Saudara pendengar, selamat bertemu lagi dalam acara tetap Ruangan Tiongkok-ASEAN. Dalam acara minggu ini akan kami perkenalkan Ekspo Tiongkok-ASEAN yang baru saja ditutup di Kota Nanning, Tiongkok barat daya.

Ukiran kayu Laos, kofi Vietnam, permata Myanmar, beras wangi Thailand, kesemuanya ini menjadi fokus yang menarik perhatian pengunjung dan pedagang dari berbagai kalangan pada setiap Ekspo Tiongkok-ASEAN, dan juga menarik puluhan wartawan dari ASEAN. Berikut laporan wartawan kami dari Kota Nanning.

Ekspo Tiongkok-ASEAN tahun ini seluruhnya telah menarik 1908 perusahaan, di antaranya 677 perusahaan dari ASEAN dengan totalnya 3400 stan, dan 1128 di antaranya adalah stan negara-negara ASEAN, mencapai 33%, naik 35% dibandingkan dengan masa sama tahun lalu. Indonesia, Malaysia, Myanmar, Thailand dan Vietnam menempati pavilion tersendiri untuk memamerkan komoditas negaranya masing-masing. Selain Malaysia dan Vietnam yang telah dua tahun berturut-turut menyewa pavilion tersendiri, tiga negara yang lain adalah pertama kali menyewa pavilion. Ekspo tahun ini juga menarik puluhan wartawan ASEAN untuk peliputan. Mereka sibuk mengumpul berbagai bahan, dan mengirim kembali berita-berita yang terbaru.

Kepala Departemen Penerangan Bahasa Tionghoa Kantor Berita Nasional Malaysia, Vincent Low mengatakan, "Selama meliput Ekspo tahun ini, media Malaysia mengutamakan berita-berita tentang pertukaran dan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia. Kami setiap hari mengirim berita terkait kepada media cetak di Malaysia. Seiring dengan terus meningkatnya perdagangan dan investasi antara Malaysia dan Tiongkok pada tahun-tahun belakangan ini, rakyat Malaysia sangat memperhatikan berita tentang pertukaran ekonomi dan perdagangan antara kedua negara, oleh karena itu, saya yakin bahwa peliputan Ekspo Tiongkok-ASEAN tahun ini akan menarik perhatian di Malaysia."

Tema Ekspo tahun ini adalah kerja sama pelabuhan, 11 "Kota Pesona" masing-masing adalah Tianjin Tiongkok, Bandar Seri Begawan Brunei, Sihanoukville Kamboja, Palembang Indonesia, Savannakhet Laos, Klang Malaysia, Yangon Myanmar, Teluk Sibic Filipina, Kota Singapura, Chon Buri Thailand dan Halong Vietnam. Selain Kota Savannakhet Laos, 10 kota lainnya adalah kota pelabuhan.

Wartawan dari Harian Pembebasan Saigon Vietnam, Kylan menyatakan,

"Kreasi upacara pembukaan tahun ini adalah sebuah kapal raksasa, yang merupakan titik terang pameran kali ini. Ekspo Tiongkok-ASEAN setiap tahun ada gagasan baru yang menarik perhatian para pengunjung. Kreasi tahun ini tidak saja sesuai dengan tema kerja sama pelabuhan, dan juga melambangkan bahwa Tiongkok dan 10 anggota ASEAN bersama-sama menuju masa depan."

Bahan statistik menunjukkan, kini, di antara perusahaan asing yang menginvestasi ke Laos, perusahaan Tiongkok adalah paling besar jumlahnya, dan banyak perusahaan Tiongkok mulai menginvestasi ke Laos melalui promosi investasi ke Laos di Ekspo Tiongkok-ASEAN. Promosi investasi ke Laos tahun ini juga menarik wartawan-wartawan media Laos.

Wartawan Vientiane Times Laos, Manichanh mengatakan,

"Ekspo tidak saja merupakan ekspo untuk memamerkan komoditas, dan juga merupakan jendela pemerintah berbagai negara untuk memperkenalkan kebijakan investasinya masing-masing dan menarik modal asing. Dalam ekspo tahun ini, Laos dan perusahaan Tiongkok telah menandatangani persetujuan investasi kerja sama besar-besaran, antara lain, proyek penyaluran tenaga listrik Propinsi Vientiane dan pabrik perakitan otomotif. Peminpin Laos di depan promosi itu menyambut perusahaan Tiongkok menginvestasi ke Laos. Saya menganggap ekspo dan promosi adalah jendela yang memungkinkan semakin banyak orang mengenal negara saya, dan menguntungkan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Laos dan Tiongkok serta ASEAN, dan juga menguntungkan pembangunan Zona Perdagangan Bebas Tiongkok-ASEAN."

Menurut penjelasan, selama Ekspo kali ini, komoditas ASEAN yang dipamerkan terutama adalah produk industri kimia untuk keperluan sehari-hari, produk pertanian, makanan, perabot rumah tanga, permata dan giok, barang-barang kerajinan tangan, minyak palem serta produknya, dan hasil pelikan. Komoditas Tiongkok yang dipamerkan terutama adalah usaha yang diperlukan di pasar ASEAN, antara lain, permesinan, pengelolaan makanan dan mesin pengemasan, instalasi tenaga listrik, suku cadang otomotif, dan bahan bangunan. Dibandingkan dengan ekspo yang lalu, ekspo tahun ini mengutamakan pemaduan pameran dengan konferensi, sementara mengadakan 9 forum dan konferensi bertema, antara lain, Forum Perkembangan dan Kerja Sama Pelabuhan, organisir pameran itu juga semakin profesional.

Wartawan Jakarta Post Indonesia, Andi Haswidi berpendapat,

"Dibandingkan dengan tahun yang lalu, topik ekspo tahun ini lebih profesional, pameran dan konferensi berciri khas, terutama sembilan kali pertemuan tingkat menteri dan forum profesional yang diselanggarakan selama ekspo itu lebih pragmatis, memperlihatkan pengaruh dan peranan Ekspo itu."

Wartawan-wartawan ASEAN mengatakan kepada wartawan CRI, Ekspo Tiongkok-ASEAN telah menjadi platform perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN. Justru seperti yang dikatakan oleh wartawan Majalah Naga Filipina, Maureen Tracy L.Tanedo,

"Kita semua adalah negara Asia, selain kebudayaan dan sejarah yang sama, juga mempunyai banyak persamaan yang lain, berdasarkan persamaan itu, Ekspo Tiongkok-ASEAN dapat memperdalam sepenuhnya saling pengertian dan saling percaya antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN."

Demikian tadi saudara pendengar, Ruangan Tiongkok-ASEAN untuk edisi pekan ini, penyiar Anda Nining mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa pada acara yang sama minggu depan.