Di saat Tiongkok mengalami masa peralihan, 370 juta keluarga Tiongkok ikut menghadapi banyak tantangan. Antara lain, keluarga petani yang mencoba mengadu nasib di kota, rumah tangga yang bermasalah, dan opini yang salah tentang sebuah keluarga. Sejumlah ahli yang antusias mengenai prinsip keluarga harmonis, mengemukakan bahwa Tiongkok perlu membangun keluarga yang harmonis di berbagai bidang.
Apa makna sebuah keluarga? Apa tanggung jawab pria dan wanita dalam sebuah rumah tangga? Bagaimana menjadi seorang ayah dan ibu yang baik? Bagaimana menghormati orang tua? Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi topik pembahasan dalam Forum Ahli Senior Tiongkok-Amerika Serikat (AS).
Forum kali ini diselenggarakan oleh Pusat Keprihatinan Terhadap Keluarga Beijing dan juga diikuti oleh pakar asal Tiongkok dan AS. Dalam forum itu juga terdapat 500 lebih peserta asal Beijing, Zhejiang, Shandong, dan Jiangsu yang masing-masing membawa permasalahan keluarganya. Kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai karyawan, pengusaha, dan petani yang bekerja di kota.
120 juta anggota keluarga yang bekerja di kota merupakan masalah yang paling diperhatikan dalam pembangunan keluarga Tiongkok dewasa ini. Anggota Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat MPPR Tiongkok, Xu Yongguang mengatakan, sebagian anak petani adalah anak petualang yang mengikuti ayah ibu mereka. Mereka berada di lingkungan yang tidak stabil. Sebagian lagi adalah anak yang ditinggal oleh ayah ibunya di desa, sehingga mau tidak mau mereka tidak berada dalam asuhan orangtuanya. Karena itulah anak-anak ini mempunyai banyak kesulitan dan masalah pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan sosial. Tugas penting dewasa ini adalah menghimbau keluarga kota dan keluarga petani yang bekerja di kota agar memberikan perhatian lebih besar kepada sang anak. Tugas penting lainnya adalah mengusahakan kesempatan memperoleh pendidikan dengan biaya rendah bagi anak-anak.
Memperhatikan dan mengurangi jumlah keluarga bermasalah, diyakini dapat mencegah kecenderungan tindak kriminal oleh mereka yang belum beranjak dewasa. Anggota MPPR Shang Xiuyun mengatakan, remaja pelaku kriminal yang diadilinya telah mencapai 870 lebih orang. Kebanyakan adalah berasal dari keluarga bermasalah. Undang-undang Pemeliharaan Remaja Republik Rakyat Tiongkok yang dilaksanakan sejak tanggal 1 Juni lalu, dengan tegas menyatakan kewajiban orangtua untuk mendidik anak remajanya, sedangkan pemerintah dan organisasi sosial juga memikul tanggung jawab untuk membantu keluarga bermasalah.
Seiring dengan meningkatnya GDP dan nilai total bursa Tiongkok, angka penceraian pun naik terus. Masih ada yang berpendapat bahwa ini adalah gejala kemajuan sosial. Direktur Pusat Keprihatinan Terhadap Keluraga Beijing, Qian Honglin mengatakan, saat ini keluarga Tiongkok sedang mengalami perubahan yang pesat. Karena itu, penelitian terhadap perubahaan keluarga, melayani pembangunan keluarga, mendorong kebahagiaan keluarga, dan menjamin kestabilan keluarga menjadi topik utama bagi para peneliti pendidikan Tiongkok. Walau bagaimanapun, setiap orang yang akan menikah pun harus belajar untuk mencintai dan menjaga keluarganya.
|