Biro Umum Radio, Film dan Televisi Nasional Tiongkok baru-baru ini mengumumkan, mulai dari tanggal 1 Januari 2008, sinetron hasil kolaborasi Daratan dan Taiwan akan diperlakukan sama seperti sinetron Daratan. Sinetron itu baru akan diedarkan dan ditayangkan setelah melalui pemeriksaan dan pengijinan oleh badan pengurus. Keputusan itu menambah isi baru pertukaran kebudayaan antara kedua tepi selat.
Mulai tahun 1980-an, banyak sinetron Taiwan ditayangkan di Daratan dan mendapat sambutan baik dari para pemirsa. Beberapa sinetron Taiwan bahkan mencapai rating yang cukup tinggi. Sejak itulah para pekerja sinetron kedua tepi selat melakukan kerja sama di banyak bidang, dan membuat cukup banyak sinetron yang sangat populer. Akan tetapi dalam kerja sama pembuatan sinetron itu, terdapat pula pembatasan kebijakan. Antara lain, jumlah tim produksi dan pemain dari Taiwan tidak boleh melampaui proporsi tertentu, dan sinetron itu tidak boleh ditayangkan pada jam tayang utama, dan sebagainya. Peraturan-peraturan semacam itu menyurutkan kegairahan insan perfilman dan sinetron Taiwan untuk berkembang ke Daratan. Setelah Biro Umum Radio, Film, dan Televisi Nasional memperbaiki kebijakannya, maka sinetron-sinetron yang dibuat bersama oleh Taiwan dan Daratan akan diperlakukan sama dengan sinetron yang murni dibuat Daratan, dalam hal distribusi dan penayangan. Yang Peipei, produser dan aktris terkemuka Taiwan menganggap keputusan itu sebagai kabar baik.
"Kebijakan itu menguntungkan kami karena kedua pihak diperlakukan dengan sama derajat. Saya merasa kerja sama dengan pihak Daratan memiliki prospek yang cerah. Dari pihak Taiwan, semakin banyak orang yang ingin bekerja ke Daratan untuk mengadu nasib. Apabila kolaborasi pembuatan sinetron ini dapat mempekerjakan pemain Taiwan dalam proporsi lebih besar, maka sinetron itu akan lebih digemari para pemirsa Taiwan. Saya berharap agar sinetron kami dapat merebut kembali pasar utama Taiwan."
Setelah pelaksanaan kebijakan baru itu, usaha perfilman dan sinetron kedua tepi selat akan mampu mencapai perkembangan bersama. Sinetron-sinetron hasil kolaborasi kedua pihak akan dapat ditayangkan di jam tayang utama oleh puluhan stasiun televisi Daratan. Untuk saat ini, hanya sinetron buatan Daratan yang dapat ditayangkan pada jam tayang utama di malam hari.
Pertukaran kebudayaan antara Daratan dan Taiwan dimulai tahun 1980-an. Tahun 1987, pihak penguasa Taiwan mengizinkan saudara-saudara setanah air Taiwan mengunjungi sanak keluarganya di Daratan Tanah Air. Sejak itulah sejumlah tokoh kalangan kebudayaan mulai menjalin kontak dengan rekan di Daratan. Sebagian penyanyi top Taiwan juga mulai menggelar pertunjukan di Daratan. Teresa Deng, biduanita terkemuka dari Taiwan adalah salah satu di antaranya. Dengan suara indah dan menarik, Teresa Deng segera menjadi idola anak-anak muda Daratan pada masa itu. Demikianlah awal mula pertukaran kebudayaan antara kedua tepi selat. Tahun 1992, rombongan seniman Daratan yang terdiri dari 12 orang, untuk pertama kalinya berkunjung ke Taiwan dan pertukaran dua arah kebudayaan kedua tepi selat pun terwujud.
Sejak itu berkat dorongan pihak Daratan dan upaya bersama saudara-saudara setanah air kedua tepi Selat, pertukaran dan kerja sama antara kedua tepi selat semakin diperdalam. Menurut statistik, hingga akhir tahun ini, program pertukaran kebudayaan yang sudah dilakukan antara kedua tepi telah melampaui 5.000 program. Dan pada 10 bulan yang lalu, jumlahnya tercatat sebanyak 438. Sekarang, pertukaran kebudayaan kedua tepi selat telah mencakup berbagai bidang seni budaya seperti kesusastraan, seni rupa, musik, opera, tarian, balada, akrobatik, benda budaya, adat istiadat, serta pendidikan kesenian, perpustakaan, dan pengelolaan kebudayaan.
Di Festival Kesenian Internasional Ke-9 Shanghai, pertunjukan opera tradisional yang dipentaskan rombongan Taiwan berdasarkan lakon opera tradisional mendapat sambutan hangat dari para penonton setempat. Aktor utama rombongan Taiwan, Li Baochun yang berasal dari Daratan mengutarakan pengalamannya bermain bersama di satu panggung dengan para pemain Taiwan. Ia mengatakan:"Anggota rombongan kami dapat sepenuhnya mencerminkan semangat pertukaran kebudayaan kedua tepi selat. Rombongan ini adalah rombongan pertama yang mengadakan pertukaran kebudayaan antara kedua tepi selat. Saya merasa pertukaran itu baik sekali. Kerja sama antara kedua pihak juga sangat memuaskan. Kami semuanya merasa gembira, dan berharap dapat bekerja sama lagi di masa depan."
Li Baochun mengatakan, sekarang di kalangan opera, mengadakan pertunjukan dan penciptaan lakon melalui kerja sama, menjadi sangat trendi. Misalnya sandiwara Anlian Taohuayuan karya kolaborasi seniman Daratan, Taiwan dan Hong Kong telah memperoleh penilaian tinggi. Sutradara sandiwara tersebut, Lai Shengchuan dari Taiwan mengatakan, kolaborasi Taiwan dengan Daratan dan Hong Kong adalah kecenderungan ke arah perkembangan. Ia mengatakan:
"Kami di Taiwan sangat terdesak oleh suatu dorongan untuk bekerja sama dengan Daratan dan Hongkong. Dengan kerja sama itu, masa depan dunia ini pasti akan menjadi lebih luas dan bebas. Kami berharap menciptakan karya baru di Daratan, dan mengadakan pertunjukan perdana di Daratan dan kemudian di Taiwan. "
Sutradara itu mengatakan, selama 20 tahun ini, pertukaran kebudayaan antara kedua tepi selat mendorong pewarisan dan inovasi kesenian dan kebudayaan Tionghoa. Pertukaran dan program kerja sama yang kerap kali dilakukan telah mendorong perkembangan bersama kedua pihak. Kalangan kebudayaan dan kesenian antara kedua tepi selat hendaknya berupaya bersama untuk menyemarakkan tradisi kebudayaan unggul Tionghoa.
|