Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-01-24 14:23:45    
Luliang

cri

Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke Luliang, suatu tempat pemandangan di Provinsi Yunnan, Tiongkok barat daya.

Kabupaten Luliang terletak di tengah tanah cekung Luliang, tanah cekung yang terbesar di Provinsi Yunnan. Tanah cekung Luliang terjadi jauh 2 juta sampai 3 juta tahun lalu karena gerakan pembentukan gunung atau orogenesis yang menyebabkan terjadinya patahan kerak bumi. Di sebelah selatan tanah cekung itu terdapat sebuah delta yang terjadi akibat endapan lumpur sungai yang mengalir. Tumpukan pasir kuarsa berwarna dari darat zaman purba menjadi lanskap alam hutan pasir warna warni yang misterius dan indah megah sekarang ini sebagai hasil kerja alam berupa terpaan angin dan kikisan hujan.

Pasir-pasir itu bisa berhimpun menjadi hutan dan tidak mudah roboh karena mengandung silikat dan kalsium karbonat, di luarnya akan terbentuk selaput pelindung alami ketika bertemu dengan air dan karbon dioksika dalam udara. Justru selaput pelindung itulah yang menyebabkan tumpukan pasir itu tidak akan roboh. Selain itu, pasir di sini mengandung 48 jenis elemen kelumit sehingga menjadi warna warni sesuai dengan perubahan musim, cuaca dan sudut sinar matahari, wisatawan seolah berada di dalam lukisan indah warna warni. Kabupaten Luliang setiap tahun menyelenggarakan lomba ukiran pasir berwarna internasional dengan menarik minat banyak wisatawan manca negara untuk ambil bagian. Bupati kabupaten itu, Tang Baoyou mengatakan,"Ukiran pasir Luliang menciptakan lima rekor Guinness yakni skala ukiran pasir yang paling besar, warna paling kaya, karya tunggal paling tinggi, dan letak paling tinggi di atas permukaan laut."

Ukiran pasir sebagai bentuk seni yang baru menggunakan pasir dan air sebagai bahan baku dan menggunakan sifat plastis pasir menciptakan karya-karya seni yang megah dengan berbagai keterampilan dan imajinasi. Sejak tahun 2001, Luliang sudah menyelenggarakan lima kali lomba ukiran pasir berwarna dengan diikuti oleh artis-artis terkenal dari Italia, Jepang, Belgia, Negeri Belanda, Tiongkok dan lain-lain. Mereka telah meninggalkan sejumlah besar karya ukiran pasir berbentuk tokoh-tokoh yang diangkat dari novel terkenal seperti Harry Potter, Don Quisote dan lain-lain, memiliki nilai apresiasi yang sangat tinggi. Li Yuan yang ambil bagian dalam penyelenggaraan lomba karya ukiran pasir berwarna internasional mengatakan,"Karya ukiran pasir ini adalah Harry Potter dan cermin ajaibnya, buah tangan 7 peserta lomba dari dua negara. Dari karya itu kita bisa menemukan semua tokoh dalam cerita Harry Potter. Tokoh-tokoh hasil pahatan itu sangat mirip. Selain itu terdapat pula benteng yang indah. Sebuah dunia misterius dari Barat hadir di depan mata kita. Kalau kita ingin melihat Harry Potter, datanglah ke Luliang untuk menyaksikannya."

1 2