Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2007-12-24 14:07:24    
Cabang Kolektif Bola, Titik Lemah Olahraga Tiongkok

cri

Sepak bola, bola basket dan bola voli lazim disebut sebagai "Tiga Bola Besar" di Tiongkok. Selama bertahun-tahun ini, kecuali bola voli putri pernah beberapa kali meraih gelar juara dalam pertandingan dunia, nomor-nomor yang lain menjadi sesal di hati rakyat Tiongkok. Menghadapi Olimpiade Beijing 2008, ketiga cabang olahraga itu juga semakin jauh dari harapan Tiongkok untuk meraih gelar juara.

Wakil Direktur Biro Olahraga Nasional Tiongkok Cui Dalin menyatakan, dalam cabang olahraga kolektif bola, yang relatif kuat bagi Tiongkok hanya bola voli putri, tapi setelah memperebut medali emas di Olimpiade Athena, tim bola voli putri Tiongkok hanya menempati urutan ke-5 dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu. Bagaimana kesempatan Tiongkok di Olimpiade tahun depan, sulit diramalkan.

Direktur Pusat Pengelolaan Bola Voli Biro Olahraga Nasional Xu Li mengatakan, garis dasar bagi tim bola voli putri Tiongkok di Olimpiade Beijing 2008 adalah nomor 5. Dikatakannya, ramalan yang pesimis itu bukan karena kurang keyakinan tapi lebih karena langka tenaga baru, pemain-pemain inti tetap adalah muka lama tiga tahun lalu. Sedangkan tim negara lain seperti Italia, Brasil dan Amerika Serikat sudah maju pesat sehingga lawan Tiongkok semakin banyak dan kuat, target untuk memperebut juara sangat sulit untuk dicapai.

Kalau Tiongkok tidak yakin bisa merebut juara bahkan di nomor voli putri, maka harapan untuk merebut medali di nomor-nomor lain dari ketiga cabang bola besar itu lebih tipis lagi. Bola basket putra merupakan salah satu nomor yang paling menarik perhatian penggemar di Tiongkok, karena Yao Ming dan Yi Jianglian sedang main di NBA, dan Wang Zhizhi bermain di klub dalam negeri, maka pada tim bola basket putra tergantung harapan besar para penggemar di Tiongkok. Namun dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu, tim bola basket putra Tiongkok gagak masuk per empat final, dan untuk maju ke per delapan final juga berkat tembakan bola tiga poin pada menit terakhir, yang lebih banyak karena faktor keberuntungan. Tim bola basket putra Tiongkok kini merupakan tim yang memiliki pemain lini dalam bertaraf internasional dan pemain lini luar bertaraf Asia. Pemain-pemain lini dalam terbaik seperti Yao Ming sulit menunjukkan tarafnya tanpa dukungan kuat pemain belakang. Lini luar selalu menjadi titik lemah tim Tiongkok.

Tim bola basket putri Tiongkok hanya sempat menempati urutan ke-12 dalam Kejuaraan Dunia tahun lalu, kini beberapa pemain inti belum bisa main karena cedera, maka sulit diharapkan mereka bisa tampil prima di Olimpiade tahun depan.

Dalam pertandingan Piala Asia tahun ini, kesebelasan sepak bola putra Tiongkok gagal maju ke babak berikutnya dari pertandingan grup, dan mencatat prestasi paling buruk selama 27 tahun sejak ikut pertandingan Piala Asia.

Kesebelasan sepak bola putri Tiongkok yang gagal maju ke semi final dalam Piala Dunia tahun ini, hanya menempati urutan ke-5. Itupun karena hasil pertandingan grup.

Singkat kata, meski cabang kolektif jenis bola Tiongkok juga mencapai kemajuan, tapi selisih dari tim-tim kuat internasional masih cukup besar dan tampaknya sulit diharapkan bisa mencatat prestasi unggul di nomor-nomor tersebut, target yang telatif realistis ialah mengantongi satu atau dua medali.