Untuk meningkatkan kekuasaan monarkis secara ideologis, pada tahun 213 sebelum Masehi, Kaisar Qinshihuang memerintahkan membakar semua kitab sejarah negara lain kecuali Kitab Sejarah Negara Qin serta kitab-kitab doktrin Pikiran Konfusius. Bahkan mereka yang berani menyimpan dan menyebarluaskan buku-buku tersebut dihukum mati. Sementara itu, untuk menghadapi serangan kekuasaan etnis minoritas di bagian utara Tiongkok, Kaisar Qinshihuang memerintahkan untuk memperbaiki tembok-tembok besar yang dibangun masing-masing oleh Negara Qin, Negara Zhao dan Negara Yan untuk disambung menjadi satu tembok besar yang melintang dari gurun pasir di bagian barat sampai pantai laut di bagian timur Tiongkok dengan panjangnya mencapai 5000 kilometer lebih. Sementara itu, Kaisar Qinshihuang mengerahkan 700 ribu tenaga kerja untuk membangun Makam Gunung Lishan yang memakan biaya sangat besar. Makam itu sekarang dikenal sebagai warisan dunia Makam Qin beserta prajurit dan kuda terakota.
Kaisar Qinshihuang berjasa dalam menyatukan Tiongkok dan mengakhiri situasi terpecah belah Tiongkok dalam jangka panjang dalam sejarah untuk mendirikan satu negara feodal yang perkasa dan multi etnis dengan etnis Han sebagai penduduk induknya. Sejak itu, Tiongkok melangkah maju membuka lembaran baru dalam sejarah. 1 2
|