Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-04 16:39:04    
Kota Paling Kuno di Tiga Ngarai Sungai Yangtze

cri

Mulai dari dua bulan yang lalu, Du Huazhen yang kini berusia 60 tahun dapat menaruh batu-batuan Tiga Ngarai di baskom kayunya, dan menjajakan kepada wisatawan yang hilir mudik. Selama bertahun-tahun, orang tua itu mencari nafkah dengan menjual batu-batuan Tiga Ngarai di 'Kota Kuno Dachang' di Kabupaten Wushan, Kota Chongqing. Kini, rumah Du Huazhen yang sudah dihuni hampir setengah abad itu dipindahkan ke kota baru transmigran di pinggir kota kuno yang dipulihkan menurut asalnya.

'Kota Kuno Dachang' merupakan satu-satunya kota kuno yang terpelihara paling sempurna di daerah Tiga Ngarai Sungai Yangtze. Kota yang dibangun pada awal Dinasti Jin ( 265-420 M ) adalah sebuah kota kecil mungil. Sejalan dengan perkembangan pariwisata di Tiga Ngarai pada abad yang lalu, kota kecil yang terletak di tepi Sungai Xiajiang dan bersejarah 1.700 tahun lebih itu mulai dikenal oleh umum dan menjadi obyek pariwisata untuk menikmati pemandangan asli Tiga Ngarai.

Setelah penampungan air di Waduk Tiga Ngarai mencapai ketinggian 156 meter, kota kuno tersebut terendam dalam air untuk selama-lamanya. Karena Kota Kuno Dachang mempunyai nilai penting untuk mempelajari sejarah kota kuno, adat istiadat dan seni arsitektur tradisional Tiga Ngarai, maka bagian pelestarian benda budaya menghidupkan program maha besar pemindahan kota kuno dalam bentuk asli. Para arsitek membongkar perumahan satu persatu, setiap bata, genteng dan balok penyangga atap dicatat cermat untuk selanjutnya dibangun kembali sesuai dengan bentuk aslinya di lokasi yang baru sejauh lima kilometer.

Pembangunan kembali Kota Kuno Dachang merupakan keajaiban dalam sejarah pelestarian perumahan kuno di dunia dengan memindahkan sebuah kota secara utuh. Melalui pembangunan kembali selama hampir tiga tahun, 'Kota Kuno Dachang' yang dipindahkan ke lokasi baru itu dicantumkan sebagai satuan pelestarian benda budaya dan obyek pariwisata serta dibuka untuk umum pada bulan Oktober tahun lalu. Kota itu kini tetap diwarnai gaya sederhana dan kuno, namun hampir 20 ribu penduduk di kota kecil itu telah meninggalkan kampung halamannya atau dipindahkan ke kota baru transmigran di pinggir 'Kota Kuno Dachang' yang dibangun kembali menurut asalnya.

Rumah Du Huazhen dipindahkan ke sebuah rumah baru seluas 120 meter persegi di pinggir Kota Kuno itu. " Saya tak pernah berpikir dapat tinggal di rumah bertingkat kalau bukan transmigran, " tutur orang tua itu kepada wartawan. Di kota yang baru itu, setiap rumah dibangun menurut seni arsitektur mencontoh kota kuno, jalan-jalannya lebar, ramai dan lengkap dengan berbagai sarana kotapraja.

Walau sudah pindah ke tempat baru, namun Du Huazhen tetap mencari nafkah dengan menjual batu-batuan Tiga Ngarai di depan pintu rumahnya. Penjualan batu tanpa modal itu memungkinkan pendapatannya mencapai dua ribu yuan RMB setiap tahun yang sama dengan uang pensiun suaminya selama dua bulan, tapi dia sudah merasa puas.

Sejak dibuka untuk umum bulan Oktober lalu, 'Kota Kuno Dachang' sudah menerima wisatawan dalam dan luar negeri sejumlah 50 ribu orang, Du Huazhen telah menarik keuntungan seribu yuan RMB lebih dalam dua bulan itu. Setiap hari, orang tua itu membuka tokonya untuk menerima tamu-tamu dari berbagai penjuru.

Kini, di kota baru transmigran yang berpenduduk hampir 30 ribu orang itu, seper tiga bergerak di bidang pariwisata. Liu Xueguo yang pekerjaan sehari-hari berperan sebagai penjaga gerbang kota zaman kuno itu adalah salah satu di antaranya. Karena imigrasi, Liu Xueguo yang kini berumur 38 tahun berubah dari petani menjadi warga kota dan dipekerjakan oleh bagian administrasi benda budaya setempat. Dia dan warga setempat percaya bahwa 'Kota Kuno Dachang' yang dibangun kembali menurut asalnya akan semakin terkenal, jumlah wisatawan akan semakin banyak dan pendapatan mereka akan semakin bertambah.

Kabupaten Wushan, Kota Chongqing yang mempunyai sejumlah obyek wisata itu akan dirancang dan dibangun menjadi " kota kuno pertama Tiga Ngarai Sungai Yangtze". Menurut penanggung jawab biro perjalanan kabupaten tersebut, Wushan akan mengembangkan sumber daya pariwisata yang kaya dan melestarikan lingkungan ekologi, dalam rangka menyejahterakan rakyat. Sama dengan transmigran lainnya di Tiga Ngarai, transmigran di 'Kota Kuno Dachang' akan hidup sejahtera dengan mengandalkan industri pariwisata dan industri baru lainnya.