|
Saudara pendengar, seiring dengan kerja sama antara Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok dengan berbagai negara ASEAN semakin erat, pengunjung-pengunjung dari ASEAN ke Guangxi juga semakin bertambah. Pada tahun 2005, Guangxi telah menerima 380 ribu pengunjung dari 10 negara ASEAN.
Saudara pendengar, selama beberapa tahun yang lalu, konsepsi orang Guangxi mengenai negara-negara ASEAN kurang jelas, sedangkan pengertiannya terhadap ASEAN juga amat kurang. Di bidang pariwisata, yang menarik perhatian pada masa dulu hanyalah pariwisata ke "Singapura, Malaysia dan Thailand" serta pariwisata perbatasan Tiongkok-Vietnam yang baru dibuka. Pengunjung-pengunjung ASEAN ke Guangxi juga terutama terpusat pada kota-kota Guilin dan Nanning yang terutama menerima wisatawan dari Vietnam.
Selama tahun-tahun belakangan ini, kerja sama antara Guangxi dan ASEAN meningkat cepat, terutama kerja sama pariwisata berkembang lebih cepat dan telah menjadi industri yang paling awal mendapat manfaat. Kerja sama pariwisata antara Guangxi dan ASEAN terutama mencapai hasil di bidang pengajian teori pariwisata, promosi, kerja sama lin penerbangan dan pengeksploitasian proyek.
Pertama, pengajian teori meletakkan dasar bagi peningkatan kerja sama.
Untuk membentuk platform kerja sama pariwisata antara Guangxi dan ASEAN, memanfaatkan lebih lanjut keunggulan geografi dan peranan Guangxi dalam Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN (CAFTA), mempromosikan sumber daya pariwisata yang kaya dan citra pariwisata keseluruhan Guangxi, memperluas pengaruh pariwisata Guangxi di ASEAN dan mempercepat pemaduan pariwisata Guangxi dengan ASEAN. Menjelang Ekspo Tiongkok-ASEAN pertama, Biro Perjalanan Guangxi dengan sukses mensponsori " Forum Kerja Sama Pariwisata Internasional Tiongkok-ASEAN " dengan dihadiri oleh para pakar, sarjana dan penanggung jawab badan pariwisata dari Thailand, Singapura, Indonesia serta negara-negara ASEAN lainnya dan Tiongkok. Mereka mengadakan pembahasan mendalam mengenai kerja sama pariwisata Tiongkok-ASEAN, terutama kerja sama pariwisata antara Guangxi dan ASEAN. Forum itu dengan positif mendorong kerja sama pariwisata antara Guangxi dan ASEAN. Selama Ekspo Tiongkok-ASEAN tahun 2005 dan tahun lalu, melalui platform Ekspo itu, badan pariwisata Guangxi mengundang pakar dan sarjana untuk membahas urusan kerja sama pariwisata dengan badan pariwisata dan sarjana ASEAN, sehingga meletakkan dasar kepada kerja sama selanjutnya.
Kedua, promosi berhasil memeprluas pengaruh.
Asia Tenggara selain merupakan tempat tujuan pariwisata yang paling utama bagi warga Guangxi ke luar negeri, dan juga merupakan pasar sumber pengunjung yang paling penting bagi Guangxi. Setelah penyelenggaraan Ekspo Tiongkok-ASEAN ditetapkan di Kota Nanning, ibukota Guangxi, Biro Perjalanan Guangxi melakukan kegiatan promosi pariwisata yang luas di berbagai negara ASEAN, sementara negara-negara ASEAN juga menampilkan diri di Guangxi. Sebelum Ekspo Tiongkok-ASEAN pertama pada tahun 2004, Biro Perjalanan Guangxi mengorganisasi kegiatan " Memasuki ASEAN -- Kegiatan Promosi Karnaval Pariwisata Guangxi ". Rombongan promosi telah mengadakan promosi kegiatan untuk memperkenalkan sumber daya dan produk pariwisata Guangxi selama 20 hari di Thailand, Singapura, Malaysia dan Indonesia dengan mendapat tanggapan positif, dan menciptakan sejarah " Karnaval Pariwisata Guangxi " untuk pertama kali ke luar negeri.
Selama tahun-tahun terakhir ini, dengan memanfaatkan peluang festival pariwisata dan makanan khas Malaysia, badan pariwisata Guangxi setiap tahun mengirim rombongan promosi pawiwisata ke Malaysia, Thailand dan Singapura. Biro Perjalanan Guangxi juga aktif ambil bagian dalam delegasi pemerintah yang dikepalai oleh pemimpin Guangxi ke berbagai negara ASEAN dalam rangka mengadakan kegiatan hubungan publik pariwisata, dan ambil bagian dalam Reli Mobil Internasional Tiongkok-ASEAN pada bulan Oktober tahun lalu, sehingga berhasil memperluas pengaruh Guangxi di dunia luar.
Untuk menarik lebih banyak pengunjung ASEAN bertamasya ke Guangxi, usaha pariwisata Guangxi aktif mengajukan gagasan pemasaran yang baru. Asosiasi Pariwisata Kota Guilin telah menandatangani persetujuan tentang kerja sama persatuan pariwisata dengan 9 biro perjalanan di Malaysia, sementara menandatangani persetujuan tentang kerja sama dengan Asosiasi Pariwisata Thailand. Selama pekan pariwisata Tiongkok di Guilin tahun 2005, Guangxi juga mengundang penanggung jawab biro perjalanan dari ASEAN untuk mengadakan kegiatan perayaan besar-besaran. Biro Perjalanan Guangxi juga berturut-turut menandatangani persetujuan kerja sama dengan biro perjalanan Vietnam dan Thailand untuk membentuk sistem persekutuan pemasaran.
Selama penyelenggaraan Ekspo Tiongkok-ASEAN setiap tahun, berbagai negara ASEAN aktif mengorganisasi badan pariwisata untuk ambil bagian dalam pameran pariwisata di Ekspo.
Ketiga, kerja sama lin penerbangan menarik sejumlah besar pengunjung.
Sejak diadakannya Ekspo Tiongkok-ASEAN pertama, lin penerbangan yang sejak lama membatasi pariwisata Guangxi dan ASEAN telah mendapat perbaikan. Selama Ekspo Tiongkok-ASEAN tahun 2005, Nanning berturut-turut membuka beberapa lin penerbangan pesawat carter ke berbagai negara ASEAN, menyelesaikan persoalan lalu lintas udara selama Ekspo. Untuk membuka pasar pariwisata ASEAN, Kota Guilin dan Malaysia Airlines menandatangani persetujuan tentang pesawat carter, dan berturut-turut membuka lin penerbangan internasional ke Thailand dan Malaysia serta kereta api khusus ke Teluk Halong di Vietnam, merealisasi visa saat kedatangan, sehingga menarik sejumlah besar pengunjung ASEAN bertamasya ke Guilin. Khususnya setelah dibukanya lin penerbangan dari Guilin ke Kuala Lumpur, jumlah pengunjung Malaysia ke Guilin bertambah banyak.
Keempat, eksploitasi bersama proyek maju dengan mantap.
Guangxi dan negara-negara ASEAN mempunyai perbedaan dan juga saling menguntungkan di bidang-bidang sumber daya pariwisata yang khas, eksploitasi produk dan pasar sumber tamu, maka kerja sama antara Guangxi dan ASEAN di bidang eksploitasi proyek pariwisata semakin meningkat. Jalur pelayaran kapal pariwisata antara Tiongkok dan Vietnam, olahraga hanyut di atas sungai perbatasan Tiongkok-Vietnam di Fangchenggang dan proyek-proyek lainnya sudah dibuka untuk umum. Taman Logistik Nanning-ASEAN, Zona Bisnis Bebas ASEAN dan sekelompok proyek pariwisata bisnis lainnya sedang dipersiapkan dan dibangun, sementara perundingan tahap awal tentang Kawasan Pariwisata Air Terjun Raya Lintas Negara Detian di Daxin yang dibangun bersama oleh Guangxi dan Vietnam sedang berlangsung dengan teratur, persetujuan tentang kerja sama percobaan pengelolaan hotel antara Guilin dan Grup Manejmen Hotel Paradesa Malaysia juga sedang dilaksanakan.
|