Rombongan Liputan " Perjalanan Kerja Sama Tiongkok-ASEAN " yang sedang mengadakan wawancara di Jakarta kemarin sore secara khusus mewawancarai Menteri Perdagangan Indonesia Marie Elka Pengestu. Menteri Marie mengatakan, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok pragmatis dan efektif, kerja sama itu sudah memasuki tahap baru perkembangan menyeluruh. Indonesia akn memainkan peranan penting dalam pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN pada masa depan. Berikut laporan wartawan kami dari Jakarta.

Indonesia merupakan komunitas ekonomi terbesar di antara negara-negara ASEAN, dalam proses pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN, Indonesia memainkan peranan yang penting. Marie pertama-tama memaparkan masalah ini: 

" Indonesia adalah negara terbesar ASEAN, Indonesia sangat mementingkan kerja sama dengan Tiongkok, tidak hanya pada kerja sama di bidang ekonomi, tapi juga kerja sama di bidang investasi. Kami berharap kerja sama Tiongkok dengan ASEAN lebih dititik-beratkan pada kerja sama zone perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Dalam zona tersebut, Tiongkok dan negara-negara ASEAN mempunyai dua miliar penduduk, kita akan bersama-sama menciptakan nilai dan mendapat manfaat. "

Marie mengatakan, Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga yang bersahabat. Selama tahun-tahun terakhir ini, hubungan persahabatan antara kedua negara mengalami perkembangan cepat, momentum kerja sama sangat memuaskan. Kini, pembanguan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN sudah dihidupkan secara menyeluruh, Indonesia akan memainkan peranan penting dalam proses ini, mendorong kerja sama berkembang lebih lanjut di berbagai bidang.

Mengenai kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara, Marie menyatakan, kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Tiongkok pragmatis dan berefektif, dan mulai mamasuki tahap baru perkembangan menyeluruh.

Selama tahun-tahun terakhir ini, kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok dan Indonesia mengalami peningkatan. Nilai perdagangan pada tahun 2006 naik satu kali lipat dibandingkan dengan tahun 2004. Kerja sama dengan Tiongkok diterapkan dalam berbagai lapisan, misalnya mekanisme kerja sama dari Presiden Tiongkok Hu Jintao, Perdana Menteri Wen Jiabao sampai tingkat menteri, selain itu terdapat pula komite kerja sama ekonomi dan perdagangan yang dibentuk dengan Menteri Perdagangan Tiongkok Bo Xilai. Saya berpendapat, Indonesia dan Tiongkok bekerja sama secara bersahabat, antusiasme dan terbuka, kesulitan dan masalah apapun dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Selama belasan tahun sejak kedua negara memulihkan hubungan diplomatik, perkembangan cenderung membaik.

Marie mengatakan, nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok tahun lalu mencapai 15 miliar dolar AS, pemimpin kedua negara sudah mencapai kesepakatan untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara sampai 30 miliar dolar AS pada tahun 2010. Menteri Marie mengatakan, 

" Saya berpendapat bahwa target kerja sama Tiongkok dan Indonesia dapat terwujud, yaitu nilai perdagangan kedua negara mencapai 30 miliar dolar AS pada tahun 2010, tujuan tersebut dapat terwujud lebih awal. Namun, saya berharap selain kerja sama ekonomi dan perdagangan, kedua negara perlu meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata. Kini, wisatawan Tiongkok yang bertamasya ke Indonesia masih tidak begitu banyak, biasanya wisatawan dari Singapura ke Indonesia tercatat sekitar 500 ribu setiap tahun, saya berharap lebih banyak wisatawan Tiongkok bertamasya ke Indonesia. "

Mengenai Ekspo Tiongkok-ASEAN yang diadakan di Guangxi, Menteri Marie mengatakan, dia pernah menghadiri ekspo yang sudah diadakan tiga kali.

" Nanning ternyata bekembang lebih baik dari tahun ke tahun. Selama menghadiri tiga kali ekspo itu, saya menemukan bahwa kota Nanning semakin ramai, nampaknya Nanning sudah mendapat manfaat dari ekspo itu. Saya berharap Nanning dapat menjadi pusat kerja sama Tiongkok-ASEAN, dalam kerja sama selanjut memainkan peran untuk mendorong kerja sama Tiongkok-ASEAN.

Menteri Marie menyatakan pula, untuk memungkinkan kerja sama kedua negara naik ke suatu jenjang baru, maka meningkatkan pertukaran, terutama kerja sama di bidang pendidikan adalah daya pendorong utama dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Di Indonesia terdapat suatu pepatah terkenal, kalau ingin belajar iptek, belajarlah ke Tiongkok. Banyak orang Indonesia ingin belajar bahasa Mandarin dan teknologi di Tiongkok. Minggu depan, saya akan berkunjung ke Tiongkok, dan mengadakan pembicaraan dengan wakil perdana menteri Tiongkok, tidak saja berbicara tentang masalah perekonomian, tetapi juga tentang kerja sama di bidang pendidikan. Meningkatkan komunikasi, terutama kerja sama di bidang pendidikan adalah salah satu daya pendorong utama dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara.