Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-03-21 11:31:43    
Lukisan Dinding di Kuil Pilu

cri

Di pinggiran barat Shijiazhuang, ibukota Provinsi Hebei Tiongkok ada sebuah kuil agama Buddha yang tua bernama Kuil Pilu. Kuil itu termasyur karena di dalamnya terdapat sejumlah besar lukisan dinding zaman kuno. Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke Kuil Pilu untuk menyaksikan lukisan dinding yang tak kalah indahnya ketimbang lukisan dinding di Goa Batu Mogao Dunhuang.

Kuil Pilu yang dibangun pada zaman Dinasti Tang sudah bersejarah lebih 1.200 tahun. Kebanyakan lukisan dinding yang terpelihara sampai sekarang di kuil itu diciptakan pada awal abad ke-14, merupakan karya berharga peninggalan lukisan dinding Tiongkok zaman kuno. Lukisan-lukisan dinding di Kuil Pilu sekitar 200 meter persegi lebih, tema lukisan beraneka ragam, teknik lukisnya sangat tinggi, memiliki nilai seni yang cukup tinggi, merupakan salah satu lukisan dinding penting yang terpelihara cukup baik yang ada di Tiongkok sekarang ini. balairung depan dinamakan Balairung Sakyamuni, di dalamnya ada sebuah patung duduk Sakyamuni, pada dinding balairung itu terdapat lebih 80 m persegi lukisan dinding berisi cerita agama Buddha dan cerita dongeng rakyat Tiongkok. Pemandu wisata Tian Yatao mengatakan bahwa lukisan dinding Balairung Sakyamuni menunjukkan ciri seni saling berbaurnya agama Buddha, Konfusianisme dan agama Tao. Dikatakan oleh Tian Yatao,"Lukisan dinding berbentuk gambar komik dengan alur cerita yang menaruk. Pakaian dan bangunan dalam lukisan itu berlatar kehidupan masa Dinasti Ming Tiongkok, namun mengandung konsep Konfusianisme. Isi dalam lukisan itu berbeda dengan Sakyamuni dalam agama Buddha."

Taraf lukisan dinding di kuil itu dan yang terpelihara paling baik berada di Balairung Belakang yang merupakan balairung utama Kuil Pilu. Lukisan dinding yang kini masih terpelihara di Balairung Pilu itu sekitar 120 m persegi, terbagi baris atas, tengah dan bawah dengan lukisan lebih 500 berbagai tokoh dewa di sorga, neraka, dunia manusia serta arhat, Buddha, pejabat setia dan jendral bijaksana.

Menurut pemandu wisata, setiap lukisan dinding di balairung itu mempunyai ceritanya sendiri, dan setiap figur dalam lukisan mempunyai legendanya sendiri. Sebuah lukisan wanita setengah baya berpakaian bagus dan warna cerah sangat menarik perhatian, itulah Dewi Kayangan, salah satu tokoh dalam agama Tao. Pemandu wisata Tian Yatao mengatakan,"Menurut kajian sejarawan, orang yang disebut Dewi Kayangan itu memang ada dalam sejarah. Ia adalah seorang yang sangat berbudi, sangat pandai berenang dan sering membantu nelayan. Namun sekali peristiwa dalam menolong seorang yang hanyut, ia tidak bisa kembali ke darat karena angin kencang dan ombak besar. Masyarakat setempat tidak percaya ia telah meninggal dan menganggapnya pasti telah menjadi dewi, maka ia dihormat dan disembahyangi, dan mejadi Dewi Mazhu yang kita kenal sekarang ini."

Dalam lukisan dinding di Balairung Pilu terdapat banyak cerita seperti Dewi Kayangan itu. Kalau kita perhatikan, isi lukisan di dinding utara terutama bertema agama Buddha, yang di dinding timur dan barat terutama tokoh agama Tao, sedang yang ada di tembok selatan terutama tokoh orang-orang biasa.

1 2