Seorang mantan petinju berusaha menyebarkan tai chi kepada generasi muda di Shanghai dengan kelas training gratis yang telah menarik ratusan pekerja kerah putih. Mereka adalah orang-orang yang dulu menganggap seni bela diri ini sebagai sesuatu yang hanya untuk orang-orang lanjut usia.
Huang Zhongda, yang melewatkan 10 tahun belajar taichi sebelum membuka pusat training di Stadion Shanghai bulan Desember lalu, mengatakan bahwa banyak anak-anak muda mengadakan latihan untuk tetap segar.
Pusat latihannya menawarkan training untuk para pemula, tetapi para anggota yang berharap untuk menguasai ketrampilan ini diharapkan membayar biaya pelajaran.
Jumlah anggota baru semakin bertambah setiap hari. Bahkan beberapa orang di awal usia 20-an datang untuk belajar taichi meskipun secara tradisional, taichi dianggap sebagai olah raga untuk para lansia sebelumnya," kata Huang.
"Banyak orang yang salah paham terhadap taichi. Mereka berpikir pada gerakan-gerakannya hanya didesain untuk orang tua," kata Huang. Tetapi itu sama sekali tidak benar."
Dilahirkan di Kabupaten Chongming, Huang telah mempraktekkan tinju selama 20 thaun dan telah memenangkan berbagai macam pertandingan, tetapi penyakit telah memaksanya meninggalkan ring tinju.
Ia kemudian membuka bisnis, tetapi ternyata ia terlalu banyak minum-minum dengan kolega-koleganya sehingga tidak cukup berolah raga.
"Saya bisa merasa bahwa saya semakin lemah tiap hari," kata Huang. Paling tidak saya memilih taichi untuk tetap segar."
Tahun lalu, master taichi terkenal, Chen Xiaowang menamai Huang muridnya yang ke-11.
"Chen berkata bahwa taichi tidak saja gerakan sederhana yang dimainkan orang tua tanpa pemikiran mereka," kata Huang. "Taichi sesungguhnya mengandung serangkaian ketrampilan dan trik yang membuatnya berbeda dari olah raga ? olah raga tetapi seperti kung fu. Cabang olah raga ini gerakannya harus diulangi terus dan harus akurat."
Sekarang murid-murid Huang mengajari orang-orang tua hampir setiap pagi dari pukul 7 pagi sampai 10 pagi di Taman Zhabei secara gratis. Ia membetulkan gerakan-gerakan mereka yang tidak standar an menunjukkan kepada mereka ketrampilan-ketrampilan baru.
"Ribuan fans taichi belajar dari saya atau para murid saya dan kemudian berubah sikap. Kesalahpahaman mereka tentant taichi juga berubah. Banyak di antara mereka adalah anak-anak muda," kata Huang sambil tersenyum.
Pada awal tahun ini, pusat training taichi Huang telah menandatangani persetujuan dengan klub kanker kota tersebut. Ia mengirim para murid-muridnya untuk memberi pelajaran gratis kepada mereka yang berusaha melawan penyakit tersebut.
|