|
Saudara pendengar, selamat berjumpa lagi dalam acara tetap Ruangan Tiongkok-ASEAN.
Para pendengar, seiring dengan munculnya "demam bahasa Mandarin" di seluruh dunia, tahun-tahun belakangan ini, semakin banyak sukarelawan guru bahasa Mandarin pergi ke berbagai tempat di seluruh dunia untuk menyebarkan bahasa Mandarin dan kebudayaan Tiongkok. Thailand yang terletak di Asia Tenggara adalah salah satu negara yang menarik paling banyak sukarelawan guru bahasa Mandarin, dari bulan Mei lalu sampai bulan lalu, 400 sukarelawan guru bahasa Mandarin tiba di Thailand untuk mengajar. Bagaimana pekerjaan dan kehidupan sekarang pemuda-pemudi itu di Thailand? Berikut laporannya dari Mangkok.
Magister tingkat satu jurusan pendidikan bahasa Mandarin dan pertukaran kebudayaan internasional Universitas Keguruan Nanjing, Guo Jianli bulan Mei yang lalu datang ke Mangkok, ibukota Thailand untuk mengajar bahasa Mandarin di sebuah sekolah di tempat itu. Kenapa membuat hal itu? Ia menjelaskan,
"Sebenarnya sebab saya memilih menjadi sukarelawan sangat sederhana, pada satu pihak dapat menyebarkan kebudayaan Tiongkok ke seluruh dunia, pada pihak lain dapat menghayati adat-istiadat asing. Saya selalu berpendapat, kami hendaknya banyak menghayati dan mengalami bahkan menghadapi kesulitan ketika masih muda, pengalaman itu pasti akan menjadi pemandangan yang indah dalam proses pertumbuhan kami sendiri."
Akan tetapi, setelah tiba di Thailand, kehidupan Guo Jianli tidak lancar, dikatakannya,
"Saya bertumbuh di bagian utara Tiongkok. Pada waktu dulu sama sekali tidak dapat sesuai dengan cuaca yang panas di sini. Saya jatuh sakit setelah setengah bulan. Untung sekali, guru yang lain merawat saya dengan penuh perhatian, rektor mengirim selamat kepada saya, istri rektor mendampingi saya ke rumah sakit dengan tidak menghiraukan cuaca yang panas, pada hari ketiga, saya berdiri lagi di depan podium. Setelah mengalami hal itu, kemampuan adaptasi saya juga meningkat."
Sukarelawan guru bahasa Mandarin, Cao Suhua yang bersama-sama pergi ke Thialand dengan Guo Jianli adalah seorang penamat dari Akademi Bahasa Asing Zhengzhou, Propinsi Henan, Tiongkok Tengah pada tahun ini. Ia dikirim ke Sekolah Bisnis Hat Yai, Propinsi Songkhla, Thailand Selatan untuk menjabat guru bahasa Mandarin. Dikatakannya,
"Tanpa disadari satu bulan telah lewat, Saya telah berhubungan baik dengan pelajarku, dan juga harmonis hubungannya dengan rekan-rekan saya. Sekolah Bisnis Hat Yai adalah sebuah sekolah kejuruan. Pelajar-pelajar saya umurnya dari 18 sampai 22. Tapi taraf bahasa Mandarinnya agak rendah dan taraf bahasa Inggrisnya juga tidak tinggi, maka agak sulit untuk berkomunikasi. Melalui pekerjaan selama sebulan, saya telah menguasai kata-kata ruang kelas yang dasar dalam bahasa Thailand, dan pelajaran ruang kelas telah berlangsung lancar. Rakyat Thailand pada pokoknya sangat bersahabat dengan kami, dan menyediakan banyak bantuan kepada kami."
Tahun-tahun belakangan ini, situasi keamanan di Thailand selatan sangat serius, itu tak pelak merupakan semacam tantangan bagi sukarelawan guru bahasa Mandarin di sini. Tapi mereka menyatakan tidak akan memonhon untuk diganti tempat kerja. Guru bahasa Mandarin, Yu Xiaopei yang juga bekerja di Sekolah Bisnis Hat Yai bersama dengan Cao Suhua mengatakan, keprihatinan dan salam dari tanah air memperkokoh ketetapan dan kepercayaan mereka untuk terus bekerja di tempat itu. Dikatakannya,
"Tanah air dan rakayt tidak akan lupa kami sukarelawan, negara kita setiap waktu memperhatikan keselamatan kami. Saya kira, pada waktu ke depan, kami hendaknya memusatkan perhatian kepada pekerjaan, dengan sebaik-baiknya menyelesaikan perkerjaan sebagai sukarelawan. Menambah keharuman almamater, kantor bahasa Mandarin dan tanah air, bekerja di luar negeri dengan senang hati, dan pulang ke tanah air dengan selamat."
Demikian tadi saudara pendengar Ruangan Tiongkok-ASEAN untuk edisi minggu ini yang kami isi dengan perkenalan tentang cita-cita sukarelawan guru bahasa Mandarin Tiongkok di Thailand, penyiar Anda Nining menyatakan terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa minggu depan.
|