Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-12 14:38:39    
KTT ASEAN dan KTT Asia Timur Akan Digelar

cri

Pertemuan Puncak ASEAN Ke-12, Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan ( Korsel ) Ke-10 ( 10 plus 3 ), Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Tiongkok Ke-10 serta Pertemuan Puncak Asia Timur Ke-2 ( 10 plus 6 ) akan digelar di Cebu, Filipina tengah dari tanggal 13 hingga 15 bulan ini. Tema pertemuan tahun ini adalah "suatu keluarga penuh nikmat dan rasa cinta." Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao akan menghadiri pertemuan tersebut. Topik yang akan dibahas dan hasil yang akan dicapai dalam rangkaian pertemuan itu mengundang perhatian umum. Menjelang digelarnya rangkaian pertemuan itu, wartawan CRI telah mewawancarai Direktur Kantor Asia Tenggara dan Oseania Balai Riset Hubungan Internasional Modern Tingkok Zhai Kun.

Dalam rangkaian pertemuan tersebut, yang digelar lebih awal adalah Pertemuan Puncak ASEAN Ke-12. Menurut panitia penyelenggara pertemuan, pemimpin dari 10 negara ASEAN akan mengadakan pembahasan mengenai penyusunan "Piagam ASEAN," investasi perdagangan, peningkatan kerja sama antiterorisme, pembicaraan 6 pihak mengenai persoalan nuklir Korea Utara (Korut) serta masalah-masalah penting yang menyangkut keamanan kawasannya dan pembangunan selanjutnya. Mengenai hal itu, Zhai Kun berpendapat, topik yang paling diperhatikan ialah apakah para anggota ASEAN akan menandatangani "Piagam ASEAN." Zhai Kun mengatakan, 

"Piagam itu dianggap sebagai suatu prinsip yang disusun untuk perkembangan ASEAN di masa selanjutnya. Mulai dari tahun 2003, ke-10 negara ASEAN sudah memutuskan untuk membentuk suatu masyarakat bersama seperti Uni Eropa ( UE ) pada tahun 2020, yang mencakup 3 bagian, yaitu masyarakat bersama ekonomi, masyarakat bersama keamanan dan masyarakat bersama sosial dan kebudayaan. Untuk membentuk masyarakat bersama itu, mereka perlu bersatu lebih erat guna menghadapi berbagai tantangan atau ancaman."

Dalam pertemuan-pertemuan lainnya yang akan digelar selanjutnya, Tiongkok dan ASEAN akan membahas pelaksanaan kesepahaman terkait yang dicapai kedua pihak pada bulan November tahun lalu. Pihak Tiongkok akan mengemukakan serangkaian usulan konkret selama pertemuan itu, guna mengkonsolidasikan dan meningkatkan lebih lanjut kemitraan strategis Tiongkok-ASEAN. Zhai Kun berpendapat, selama pertemuan itu, Tiongkok dan ASEAN diperkirakan akan terus berupaya untuk mendorong pembangunan zona perdagangan bebas. Dia berpendapat, pembangunan zona perdagangan bebas bermanfaat bagi Tiongkok maupun kawasannya apabila pembangunan zona tersebut dapat dirampungkan sebelum tahun 2010. Zhai Kun mengatakan, 

"Bagi Tiongkok, pembangunan zona perdagangan bebas akan memungkinkan lebih banyak produk ASEAN masuk ke pasar Tiongkok, sementara lebih banyak investasi Tiongkok akan memasuki negara-negara ASEAN. Bagi negara-negara ASEAN, zona perdagangan bebas akan meningkatkan kemampuannya untuk menanggapi berbagai resiko akibat globalisasi. ASEAN perlu mencari pasar baru dan sumber dana, maka Tiongkok merupakan negara tujuannya yang ideal. Apabila Tiongkok dan ASEAN lebih dahulu mencapai kesepahaman tentang pembangunan zona perdagangan bebas, maka hal itu akan mendorong ASEAN dengan Korsel, ASEAN dengan Jepang untuk membangun zona perdagangan bebas, sehingga menguntungkan perkembangan kerja sama ekonomi dan pedagangan kawasan Asia Timur. "

Tentang keadaan sekarang dan prospek pertemuan Asia Timur yang terdiri dari 16 negara, antara lain 10 negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korsel serta India, Australia dan Selandia Baru, Zhai Kun menganggap ini masih merupakan masalah yang rumit. Masalah ini masih perlu ditinjau dengan mengkaitkan pertemuan Asia Timur dengan pertemuan 10 plus 3. Pertemuan puncak pada tahun lalu sudah berhasil mengatur kedua mekanisme itu. Hasilnya, pertemuan 10 plus 3 tetap merupakan platform utama bagi kerja sama Asia Timur, sedangkan mekanisme pertemuan puncak Asia Timur merupakan suatu forum untuk menjajaki masalah strategis kawasan ini. Maka, pertemuan 10 plus 3 merupakan mekanisme yang pragmatis, sedangkan pertemuan puncak Asia Timur adalah mekanisme kebijakan. Zhai Kun mengatakan, 

" Dalam masalah itu, saya menganggap bahwa para pemimpin Asia Timur hendaknya menunjukkan sikap tenang dalam mengambil keputusan. Dilihat dari sudut masyarakat internasional, kerja sama di kawasan UE, Amerika Latin, Asia Selatan dan Afrika sudah memasuki tahap berulang. Sedangkan dalam kerja sama Asia Timur timbul situasi baru, karena sejumlah negara lainnya akan bergabung dalam kerja sama Asia Timur menyusul negara-negara Asia Timur. Maka, para pemimpin Asia Timur perlu mempertimbangkan lebih lanjut tentang kerja sama dan pelaksanaan pembukaan kawasan. Melalui upaya selama beberapa tahun, kini arah selanjutnya perjalanan pertemuan puncak Asia Timur baru saja ditetapkan agar dapat dipadukan dengan kerja sama 10 plus 3 dan agar kedua kerja sama ini dijadikan sebagai dua mekanisme yang dapat mendorong kerja sama Asia Timur. "