Guangzhou adalah ibu kota propinsi Guangdong, Tiongkok Selatan. Sungai Mutiara melintasi seluruh kota dari barat ke timur dan membelah kota Guangzhou menjadi tiga distrik besar antara lain, tepi selatan sungai Mutiara, tepi utara sungai Mutiara dan Fangchun. Pada April tahun ini, untuk meredakan kemacetan kota, Guangzhou membuka kapal ekspres tipe kecil yang terus mengangkut penumpang dari kedua tepi sungai. Kapal tersebut disebut pula sebagai Bus Di Atas Air karena menggantikan kapal feri gaya lama. Bus Di Atas Air tersebut bersama dengan metro dan bus umum membentuk jaringan lalu lintas umum kota yang modern di Guangzhou. Dalam acara pekan ini akan kami bicarakan bus itu.
Pada dini hari tanggal 10 April tahun 2007, dari dermaga Universitas Zhongshan di tepi selatan sungai Mutiara Guangzhou, bus di atas air perdana dibuka. Kapal dengan belasan penumpang menuju ke tepi utara sungai Mutiara. Bangunan dengan gaya beraneka ragam dapat dinikmati selama perjalanan ini. 30 menit kemudian, bus tiba di terminal terakhir yakni dermaga Fangchun sebelum berhenti di dua dermaga. Kalau penumpang memilih naik bus, meski jalurnya sama, tetapi perjalanan ini paling cepat akan memakan waktu 50 menit. Dibukanya Bus Di Atas Air menaruh perhatian warga kota Guangzhou. Kecepatan dan kemudahannya dipuji. Sekarang banyak penumpang memilih bus ini. Li Li, seorang penumpang biasa mengatakan:
"Sekarang karena sedang buru-buru, jadi naik bus ini sangat cocok, bisa menghemat waktu."
Warga Guangzhou sudah terbiasa naik kapal feri. Sejarah penggunaan kapal feri biasa di Guangzhou lamanya sekitar 100 tahun. Sampai awal tahun 80-an, di Guangzhou masih terdapat jembatan di Jalan Renmin, dan Haizhun, maka warga Guangzhou lebih suka kapal feri.
Lai Jianfen yang berumur 49 tahun pernah menjadi penjual tiket di dermaga Huangsha. Ia masih ingat kesibukan pada masa-masa itu. Dikatakannya:
"Saya telah bekerja di sini selama 27 tahun. Waktu saya baru tiba di sini, dermaga ini cukup sibuk. Banyak orang antri untuk membeli tiket, sampai-sampai saya tidak punya waktu untuk makan."
Waktu itu, perusahaan kapal feri setiap hari menerima 100 ribu penumpang, sama dengan 14% jumlah penumpang total di Guangzhou.
Sekarang keadaan ini mengalami perubahan. Pada tahun 90-an, seiring dengan bertambahnya jembatan dan jalur di bawah sungai serta semakin majunya lalu lintas darat, volume penumpang kapal feri berkurang. Bahkan ada orang yang khawatir kalau-kalau kapal feri akan hilang di sungai Mutiara.
Akan tetapi perkembangan sejarah mendatangkan peluang baru kepada transportasi air di Guangzhou. Beberapa tahun ini, seiring dengan bertambahnya kendaraan, kemacetan di Guangzhou semakin parah. Maka pemerintah Guangzhou bertekad membuka jalur transportasi air dengan memanfaatkan keungulan sungai Mutiara.
Rancangan ini mendapat reaksi positif dari warga Guangzhou. Sun Shisheng adalah wakil Kongres Rakyat Nasional Guangzhou. Ia bersama wakil-wakil rakyat yang lain menyarankan untuk membuka bus di atas air untuk menyediakan jasa kepada warga dan meringankan tekanan lalu lintas jalan kota. Dikatakannya:
"Saya merasa jaringan sungai Guangzhou adalah sumber yang menguntungkan dan harus dimanfaatkan sebagai pengisi sistem lalu lintas Guangzhou."
Bus di atas air tidak saja adalah kebutuhan lalu lintas, tetapi juga merupakan alat transportasi yang menyuguhkan warna-warni pemandangan kota. Di atas bus ini, penumpang bisa menikmati pemandangan di kedua tepi sungai Mutiara. Ini menjadi pemandangan baru di Guangzhou.
Meskipun sampai sekarang, jalur bus ini tidak banyak, namun pemerintah Guangzhou telah mempunyai rencana jangka panjang. Kami yakin, tak lama lagi, di Guangzhou pasti terdapat lebih banyak bus yang berlayar di sungai Mutiara.
|