pemeliharaan ulat sutra, pemintalan sutra, penanaman kapas dan rami serta teknik penenunan, jilid ketiga menceritakan cara penanaman tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna serta teknik pencelupan warna. Ensiklopedia itu juga mencakup bidang-bidang lainnya yang luas, antara lain pengolahan bahan makanan, produksi garam, pembuatan gula dan arak serta metalurgi, penambangan, pembuatan sado dan kapal, pembuatan senjata, pembuatan kertas, alat tulis serta pengolahan mutiara dan permata. Yang patut diperhatikan ialah si pengarang sengaja mengutamakan produksi yang berkaitan dengan kehidupan rakyat, dan menempatkan isi tentang pengolahan mutiara pada bagian terakhir ensiklopedia. Mengenai hal itu, Song Yingxing menjelaskan bahwa dirinya "mengutamakan bahan makanan dan meremehkan emas dan giok", pikiran itu mencerminkan prinsip yang mengutamakan ekonomi pragmatis demi kesejahteraan rakyat.
Ensiklopedia mencatat banyak pengetahuan di bidang fisika dan kimia yang diwarisi turun temurun dari nenek moyang bangsa Tionghoa, sementara itu, untuk pertama kali dalam sejarah mencatat hasil-hasil yang dicapai Tiongkok dalam penambangan, metalurgi dan pembuatan permesinan. Dalam ensiklopedia itu dicantumkan 30 lebih macam tambang dan cara penambangan, dan secara khusus dan terinci menjelaskan sistem ventilasi udara di bawah sumur tambang, misalnya dalam buku itu diterangkan bagaimana mengisap gas dari bawah sumur ke permukaan bumi dengan menggunakan bambu kosong berukuran besar, guna mencegah terjadinya peledakan gas dan keracunan buruh tambang. Teknologi dan permesinan yang tercantum dalam buku itu mencapai taraf maju di dunia untuk masa itu.
Ensiklopedia kemudian tersebar ke Jepang, bahkan terbentuk "Angkatan Ilmu Kaiwu". Penelitian iptek Jepang pada masa modern justru dilakukan dengan bercermin pada ensiklopedia tersebut. Pada abad ke-19, " Ensiklopedia Tiangong Kaiwu " tersebar ke Eropa dan segera diterjemahkan dalam sejumlah bahasa, bahkan memainkan peranan penting terhadap reformasi industri Eropa. Ahli biologi Inggris Charles Rober Darwin memuji buku itu sebagai "karya kompeten", dan mengutip sebagian teori " Ensiklopedia Tiangong Kaiwu " ke dalam karyanya.
Selain " Ensiklopedia Tiangong Kaiwu ", Song Yingxing menulis pula sejumlah karya lainnya, dalam mana ia menguraikan pandangan materialistis tentang alam. Penelitiannya tentang udara dan suara lebih-lebih dikagumkan. Melalui eksperimen ilmiah, Song Yingxing menemukan bahwa suara adalah getaran udara, sedangkan di Eropa waktu itu, suara dipandang sebagai hasil penyebarluasan molekul.
Saudara pendengar demikian tadi telah kami sampaikan laporan tentang Song Yingxing, ilmuwan zaman kuno Tiongkok sebagai pengisi Ruangan Kebudayaan kali ini. Penyiar Anda ....
|