|
Besok, tanggal 8 bulan Agustus merupakan hari peringatan genap 40 tahun berdirinya Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN. Dalam wawancara khusus dengan CRI, Direktur Kantor Penelitian Asia-Pasifik dan Pusat Penelitian Samudera Pasifik Selatan dari Akademis Masalah Internasional Tiongkok, Shen Shishun mengatakan, kini ASEAN telah menjadi satu organisasi negara yang paling penting di kawasan Asia Tenggara, sekaligus kekuatan regional yang tak boleh diabaikan di panggung internasional. Saling percaya Tiongkok dengan ASEAN di bidang politik terus diintensifkan. Kerja sama kedua pihak di bidang keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta kebudayaan juga diperluas.
Sejak berdirinya pada tahun 1967, ASEAN berangsur-angsur bertumbuh kuat. Anggotanya juga bertumbuh, semula hanya 5 negara, sekarang tercatat ada 10 negara sebagai anggota. Sebelumnya, ASEAN sempat mengalami sejumlah kesulitan dalam proses pertumbuhannya. Shen Shishun mengungkapkan, tahun ini merupakan genap 40 tahun berdirinya ASEAN. Dewasa ini, peran dan posisi ASEAN diperkuat terus. Pembangunan citra, menjadi fokus ASEAN sejak disahkannya "Deklarasi Berdirinya ASEAN" dan "Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara". Dua dokumen tersebut merupakan susunan pedoman hubungan antar negara-negara ASEAN. Sejumlah teori fundamental dicantumkan dalam kedua dokumen tersebut. Karena itulah ASEAN dapat berkembang terus tanpa henti. Pada perkembangan beberapa tahun terakhir ini, ASEAN sungguh-sungguh menciptakan citra baik, di arena internasional. Antara lain, keterbukaan, saling berdialog, dan menjunjung persamaan yang dimiliki tiap anggota walaupun ada perbedaan, melakukan kerja sama saling menguntungkan antar negara yang berbeda sistem sosial, kebudayaan dan tradisi.
Anggota ASEAN kebanyakan adalah negara tingkat menengah dan kecil. Karena itu, negara-negara tersebut sangat memandang pentingnya " Bersama-sama Menempuh Jalan, Secara Mandiri dan Kuat". Shen Shishun berpendapat, kini meski proses pengintegrasian kawasan Asia timur dengan ASEAN masih jauh ketinggalan dari kawasan lain, tapi ASEAN saat ini memiliki peluang perkembangan yang sangat baik.
Dilihat dari situasi dunia dewasa ini, kondisi ekonomi dunia sedang berkembang ke arah yang integrasi regional dan pembangunan zona perdagangan bebasnya lebih luas. ASEAN pun menjadi salah satu pendorong yang aktif dalam proses itu. Boleh dikatakan, situasi internasional maupun regional saat ini sedang menguntungkan bagi perkembangan ASEAN.
Sejak Tiongkok dan ASEAN memulai dialog pada 1991, kedua pihak telah mengalami tahap perkembangan. Antara lain, menghilangkan keraguan, menjalin mitra strategis, dan bertetangga rukun dengan saling percaya. Shen Shishun berpendapat, melalui upaya bersama selama 16 tahun, saling percaya kedua belah pihak di bidang politik, diintensifkan terus dan kerja sama di bidang keamanan, ekonomi perdagangan dan kebudayaan juga diperluas lebih lanjut.
Menurut keterangannya, pertama adalah saling percaya di bidang politik dapat ditingkatkan. Kunjungan antara pemimpin Tiongkok dengan ASEAN juga kerap kali diadakan. Kedua, salah satu aspek yang menonjol adalah bidang ekonomi dan perdagangan, yang boleh dikatakan telah mencapai prestasi yang luar biasa. Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN akan dibentuk pada tahun 2010. Volume perdagangan kedua pihak akan bertambah dari tahun ke tahun. Investasi kedua pihak juga cenderung dapat berkembang baik.
Patut dicatat, KTT Tiogkok-ASEAN yang digelar pada tahun lalu, ada 10 pemimpin negara ASEAN yang berkumpul di Nanning, Tiongkok barat daya. Pertemuan tersebut bertujuan untuk melakukan kesimpulan prestasi yang dicapai Tiongkok dengan ASEAN selama 15 tahun ini, dan merancang cetak biru mengenai hubungan Tiongkok dan ASEAN ke masa depan.
Ditambahkan Shen Shishun, sejalan dengan semakin luasnya pertukaran dan kerja sama antar kedua pihak, maka hubungan Tiongkok dengan ASEAN ke depan pasti akan mencapai kemajuan yang lebih besar.
|