Mendekati hari raya Imlek, hawa dingin dan angin kencang di Beijing semakin tidak bisa diajak kompromi. Jaket tebal dengan syal melilit di leher masih gagal mengusir rasa dingin yang merasuk hingga ke sumsum tulang. Gigi gemeletukan, badanpun gemetaran. Sedikit memanjakan tubuh yang merana dengan menyeruput kopi atau teh hangat adalah pilihan yang menggoda. Namun bila Anda teguk kehangatan itu sambil mendengarkan permainan lagu yang akrab di telinga Anda, itu baru pilihan terbaik.
Dan semua itu bisa Anda dapatkan di Lounge Hotel Grand Hyatt. Saudara pendengar, jangan salah paham, ini bukanlah iklan untuk mempromosikan hotel berbintang lima yang terletak di kawasan elit Wangfujing itu. Tapi di sinilah Anda bisa menyaksikan penampilan sebuah kelompok musik Indonesia yang bernama Cicada.
Kelompok musik Cicada dibentuk oleh Manajemen Options yang dipercayai Hotel Hyatt di kawasan Asia untuk mengelola dan mengatur kelompok musik tertentu untuk tampil di hotel tersebut. Cicada didukung oleh Sonny Anugrah sebagai pianis, Amos Djunaidi sebagai bassis, dan 2 vokalis cantik Dian Herdiana dan Penina Gracia, serta vokalis tenor sekaligus satu-satunya orang Filipina di kelompok itu, Joey Paras.
Kelima anggota Cicada ini sebelumnya tidak saling mengenal, memiliki kesibukan tersendiri, dan menyimpan sejarah hidup masing-masing. Seperti Sonny, sarjana ekonomi lulusan Universitas Airlangga ini mengaku sempat kerja kantoran selama 2 tahun dan pernah menjalani bisnis kontraktor. Sedangkan Amos almamater Universitas Atmajaya jurusan tehnik elektro ini sibuk tampil bersama grup musik lain di sejumlah kafe terkemuka di Jakarta. Begitu juga dengan Joey yang sudah akrab dengan dunia hiburan di kafe-kafe di Filipina. Sedangkan Dian, dara cantik ini aktif mengikuti berbagai kompetisi nyanyi di Indonesia. Prestasi dan piala adalah bukti kepiawaiannya di dunia tarik suara. Begitu juga dengan Nina yang pernah keluar sebagai jawara Asia Bagus, kompetisi yang melahirkan salah satu diva Indonesia, Kris Dayanti.
Hasrat dan hati nurani yang melekat di bidang musik memotivasi mereka mengikuti audisi yang diadakan Manajemen Options. Keahlian dan ciri khas masing-masing ini kemudian disatukan ke dalam sebuah kelompok yang diberi nama Cicada. Anda mungkin bertanya-tanya, apa sih arti Cikada? "Nama biasa yang tentuin dari Manajemen Option. Cicada adalah nama sejenis serangga yang amat sangat langka dan dia cuma keluarnya malam. Kalau dia berbunyi, dia akan menarik jender lain. Misalkan dia cowok, dia akan menarik cewek dengan suaranya itu. Nah itu Cicada," ujar Sonny yang juga adalah ketua Cicada.
Lounge Hotel Grand Hyatt memang telah lama menjadi langganan para eksekutif dan kalangan menengah atas yang ingin bertemu dengan rekan bisnis maupun kliennya. Karena itulah hanya kelompok musik tertentu yang dianggap memenuhi standar Hotel Grand Hyatt yang baru bisa tampil di sana. Untuk memenuhi standar tersebut, Manajemen Options memberikan berbagai pelatihan, dari tehnik musik hingga penampilan di atas panggung. Kepada wartawan CRI, Sonny menceritakan pengalaman grupnya.
"Options bilang standarnya Hyatt begini. Mulai dari baju harus diatur. Options juga memberi kita latihan bagaimana cara makan yang benar, terus pengertian mengenai bagaimana untuk menyanyi mixer-mixer. Kita juga sempat ada kelas yoga. Skillnya mulai dari bajunya, mulai dari attitudenya, misalkan katakanlah ekstrim ya berat badan seberapa itu mereka yang tentuin. Karena mereka sudah tahu standarnya Hyatt itu seperti apa."
Setelah menjalani latihan beberapa saat lamanya, pada tahun 2004 Cicada yang pada saat itu beranggotakan Sonny, Amos, Dian, Nina, dan Rio Silaen dipercayakan untuk mempertunjukkan penampilan perdananya di Hyatt Regency Mumbai dari bulan Febuari hingga Juni 2004. Setelah empat bulan, Cicada kembali lagi ke Jakarta dan tampil di Grand Hyatt Jakarta. Kemudian tawaran dari Grand Hyatt Seoul, Korea Selatan datang dan pada bulan November 2004 Cicada tampil di Korsel selama enam bulan. Di sinilah Joey pertama kali bergabung dengan Cicada menggantikan posisi Rio Silaen yang mengundurkan diri.
Dari Korsel Cicada terbang ke Beijing tanpa Nina. Setelah empat bulan tampil di Grand Hyatt Beijing, pihak manajemen hotel memutuskan untuk mencoba tampilkan penyanyi internasional di Red Moon bar yang dikelola Hyatt. Saat itulah Nina diundang untuk tampil bersama Cicada di lounge sebanyak dua set, dan dua setnya lagi Nina tampil solo di Red Moon Bar. Selama sembilan bulan mereka menghibur para tamu di Grand Hyatt Beijing. Setelah itu mereka kembali ke Jakarta. Dan posisi mereka digantikan oleh kelompok musik Indonesia lainnya yang juga berada di bawah manajemen Options, The Blend. Setelah beristirahat selama 15 bulan, pada bulan April 2007 Cicada tampil lagi di Grand Hyatt Beijing untuk yang kedua kalinya menggantikan posisi The Blend.
Tampil di Grand Hyatt di negara mana saja, menyimpan kenangan yang tak terlupakan bagi Cicada. Dan bagi Dian, memori yang membekas di hatinya adalah saat penampilan perdananya di Mumbai, " Itu pertama kali banget kita keluar tuh ke Mumbai, terus waktu itu ada yang minta lagu Indonesia. Itu tuh lagunya Melly Goeslaw yang Bunda itu loh, itu kita nyanyikan. Waktu itu lead vocalnya tuh Nina. Kita nyanyi disitu. Terus, ya udah pada nangis semua di situ. Tapi terutama yang cewe-cewe ya, yang cowo-cowo sih enggak," tutur Dian dengan antusiasnya.
Sedangkan bagi Joey, memori paling berkesan untuknya ialah di Grand Hyatt Beijing pada akhir tahun lalu. "Ohh, terakhir waktu kita adakan pertunjukan teater musikal. Waktu itu acaranya diperuntukan bagi para manajer umum berbagai hotel di Beijing Jadi itu adalah pertunjukan teater musikal pertama kami di ruang dansa bawah. Kami benar-benar menikmatinya dan di saat yang bersamaan kami juga merasa gugup," ungkap Joey.
Pada bulan April tahun ini, masa kontrak Cicada dengan Grand Hyatt Beijing akan segera berakhir dan mereka akan kembali ke Indonesia. Seperti karakteristik serangga Cicada yang suaranya mampu memikat jender lain, begitu juga dengan kelompok musik Cicada yang permainan musiknya menarik banyak pengunjung untuk datang, duduk, dan menikmati alunan lagu yang dibawakan Cicada. Sepeninggal Cicada, suasana lounge Grand Hyatt Beijing akan tentunya akan terasa berbeda tanpa suara khas Cicada.
Oleh Jenlien Pangestoe
|