Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-08-15 13:18:13    
Ciri Khas Budaya Etnis Shilin

cri

Festival obor tradisional etnis Yi yang dijuluki sebagai Karnaval di Timur adalah festival etnis yang meriah di daerah Shilin atau Hutan Batu. Kalau Anda berkunjung ke Shilin antara akhir Juni dan awal Juli, Anda selain menikmati pemandangan alam yang indah di Shilin atau Hutan Batu, dapat pula merasakan kemeriahan festival obor etnis Yi.

Penduduk etnis Yi yang bermukim di daerah Shilin mengembangkan festival obor tradisional menjadi Karnaval di Timur yang termasyur. Sebagian terbesar orang mengenal etnis Yi lantaran festival tersebut. Sejak dahulu kala etnis Yi memuja api. Seorang nenek di desa etnis Yi mengatakan, setiap tahun ketika malam festival obor tiba, warga desa tentu menyalakan obor pinus yang sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya dan berjalan keliling di sawah padi.

Kata nenek itu, setiap kali festival obor, mereka tentu berjalan mengitari sawah ladangnya dengan obor di tangan untuk mohon kepada yang mahakuasa agar hama dan penyakit dibunuh dan diberi panen makmur.

Menurut tutur nenek etnis Yi itu, berjalan di sawah dengan membawa obor bisa membunuh hama serangga untuk menjamin panen makmur. Setelah keliling di sawah, sisa obor dibawa pulang dan digunakan untuk memasak hidangan yang dinamakan "kacang babi obor". Konon, makan hidangan kacang itu akan menjamin sehat walafiat dan selamat sepanjang tahun. Seorang pemuda etnis Yi bernama Ang Gui mengatakan, festival obor dipandang masyarakat etnis Yi sebagai hari raya yang penting dan meriah. Di malam festival itu, setiap keluarga bergembira ria semalam suntuk.

Dikatakan oleh Ang Gui, pada festival itu, setiap keluarga keluar dari rumah dengan membawa obor untuk menolak bala. Pada malam tanggal 24 bulan enam penanggalan Imlek, seluruh masyarakat etnis Yi baik tua atau muda, laki-laki atau wanita, merayakan hari itu dengan bergembira ria semalam suntuk dengan menyelenggarakan acara adu sapi, gulat dan lain-lain.

Pada hari festival obor di daerah pemandangan Shilin, masyarakat sejak pagi-pagi datang dari segala penjuru. Tengah hari, sangkakala dibunyikan, pemuda dan pemudi yang mengenakan pakaian hari raya etnis Yi menari dengan memainkan alat musik petik dalam irama yang riang gembira memasuki lapangan. Sedang orang-orang setengah baya mengiringi musik itu dengan seruling dan lain-lain buatan sendiri, dan ada pula yang bergabung dalam tarian mereka. Seketika itu, seluruh lapangan menjadi lautan yang riuh gembira.

Ketika malam tiba, pemuda remaja etnis Yi menyalakan obor di tangan dan menarikannya sepanjang jalan. Para tamu yang menghadiri festival juga ikut menyanyi dan menari bergandengan tangan membuat suasana sangat meriah. Pada awal mulanya, festival obor adalah hari raya tradisional etnis Yi yang dirayakan di desa masing-masing, kemudian seiring dengan perkembangan pariwisata di daerah itu, festival obor menjadi simbol Shilin yang sempat menarik minat wisatawan dari mancanegara.

Setiap festival obor tiba, daerah pemandangan Shilin penuh oleh pengunjung dari berbagai penjuru. Di siang hari diselenggarakan pertandingan gulat dan adu sapi yang diikuti peserta dari berbagai kabupaten. Beribu-ribu orang yang menghadiri festival itu menyanyi dan menari mengikuti irama musik yang riang gembira. Para tamu dijamu dengan hidangan daging sapi dan kambing yang bercita rasa khas setempat. Wakil Direktur Biro Administrasi Daerah Pemandangan Shilin, Zhang Yunlei mengatakan,"Sebelumnya, tamu-tamu yang datang ke Shilin terutama mengunjungi tempat-tempat pemandangan alam yang indah, tapi sekarang diperpadat isinya dengan pertunjukan budaya dan adat istiadat masyarakat setempat."

Dikatakan oleh Zhang Yunlei, kini di daeah pemandangan Shilin sedang dibangun Kota Kuno Sani. Di kota kuno itu, wisatawan akan dapat menyaksikan budaya etnis Yi dari makanan, pakaian, tari, nyanyi dan benda kerajinan tangannya. Di sini tersedia pula sarana akomodasi yang dapat memenuhi selera wisatawan mancanegara. Shilin akan dikembangkan menjadi obyek wisata yang terkenal di dunia.