Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-03 13:33:48    
Kerja Sama Ekonomi di Kawasan Pan Teluk Beibu

cri

Saudara Pendengar, selamat bertemu lagi dalam acara tetap Ruangan Tiongkok-ASEAN. Dalam acara edisi minggu ini, saya akan memperkenalkan proses dari gagasan ke praktek selama satu tahun sejak dikemukakannya konsep kerja sama ekonomi di kawsan Pan Teluk Beibu.

Saudara pendengar, Teluk Beibu adalah sebuah teluk setengah tertutup yang dikelilingi oleh daratan Tiongkok dan Vietnam serta Pulau Hainan, Tiongkok. Pada tahun 2002, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi Tiongkok barat daya yang terletak di bagian utara Teluk Beibu berencana untuk membangun sebuah "lingkaran ekonomi yang mengelilingi Teluk Beibu" yang terdiri dari Guangxi, dan provinsi-provinsi Guangdong dan Hainan Tiongkok serta sebagian propinsi Vietnam. Di depan Forum Kerja Sama Kawasan Pan Teluk Beibu pertama tahun lalu, Guangxi mengemukakan konsep "kerja sama ekonomi kawasan Pan Teluk Beibu", memperluas kawasan kerja sama ekonomi keliling Teluk Beibu ke Malaysia, Singapura, Indonesia, Filipina dan Brunei.

Konsep kerja sama ekonomi kawasan Pan Teluk Beibu telah mengundang perhatian bersar dan dukungan kuat dari pemerintah Tiongkok dan berbagai negara ASEAN. Presiden Tiongkok Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao pernah secara terpisah menyatakan akan mendukung Forum Kerja Sama Ekonomi Kawasan Pan Teluk Beibu. Perdana Menteri Wen Jiabao pernah untuk dua kali mengusulkan berbagai negara terkait untuk "aktif menjajaki kemungkinan kerja sama di kawasan Pan Teluk Beibu" di depan Pertemuan Puncak Bisnis dan Investasi Tiongkok-ASEAN ketiga dan Konferensi Tingkat Tinggi Tiongkok-ASEAN (10 plus 1) di Cebu, Filipina. Sementara itu, pemimpin berbagai negara ASEAN juga menaruh perhatian besar terhadap kerja sama itu, dan mencantumkan gagasan itu ke dalam pertimbangan politik pembangunan negaranya masing-masing. Ditinjau dari sikap para anggota ASEAN yang menghadiri Forum Ekonomi Kawasan Pan Teluk Beibu tahun 2007 minggu lalu, berbagai negara mengirim pejabat-pejabatnya yang menangani urusan pengembangan ekonomi dan penelitian strategis, dengan bersikap pragmatis membahas langkah konkret gagasan tersebut. Para peserta forum itu mengadakan pertukaran dan kerja sama sekitar bidang-bidang lalu lintas, pelabuhan, logistik, pariwisata dan moneter, aktif menjajaki dan mendorong mekanisme kerja sama di sub-regional Teluk Beibu dalam kerangka kerja sama Tiongkok-ASEAN.

Direktur Eksekutif Balai Riset dan Strategis Malaysia Mahani Zainal Abidin, Wakil Menteri Sosial Indonesia Annur Rofiq Hadi, Wakil Direktur Balai Riset Pembangunan Filipina Mario C. Feranil dan pejabat-pejabat ASEAN lainnya berturut-turut mengutarakan pandangannya mengenai kerja sama ekonomi Pan Teluk Beibu dan pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Direktur Eksekutif Balai Riset dan Strategis Malaysia Mahani Zainal Abidin menganggap forum tersebut sangat penting, dengan adanya forum tersebut, konsep kerja sama Pan Teluk Beibu akan melangkah dari gagasan ke pelaksanaan konkret. Mahani Abidin mengatakan,

"Saya menganggap forum itu amat penting. Pertama, forum telah menjelaskan arti yang lebih mendalam dan isi yang lebih konkret dalam kerja sama Pan Teluk Beibu kepada negara-negara ASEAN. Kerja sama itu tidak hanya terbatas pada kerja sama di bidang perdagangan dan manufaktur, kerja sama maritim yang lebih penting akan menghubungkan berbagai negara di kawasan Pan Teluk Beibu. Sebagai wakil Malaysia saya pun juga menemukan peluang yang menguntungkan Malaysia dari kerja sama itu. Saya berpendapat, kerja sama serupa mempunyai arti penting dalam rangka mendorong pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN."

Kepala bagian promosi investasi dan pengembangan perusahaan Kementerian Industri dan Sumber Daya Primrt Brunei, Momin HJ Sawal mengatakan,

"Saya mengikuti forum ini bertujuan untuk mengadakan inspeksi dan juga bermaksud untuk membahas program kerja sama yang membawa manfaat bagi Tiongkok maupun bagi negara-negara ASEAN. Meskipun hubungan kerja sama itu sudah dijalin, khususnya telah terbentuk sebuah platform baik yaitu Ekspo Tiongkok-ASEAN, saya mengharapkan forum tersebut dapat memperdalam hubungan itu, karena kerja sama dan perdagangan bebas serupa sangat berguna untuk memanfaatkan sumber daya secara lebih efisien, dan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak kepada rakyat berbagai negara."

Kerja sama ekonomi Pan Teluk Beibu berkembang dari gagasan ke pelaksanaan berkaitan kerat dengan upaya mempercepat proses pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Bulan Juli tahun 2005, Tiongkok dan ASEAN saling membuka pasar perdagangan komoditas. Dua tahun kemudian, dibuka lagi bidang perdagangan pelayanan. Kalau dikatakan bahwa keterbukaan perdagangan komoditas antara Tiongkok telah meningkatkan volume perdagangan antara kedua pihak, maka keterbukaan pasar perdagangan pelayanan telah mendorong kuat kerja sama Pan Teluk Beibu. Tiongkok dan ASEAN telah memperoleh lebih banyak peluang kerja sama di bidang transportasi, informasi, moneter dan pariwisata, kerja sama logistik di Teluk Beibu berkembang pesat. Pakar-pakar terkait memperkirakan bahwa kerja sama Bandar Pan Teluk Beibu akan memasuki "masa emas".

Selain itu, dasar, skala dan struktur industri perdagangan pelayanan di negara-negara kawasan Pan Teluk Beibu berbeda, maka perdagangan pelayanan antara kedua pihak dapat saling mengisi, kerja sama mempunyai ruang yang lebih luas. Menurut penjelasan, Grup Yunde Guangxi dan Grup Pelabuhan Internasinal Teluk Beibu Guangxi telah membuka bisnis transportasi dan pelabuhan di Vietnam. Di pihak lain, perusahaan-perusahaan Malaysia, Thailand dan negara-negara kawasan Pan Teluk Beibu juga berturut-turut menandatangani persetujuan untuk investasi di bidang industri logistik di Guangxi. Di bidang kerja sama ekonomi dan teknologi, Tiongkok dan Vietnam bekerja sama untuk membangun zona kerja sama ekonomi di perbatasan. Di bidang kerja sama transportasi dan pertanian, Guangxi sudah bekerja sama dengan Indonesia dan telah membuka sejumlah lin pelayaran. Di bidang kerja sama perikanan, Filipina dan Brunei sedang aktif mengadakan kontak dengan Tiongkok untuk mencari kesempatan.

Kini, platform dan mekanisme kerja sama Pan Teluk Beibu sudah dibangun pada tahap awal, negara-negara ASEAN secara merata setuju untuk membangun tim pakar lintas wilayah untuk urusan kerja sama ekonomi di Pan Teluk Beibu, bersama-sama membahas mekanisme kerja sama dan langkah yang lebih mendalam dan lebih konkret untuk kerja sama itu.

Wakil Menteri Sosial Indonesia, Annur Rofiq Hadi berpendapat, Tiongkok dan negara-negara ASEAN perlu mempercepat pelaksanaan gagasan itu. Dikatakannya,

"Kerja Sama Pan Teluk Beibu pada hakekatnya merupakan sebagian dalam kerja sama perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Melalui kerja sama dengan Tiongkok, ASEAN akan banyak mendapat manfaat. Kami perlu menbahas persoalan bagaimana menyempurnakan persetujuan perdagangan dan isi kerja sama yang konkret. Saya berharap, kedua belah pihak dengan aktif membahas cara untuk mempercepat proses itu melalui bentuk forum."

Wakil Sekretaris Jenderal Tetap Dewan Pengurus Bisnis Tiongkok-ASEAN, Xu Ningning berpendapat, dibandingkan dengan tahun lalu, kerja sama Pan Teluk Beibu sudah mempunyai tujuan perkembangan dan sifat yang lebih jelas. Menyinggung arti hubungan kerja sama ekonomi Pan Teluk Beibu dengan Tiongkok-ASEAN, Xu Ningning menilainya sebagai berikut,

"Kerja sama kawasan Pan Teluk Beibu tergolong kerja sama subregional. Pada satu pihak, kerja sama itu menguntungkan perkembangan hubungan bilateral antara Tiongkok dengan berbagai negara ASEAN, dan pada pihak lainnya, juga akan membantu memperkokoh kerja sama keseluruhan antara Tiongkok dan ASEAN, termasuk pembangunan zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN."

Menurut prakiraan tokoh terkait, dengan melalui upaya selama beberapa tahun, kerja sama ekonomi Teluk Beibu pasti akan berkembang dengan semakin makmur. Dalam kerangka zona perdagangan bebas yang populasinya paling banyak di dunia, kerja sama itu pasti akan menjadi titik terang yang baru dalam kerja sama zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN.

Demikian tadi saudara pendengar acara tetap Ruangan Tiongkok-ASEAN untuk edisi minggu ini, penyiar Anda Nining.