|
Saudara pendengar, Ruangan Tiongkok-ASEAN mulai pekan ini akan kami perkenalkan masakan-masakan Asia Tenggara di Beijing. Pada edisi kali ini kami perkenalkan masakan Filipina di Beijing.
Menurut adat kebiasaan orang Filipina, mereka biasanya pergi misa ke gereja pada hari Minggu, kebanyakan orang Filipina yang tinggal di Beijing juga memelihara kebiasaan itu. Namun, bagi banyak orang Filipina, selain pergi ke gereja pada hari Minggu, masih terdapat sebuah kegiatan yang lain, yaitu berkumpul di "Angsa Dan Bebek" dan makan masakan yang bercita rasa khas kampung halamannya.
"Angsa Dan Bebek" adalah sebuah bar. Meskipun namanya adalah bar, tapi bar sepanjang hari menyediakan hidangan manca negara, di antaranya, masakan khas Filipina sangat terkenal di Beijing.
Nona Granda adalah seorang penyanyi Filipina yang kadang-kadang menyumbangkan suara di "Angsa Dan Bebek". Ia sangat suka suasana di bar ini, tidak saja masakan khasnya, tapi juga tamu-tamunya yang ramah. Ketika orang Filipina berkumpul di sini, dia meramaikan suasana dengan menyayikan lagu-lagu Filipina. Yang paling kerap dinyanyikan adalah sebuah balada rakyat kuno yang diajarkan neneknya.
Menikmati balada rakyat yang merdu, biarpun belum makan, seolah-olah telah mencium cita rasa khas masakan Filipina. Sudah barang tentu, masakan di bar ini juga enak sekali. Koki Juanita memperkenalkan, sebenarnya di Beijing terdapat banyak bumbu untuk mengolah masakan Filipina, tapi untuk menjamin keaslian cita rasa, mereka juga mengimpor langsung bumbu-bumbu dari Filipina. Dikatakannya,
"Misalnya, bumbu tamarid yang dipakai dalam sop Sinigang dan hotpot adalah diimpor langsung dari Filipina."
Juanita mahir memasak beraneka hidangan, antara lain sop Nilagang Baka yang digodok dengan kuah lama, rasanya enak sekali. Baru-baru ini, ia membuat hotpot buntut sapi di atas dasar sop Nilagang Baka. Satu porsi hotpot cukup untuk 6 atau 7 orang bersama mengkonsumsinya. Sebenarnya, porsinya sangat besar, lebih banyak sedikit orang juga bisa sangat kenyang. Yang paling memungkinkan Juanita merasa senang yalah banyak orang yang menyukai hotpot buntut sapi adalah orang Tiongkok dan orang asing lainnya. Dikatakannya,
"Cuka Tiongkok rasanya sangat asam, tidak seperti cuka Filipina agak manis, maka saya mengurangi penggunaan cuka, supaya rasanya lebih asli."
Hotpot sebenarnya adalah cara makan yang digemari baik orang Tiongkok maupun orang Filipina. Konon, hotpot pada awalnya disebarkan oleh orang Tionghoa yang bermigran ke Filipina. Maka hotpot merupakan bukti paling baik pembauran makan dan minum Filipina dengan Tiongkok.
Di Beijing terdapat sejumlah besar orang Filipina, mereka bekerja di sini dan berangsur-angsur menyesuaikan sendiri dengan kehidupan setempat. Di Beijing terdapat banyak restoran dan memusatkan makanan lezat bangsa Tionghoa, banyak orang Filipina dapat menemukan masakan khas Tiongkok yang disukainya, ada yang suka tumis daging ayam rasa manis asam dan pedas, ada yang suka ikan rebus rasa pedas, ada pula yang suka makan hotpot Beijing. Koki Juanita sendiri sangat suka makan hotpot Tiongkok.
Beijing juga memusatkan banyak orang manca negara, jumlah tamu yang datang ke bar "Angsa Dan Bebek" untuk mencicipi masakan Filipina juga banyak. Manajer bar itu, Jiessie memperkenalkan kepada kami,
"Yang suka datang ke bar kami bukan saja orang Filipina, juga ada orang Amerika Serikat, Australia, Inggris dan Selandia Baru. Mereka suka berkumpul di sini."
Tamu manca negara menyukai hidangan yang berbeda, tapi yang paling banyak dipesan adalah lumpiang laguna. Irisan daging babi, wortel, kol dan terong dibungkus dalam kulit lumpia yang tipis, lalu digoreng kering dan renyah, dicocol kecap manis dan pedas ketika dimakan. Masakan Filipina yang memadukan gaya masakan banyak negara Asia itu membuat berbagai macam selera tidak sulit dilayani.
Lumpiang Laguna seperti lumpia Tiongkok, sedangkan kecapnya beraroma manis dan pedas Asia Tenggara, minum bir beraroma Inggris yang dibuat sendiri oleh bar "Angsa Dan Bebek", sambil menonton pertandingan rugby Amerika. Setiap tamu dari negara mana pun dapat menikmati kesenangannya sendiri. Di dunia baik makanan enak mau pun kegembiraan tidak ada perbatasan negara. Mungkin, romantika, keterbukaan dan pembauran budaya, semuanya itu adalah keistimewaan Filipina.
Nona Granda menyanyikan lagu Inggris yang riang, keterbukaan dan kegembiraan khas orang Filipina mempengaruhi pendatang bar sepanjang malam.
Demikian tadi saudara pendengar, Ruangan Tiongkok-ASEAN untuk edisi pekan ini, penyiar Anda Nining mengucapkan terima kasih atas perhatian Anda, sampai jumpa dalam acara yang sama minggu depan.
|