|
Duta Besar Tiongkok untuk Vietnam Hu Qianwen Rabu lalu di Hanoi menerima wawancara rombongan peliputan radio dan televisi "Perjalanan Kerjasama Tiongkok-ASEAN". Pada kesempatan itu, ia menyatakan bahwa perkembangan lebih lanjut ekonomi Vietnam akan memberi lebih banyak peluang investasi kepada perusahaan Tiongkok, dan lebih menguntungkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok-Vietnam. Dikatakannya, setelah Vietnam menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), ekonominya berkembang pesat. Sedangkan proyek investasi perusahaan Tiongkok di Vietnam juga bertambah banyak, lebih banyak perusahaan Tiongkok berniat memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan dengan Vietnam.
Hu Qianwen memperkenalkan, Vietnam kini tetap adalah sebuah negara pertanian. Perhatian besar Vietnam pada pertanian akan memungkinkan perusahaan pertanian Tiongkok mempunyai lebih banyak peluang untuk memasuki Vietnam. Dikatakannya:
"Ekspor bahan pangan Vietnam tahun ini mungkin akan melampaui Thailand dengan menempati peringkat pertama di dunia. Oleh karena itu, Vietnam membutuhkan pupuk kimia dan bibit unggul. Sedangkan di dua bidang tersebut, Tiongkok, lebih-lebih perusahaan Guangxi mempunyai keunggulan, maka sangat cerah prospek kerjasama dengan Vietnam ."
Selain pertanian, selama sidang Kongres Nasional ke-10 Partai Komunis Vietnam yang diadakan April tahun lalu, Vietnam menetapkan target pembangunan masa pertengahan Vietnam, yakni sampai tahun 2020, Vietnam akan dibangun sebagai sebuah negara industri modern. Oleh karena itu, Vietnam berupaya menuju arah tersebut melalui langkah-langkah antara lain bergabung dalam WTO dan terlebih dulu harus ditingkatkan pengembangan dan pembangunan di bidang industri. Hu Qianwen memberitahukan wartawan bahwa kini banyak perusahaan Tiongkok besar Tiongkok menanam modal di Vietnam. Mereka sementara memperoleh keuntungan juga mendorong lebih lanjut perkembangan ekonomi setempat.
Oleh karena itu, sangat luas prospek kerjasama antara perusahaan Tiongkok dan Vietnam di bidang industri maupun pertanian. Bagi perusahaan Tiongkok, perkembangan ekonomi Vietnam menyediakan peluang yang sangat baik, sementara juga ada tantangan. Hu Qianwen berpendapat, seiring dengan semakin terbukanya pasar Vietnam, perusahaan transnasional dari berbagai negara di dunia pun berturut-turut mencari kerjasama atau peluang bisnis ke Vietnam, ini sewajarnya membawa persaingan dan menambah tekanan kepada perusahaan modal Tiongkok. Hu Qianwen menyediakan usul kepada perusahaan modal Tiongkok yang siap menanam modal di Vietnam. Dikatakannya, harus menguasai betul kebijakan dan peraturan setempat, mengadakan investasi yang rasional demi menghindar kerugian yang tidak perlu.
Hu Qianwen memperkenalkan, selain pertukaran di bidang ekonomi, Tiongkok dan Vietnam meningkatkan pula pertukaran di bidang kebudayaan selama beberapa tahun ini, banyak film dan sinetron buatan Tiongkok digemari warga Vietnam. Kedutaan Besar Tiongkok untuk Vietnam pun mengadakan berbagai kegiatan untuk mendorong pertukaran kebudayaan antara kedua negara. Hu Qianwen mengatakan:
"Melalui pertukaran kebudayaan kedua negara, perasaan rakyat kedua negara menjadi lebih dekat, dan saling pengertian kedua negara juga diperdalam lebih lanjut."
Pada kesempatan itu, Hu Qianwen juga menilai tinggi siaran bahasa Vietnam China Radio Internasioanl, dan memberi pengarahannya mengenai acara siaran bahasa Vietnam. Dikatakannya:
"China Radio Internasional selalu memperkenalkan hubungan Tiongkok ?Vietnam dalam jangka panjang, prestasi reformasi dan keterbukaan Tiongkok, sementara juga memperkenalkan keadaan pembangunan Vietnam kepada pendengar Tiongkok, dan ini sangat bagus."
Rombongan peliputan tersebut disponsori oleh China Radio Internasional, Jawatan Perfileman, Siaran Radio dan Televisi Daerah Otonomi Etnis Zhuang Guangxi serta Radio Rakyat Guangxi, Stasiun Televisi Guangxi dan Stasiun Televisi Phoenix Hong Kong. Rombongan tersebut selasa lalu tiba di Hanoi dan Vietnam adalah pos pertama dalam perlajalan ke 10 negara anggota Asean.
|