Dalam Ruangan Bertamasya di Tiongkok edisi ini, saudara akan kami ajak berkunjung ke sebuah desa di Kota Ji'an, Provinsi Jiangxi, Tiongkok tengah. Di sini anda dapat mencoba mengalami sendiri kehidupan bercocok tanam, ikut lomba perahu naga dan menikmati hidangan keluarga tani yang berciri khas.
Di antara desa-desa di Ji'an, Desa Meipo paling tekenal. Meipo yang terletak di sebelah tenggara Kota Ji'an, luasnya hanya 1 km persegi. Meski desa ini tidak luas, namun sudah mempunyai sejarah sepanjang lebih 800 tahun. Di depan desa itu, terdapat sebuah gapura terbuat dari batu jade putih yang bertuliskan Meipo.
Memasuki desa Meipo, wisatawan akan menyaksikan pertunjukan seni rakyat setempat yang dipagelarkan hampir setiap hari. Para pemainnya adalah anak-anak desa yang memerankan tokoh terkenal dalam sejarah atau tokoh lakon opera dengan megnenakan pakaian panggung dan topeng. Kaki para pemain ditetapkan di sebuah kerangka kayu, lalu diusung oleh beberapa warga desa, berjalan perlahan-lahan dengan iringan musik rakyat, sedang anak-anak itu mengadakan pertunjukan di atas kerangka kayu. Park Zung Shoo dari Korea Selatan sangat tertarik oleh pertunjukan itu. Ia mengatakan,"Tidak disangka di Meipo, Ji'an ada pertunjukan yang begitu menarik. Di desa ini terdapat pula kelenteng keluarga dan jalan kuno yang merupakan peninggalan budaya zaman kuno. Di sini, kami telah melihat desa zaman Dinasti Ming dan Qing Tiongkok yang dulu belum pernah kami saksikan. Saya sangat tertarik dan akan saya perkenalkan kepada teman-teman supaya mereka datang melihat sendiri."
Di Desa Meipo ada Museum Desa Kuno Tiongkok Selatan, di mana terdapat 503 rumah penduduk dan 19 kelenteng keluarga zaman kuno yang masih terpelihara baik, selain itu terdapat pula 8 perpustakaan dan gapura kuno. Di sebelah utara Desa Meipo ada sebuah jalan kuno berbentuk huruf S sepanjang hampir 1.000 m yang sudah bersejarah 600 tahun. Jalan kuno selebar 3 m lebih itu terbuat dari batu. Menurut orang lanjut usia di desa itu, jalan ini dulu adalah pusat bisnis yang memiliki lebih 100 toko. Di tembok bangunan-bangunan kuno itu, kini masih samar-samar terlihat tulisan iklan seperti "beras", "minyak goreng" dan lain-lain. Dapat dibayangkan betapa ramainya jalan ini pada zaman dulu.
Desa Meipo tahun ini khusus membangun belasan hotel desa bergaya zaman kuno untuk memudahkan wisatawan bermain dan berkunjung serta merasakan suasana tinggal di desa zaman kuno. Warga desa itu, Liang Xingfa mengatakan,"Membangun hotel di luar desa mempunyai arti khusus, selain menguntungkan untuk melindungi desa kuno, juga memudahkan penyelenggaraan usaha hotel."
Hotel Juzhou adalah desa wisata lain yang berciri khas di kota Ji'an. Desa yang terletak di Pulau Juzhou itu luasnya 4,5 km persegi, dapat dicapai hanya dengan naik kapal. Dermaga Pulau Juzhou berbentuk koridor panjang klasik. Wisatawan dapat duduk di kursi batu dalam koridor itu menikmati pemandangan indah sekeliling sambil menunggu kapal.
80 persen Pulau Juzhou tertutup hutan primitif dan hutan jeruk. Pulau itu dikelilingi pantai sepanjang 3,5 km, yang pasirnya putih dan halus, merupakan tempat permandian pantai air tawar yang alami. Menumpang perahu ke arah barat dan menyeberangi sungai adalah bekas tempat jendral zaman kuno memilih prajurit untuk berangkat berperang. Tempat itu sudah bersejarah lebih 800 tahun. Menghilir di sungai itu akan mencapai sebuah museum perunggu yang memamerkan benda-benda budaya prunggu lebih 3.700 tahun silam. Di seberang utara sungai adalah kota kuno Sanhu yang cukup terkenal. Kota kecil ini tersohor dengan jeruk yang dihasilkannya. Pada zaman dulu, jeruk produksi kota ini adalah buah yang khusus disumbangkan untuk istana kaisar. Kini setiap musim panen jeruk pada bulan Oktober, di Desa Juzhou diselenggarakan festival jeruk yang sangat ramai.
Acara lain yang menarik di desa Juzhou adalah lomba perahu naga. Wisatawan dari Mongolia Dalam bernama Gong Jianyu mengatakan,"Pekerjaan cocok tanam di sini tidak ada di daerah kami padang rumput Mongolia Dalam, apalagi acara olah raga seperti lomba perahu naga."
Di Desa Juzhou, wisatawan boleh ikut melakukan pekerjaan bertani seperti menanam semai padi, menggali rebung, memetik buah dan lain-lain, dapat pula mengikuti acara adat setempat seperti lomba nyanyi, festival lampion, acara pernikahan dan piknik.
"Mike, bantu saya, Lina sudah di depan kita, ayo, jangan cuma melihat saja. Ini cukup menyenangkan, kau pasti senang melakukannya." Demikian wisatawan dari Kanada bernama Eric Clapp mengajak temannya ikut melakukan pekerjaan pertanian. Kini selain wisatawan domestik, semakin banyak wisatawan asing tertarik berwisata ke desa-desa sekitar Ji'an.
Di Kota Ji'an, masih banyak lagi desa dan patilasan sejarah yang patut dikunjungi.
|