Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-09-18 10:30:16    
Kuche

cri

Di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Tiongkok barat laut, ada sebuah patilasan kota kuno bernama Kuche. Dalam bahasa Uighur, Kuche berarti bersejarah lama. Di Tiongkok zaman kuno, Kuche dinamakan Qiuzi. Kuche yang terletak di bagian tengah pegunungan Tianshan dan pinggir utara Tanah Cekung Tarim adalah tempat asal Budaya Qiuzi. Qiuzi dikenal sebagai "kota musik di kawasan barat", "kampung tari dan nyanyi" dan "kampung aprikot putih Tiongkok", juga merupakan "Negeri Putri" yang hampir semua penduduknya kaum hawa, seperti yang dilukiskan dalam "Lawatan ke Barat", satu dari empat novel klasik paling terkenal Tiongkok zaman kuno.

Kuche yang berada di bagian tengah jalan sutra kuno Tiongkok adalah tempat pertemuan budaya Tiongkok Tengah dan budaya kawasan barat. Agama Buddha pernah berjaya selama 2.000 tahun di sini dengan meninggalkan situs-situs peninggalan sejarah yang terkenal seperti lukisan dinding goa batu yang paling besar skalanya dan paling banyak jumlahnya di sebelah barat Dunhuang, serta tarian Qiuzi yang indah.

Kuche adalah satu dari empat kabupaten wisata terpenting di Xinjiang, di mana terdapat lebih 80 patilasan sejarah seperti goa batu dengan lukisan dindingnya, benteng kota kuno, menara api dan lain-lain. Di antaranya Goa-goa Seribu Buddha Kumutula dan Kesil adalah goa batu yang termasyur di Tiongkok, yang dibangun pada masa antara Dinasti Jin Barat dan Jin Timur, lebih 1.700 tahun silam, malah Goa Seribu Buddha Kesil sudah tercantum dalam daftar warisan budaya manusia dunia PBB.

Festival Pariwisata Xinjiang dan Wisata Budaya Qiuzi digelar di Kuche bulan Juli lalu dengan dihadiri seribuan pengusaha pariwisata dari 22 negara dan Tiongkok. Para tamu yang sangat tertarik oleh lanskap budaya dan alam setempat mengatakan, Xinjiang adalah daerah yang memiliki sumber daya wisata sangat kaya dan potensi perkembangan yang sangat besar. Xinjiang pasti akan menjadi titik panas perhatian pariwisata internasional di masa datang.

Begitu menginjakkan kaki di bumi Kuche, wisatawan akan segera tertarik oleh berbagai macam buah segar dan makanan khas berbagai etnis. Pisau kecil, kupiah kembang, permadani, dan apikot putih yang dihasilkan Kuche termasyur di dalam dan luar negeri. Daging kambing Kuche juga terkenal enaknya. Kambing panggang Kuche dengan bumbunya yang khas, empuk dan gurih, pasti membuat lidah Anda menari.

Tari dan nyanyi Qiuzi dari Kuche adalah wakil tari dan nyanyi kawasan Tiongkok barat, sempat tersebar dan mempengaruhi negara-negara dan daerah lain seperti Jepang, Korea, Persia, Vietnam, India, Arab bahkan Afrika utara, dan pernah memberikan pula pengaruh menjangkau jauh pada kemakmuran dan perkembangan musik, tari, opera, teater dan akrobat Tiongkok.

Wakil Ketua Pemerintah Daerah Otonom Uighur Xinjiang, Hu Wei mengatakan, kami akan menggunakan pariwisata sebagai kesempatan untuk mendorong persahabatan antara rakyat berbagai etnis di Xinjiang dan dengan rakyat berbagai negara, serta meningkatkan kerjasama dengan mereka. Kami mengharapkan lebih banyak sahabat dari luar negeri berkunjung ke Xinjiang untuk menyaksikan sejarah dan budaya serta pemandangan alam di Xinjiang.