|
Ttahun ini genap 40 tahun berdirinya Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN. Selama 40 tahun ini, ASEAN yang berangsur-angsur tumbuh menjadi salah satu organisasi regional penting mengambil peran positif dalam urusan kawasan Asia Pasifik maupun international. Rombongan Liputan Bersama Perjanlanan Kerja Sama Tiongkok-ASEAN yang mengadakan liputan di negara-negara ASEAN sejak tanggal 24 April lalu sempat mengadakan wawancaran dengan Sekretaris Jendral ASEAN Ong Keng Yong di Sekretariat ASEAN di Jakarta baru-baru ini. Berikut laporan wartawan kami dari Jakarta.
Ketika meninjau kembali perjalanan ASEAN sejak berdirinya, Ong Keng Yong menyatakan puas atas kemajuan yang dicapai ASEAN dalam merealisasi pengintegrasian politik dan ekonomi. Ia menggambarkan proses perteumbuhan ASEAN dengan mengibaratkannya sebagai beberapa tahap kehidupan manusia yakni tahap-tahap bayi, remaja dan dewasa. Dikatakannya:
" Kami telah melewati masa rawan bayi, telah menempuh masa avontur remaja, dan melalui masa rikuh awal dewasa. Kami kini merasa gembira bahwa seluruh organisasi telah memasuki tahap pembaruan. Ketika baru berdiri pada tahun 1967, harapan kami sungguh sangat spele. Ketika itu kami tidak yakin akan bisa tumbuh menjadi sebuah organisasi besar yang mencakup semua negara ASEAN sekarang ini, dan tidak yakin akan melakukan banyak pekerjaan bersama negara-negara mitra dialog seperti Tiongkok, Jepang dan India. Maka dilihati dari segi ini, kami harus merasa puas."
Dikatakan oleh Ong Keng Yong, dalam perjalanan selama 40 tahun ini, ASEAN mempunyai banyak pelajaran, bersamaan dengan itu telah belajar pula bagaimana membangun sebuah organisasi internasional. Anggota-anggota ASEAN kini sedang melangkah maju ke arah pembangunan Masyarat ASEAN. Dikatakannya:
" Kami kini sedang mendorong perumusan Piagam atau konstitusi ASEAN. Selama 40 tahun ini, kami tidak mempunyai konstitusi, karena semua anggota tidak membutuhkannya. Mereka hanya duduk dalam suatu ruangan seperti teman. Tapi sekarang kami berpendapat bahwa setelah hidup berdampingan selama 40 tahun, sudah saatnya mempunyai suatu dasar hukum yang layak. Kami sudah bekerja banyak. Kini kegiatan-kegiatan itu harus digabungkan menjadi satu dengan sebuah susunan organisasi yang berbeda. Kami yakin dalam waktu 7 atau 8 tahun ke depan, berbagai negara akan bekerja bersama-sama untuk membangun Masyarakat ASEAN."
16 tahun lalu, Tiongkok dan ASEAN telah membangun hubungan dialog, hubungan bilateral juga berkembang sangat lancar. Ong Keng Yong menilai tinggi Ekspo Tiongkok-ASEAN yang digerlar di kota Nanning, Guangxi Tiongkok. Dia berpendapat, ekspo tersebut telah mendekatkan jarak antara Tiongkok dan ASEAN, dan antara anggota-anggota ASEAN, dan telah memainkan peranan positif dalam mendorong hubungan ekonomi antara ASEAN dan Tiongkok serta antara anggota-anggota ASEAN.
Ong Keng Yong mengatakan, tanpa ekspo Nanning, anggota-anggota ASEAN akan sendiri-sendiri mengadakan hubungan ekonomi dan dagang dengan Tiongkok, tapi dengan adanya ekspo itu, Tiongkok maupun ASEAN akan dapat memperoleh keuntungkan.
Berbicara tentang rencana pembangunan jaringan jalan kereta api Pan Asia yang menghubungkan negara-negara ASEAN dengan Tiongkok, Ong Keng Yong berpendapat bahwa tujuan pembangunan jaringan transportasi itu pasti akan terwujud. Hal itu akan menguntungkan perkembangan ekonomi Tiongkok maupun negara-negara ASEAN. Dikatakannya:
" Tujuan ini pasti akan terwujud. Yang mendorong ASEAN untuk mengintensifkan pembangunan jalan kereta api ini adalah Tiongkok. Karena semua proyek penyambungan jalan kereta api di provinsi Yunnan dan Sichuan serta daerah otonom Guangxi sudah selesai dibangun sesuai dengan rencana. Kini tinggal pekerjaan di pihak ASEAN yang perlu diselesaikan, kami yakin proyek-proyek itu pasti dapat diselesaikan."
|