Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-07 14:58:45    
WHO Desak Indonesia Bagi Virus Hidup H5N1

Kantor Berita Xinhua

JENEWA, 6 Agustus (Xinhua). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin mendesak Indonesia untuk berbagi sampel-sampel virus flu burung H5N1 yang bisa digunakan sebagai bagian dari usaha global untuk mencegah potensi pandemi.

David Heymann, asisten dirjen agen PBB untuk penyakit-penyakit yang bisa dikomunikasikan mengatakan bahwa Indonesia telah memberikan tiga specimen di bulan Mei, tetapi tidak ada dari specimen tersebut yang mengandung virus hidup.

"Yang penting adalah bahwa semua negara berbagi virus-virus yang telah mereka isolasikan dari manusia," kata Heymann pada sebuah konfrensi dengan para wartawan.

Heymann mengatakan bahwa berbagi sampel virus amat vital untuk pengembangan vaksin-vaksin yang efektif. "Bila virus-virus itu tidak bebas dibagi dengan kalangan industri, vaksin-vaksin yang dihasilkan tidak akan mengandung elemen-elemen infeksi di Indonesia."

Ia mengatakan bahwa tidak hanya penduduk Indonesia saja tetapi seluruh dunia akan tetap terancam bila sampel virus H5N1 tidak dimanfaatkan bersama.

Tetapi para pejabat mengatakan bahwa ia optimis bahwa Indonesia akan bekerja sama dengan WHO tentang pemanfaatan virus versama.

"Indonesia sadar akan isu-isu ini dan sedang bekerja sama dengan WHO untuk melihat bagaimana mereka bisa memulai lagi penggunaan sampel virus bersama dengan cara terbaik," kata Heymann. "Kami berharap bahwa hal ini akan terjadi dengan segera."

Indonesia, yang telah terkena dampak terbesar dari virus flu burung H5N1 yang mematikan, menghentikan kegiatan berbagi sampel virus dengan laboratorium-laboratorium yang didukung WHO tahun ini. Indonesia mengeluh bahwa sampel-sampel virusnya digunakan untuk tujuan-tujuan komersial oleh perusahaan farmasi swasta.

Meskipun demikian, Indonesia setuju untuk kembali mengadakan pemanfaatan virus bersama pada Sidang Umum WHO di bulan Mei setelah menerima jaminan dari WHO bahwa vaksin yang kemudian diproduksi tidak akan terlalu mahal untuk negara-negara berkembang.

Tetapi Heymann mengatakan Indonesia hany memberi tiga sampel yang tidak dapat dipakai pada bulan Mei dan tidak ada sampel lain yang diberikan pada tahun ini.

Sidang Umum Kesehatan Dunia setuju bahwa negara-negara anggota WHO harus memperbaiki kondisi-kondisi di mana virus influenza dan keuntungan-keuntungannya juga seharusnya dibagi.

http://news.xinhuanet.com/english/2007-08/07/content_6484947.htm