Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-10-11 14:36:45    
Kurator Museum Sejarah Hong Kong Tom K. C. Ming

cri

"Selama lebih seratus tahun yang lalu, pertukaran kebudayaan Tiongkok dan Barat menimbulkan pengaruh secara menyeluruh terhadap kehidupan dan kebudayaan Hong Kong. Kebiasaan hidup, kebiasaan sehari-hari, baik makan dan rekreasi bagi warga Hong Kong sekarang adalah hasil pembauran kebudayaan Tiongkok dan Barat. Selama saya bekerja di Museum Kebudayaan, saya selalu mengutamakan penyelenggaraan pameran yang bertopik erat dengan kehidupan masyarakat. Topik itu diganti setiap tahun, dan diluncurkan dalam berbagai pameran dengan tema yang berbeda. Tapi semuanya berhubungan erat dengan kehidupan, misalnya berkaitan dengan adat kebiasaan makan dan minum, hiburan, desain, fotografi dan lain sebagainya."

Tom Ming menjelaskan, Opera Guangdong yang diserahkan dari Propinsi Guangdong ke Hong Kong mencapai masa puncak pada tahun 1950-an. Untuk mencatat masa sejarah itu, di Museum Kebudayaan Hong Kong tersimpan sebanyak 20.000 benda koleksi tentang Opera Guangdong. Bahkan khusus disediakan paviliun pameran Opera Guangdong dalam museum untuk memperagakan kostum, panggung, musik dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan opera tradisional tersebut. Dari pameran itu si pengunjung dapat mengetahui betapa besarnya pengaruh opera itu terhadap kehidupan warga Hong Kong waktu itu.

Pada awal tahun 2007, Tom Ming diangkat menjadi Kurator Museum Sejarah Hong Kong. Sebagai salah satu museum yang bersejarah paling lama di Hong Kong, Museum Sejarah Hong yang didirikan pada tahun 1962 secara permanen menyelenggarakan pameran Kisah Hong Kong, dengan materi pameran mencakup zaman batu awal 6.000 tahun yang lalu sampai zaman sekarang. Tom Ming berharap pengunjung pameran itu dapat mengenal Hong Kong secara menyeluruh dari sudut sejarah.

"Hong Kong selalu merupakan tempat untuk menampung para imigran dari bagian utara Tiongkok, khususnya selama lebih dari seratus tahun yang lalu. Kami berharap warga Hong Kong atau turis dari luar negeri dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan Hong Kong, dan mempunyai pengalaman yang lebih banyak mengenai masa lampau Hong Kong."

Tom Ming berencana memanfaatkan secara menyeluruh semua barang simpanan di Museum Sejarah Hong Kong. Salah satu pameran yang direncanakannya adalah Pameran Tiga Kota. Tom Ming berpendapat, Kota Shanghai dan Kota Guangzhou di pedalaman mirip sekali dengan Hong Kong, karena sama-sama menunjukkan ciri berbaurnya kebudayaan Tiongkok dan Barat karena sebab sejarah. Ketiga kota itu sama-sama kaya dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Ketiga kota tersebut juga saling berhubungan erat. Tom Ming berpendapat, mengarahkan pandangan pada proses perkembangan sejarah Hong Kong, Guangzhou dan Shanghai, akan sangat berfaedah untuk meneropong masa depan.

Baik semasa bekerja di Museum Kebudayaan maupun Museum Sejarah Hong Kong, Tom Ming selalu berkontak erat dengan unit perlindungan benda budaya di Daratan. Banyak pameran yang diselenggarakannya mendapat dukungan Museum Nasional Tiongkok dan Museum Ibu Kota serta museum-museum tingkat daerah. Tom Ming mengatakan kepada wartawan, sebelum Hong Kong kembali ke pangkuan tanah air pada tahun 1997, kontak itu jarang sekali. Namun sekarang banyak pameran beskala besar serta benda budaya penting di Daratan dapat dipamerkan di Hong Kong, sehingga warga Hong Kong dapat menyaksikan benda-benda budaya yang paling berharga dari Daratan. Misalnya dalam Pameran Penemuan Terbaru Hasil Arkeologi Tiongkok yang digelar di Museum Sejarah Hong Kong disediakan 120 kelompok materi pameran, yang mencakupi hasil-hasil terbaru penelitian arkeologi Tiongkok selama 20 tahun terakhir ini. Tom Ming tak segan-segan menilai tinggi benda-benda budaya Daratan yang dipameran di Hong Kong. Tentang kerja sama dengan Daratan di masa depan, ia penuh keyakinan. Ia mengatakan:"Museum-museum besar di Beijing, misalnya Museum Ibu Kota, dan Museum Nasional mengadakan kerja sama erat dengan kami, dan kerja sama itu akan menjadi lebih erat pada masa mendatang. Misalnya mereka akan menyelenggarakan sejumlah pameran besar di Hong Kong. Selain itu, mereka juga dapat melakukan kegiatan penataran personel, pertukaran atau promosi di Hong Kong."


1 2