Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-02-04 13:07:22    
Saya Belajar Bahasa Inggris Terdorong Oleh Olimpiade

cri
 Beijing adalah sebuah kota yang bersejarah lama. Selama ribuan tahun ini, kota Beijing telah mengalami banyak perubahan zaman, dan menyaksikan banyak kejadian. Kini, yang tertinggal adalah nuansa Beijing yang kental yakni Kota Terlarang, Tembok Besar, wisata Hutong dan lain-lain..., semua itu adalah wisata budaya yang tak boleh dilewatkan bagi wisatawan asing yang berkunjung di Beijing. Pada tahun Olimpiade, makin banyak wisatawan menyebut Beijing sebagai kota Olimpiade, dan menaruh rasa ingin tahu terhadap budaya Olimpiade Beijing. Mereka ingin mengadakan "kontak dekat dengan bangunan Olimpiade di Beijing. Berbagei biro perjalanan di Beijing tidak ingin melepaskan peluang ini. Mereka meletakkan titik berat pariwisata tahun ini pada Olimpiade. "Biro perjalanan kami sudah menawarkan sebuah rute wisata yang berkaitan dengan Olimpiade, misalnya wisata satu hari ke Stadion Nasional (atau Sarang Burung), dan Pusat Renang Nasional( atau Kubus Air) yang terletak di sampingnya." Demikian kata Shi Jingyu, seorang pemandu wisata di Beijing. Shi Jingyu yang berusia 25 tahun anak Beijing asli. Dua tahun lalu, dia lulus dari jurusan administrasi pariwisata sebuah universitas dan bekerja sebagai seorang pemandu wisata di Beijing.

Sejak tahun 2001, berbagai aspek kehidupan masyarakat Beijing lekat dengan tanda tanda Olimpiade. Xiaoyu mengatakan, Olimpiade telah membawa perubahan besar bagi dirinya.

Xiaoyu mengatakan, waktu kecil, dia kurang berminat pada bahasa Inggris. Setelah kuliah di universitas, dia bercita-cita menjadi pemandu wisata. Namun, ia segera mendapatkan bahwa seiring dengan mendekatnya Olimpiade, semakin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Beijing, biro-biro perjalanan di Beijing juga mengajukan tuntutan lebih tinggi kepada pemandu wisata tentang kemampuan bahasa Inggrisnya. Xiaoyu tahu ia perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya untuk menghadapi situasi ini.. Sejak itu, dia rajin belajar bahasa Inggris dan tarafnya pun mencapai peningkatan nyata. Dengan modal bahasa Inggris yang cukup bagus, Xiaoyu lulus ujian kualifikasi pemandu wisata, dan diterima oleh biro perjalanannya sekarang ini. Xiaoyu mengatakan, tanpa tekanan Olimpiade, barangkali saya tidak akan menguasai bahasa Inggris sebaik sekarang ini.

Sekarang, Xiaoyu sudah dapat dengan baik menjalankan tugas sebagai pemandu wisata rombongan wisatawan asing. Namun sementara itu ia juga menghadapi tantangan baru. Sejak paro kedua tahun lalu, banyak wisatawan asing sudah tidak puas hanya mengunjungi obyek wisata tradisional seperti Kota Terlarang dan Kuil Langit. Mereka kini berminat untuk mengunjungi berbagai arena pertandingan Olimpiade Beijing yang baru dibangun. Xiaoyu mengatakan, sejumlah wisatawan ingin menyaksikan bangunan-bangunan itu sebelum Olimpiade dibuka. Biro-biro perjalanan di Beijing juga tidak ingin melepaskan kesempatan itu, maka sejumlah rute wisata yang berkaitan dengan Olimpiade berturut-turut ditawarkan. Namun untuk menjalankan dengan baik tugas sebagai pemandu wisata, Xiaoyu harus mencurahkan waktu dan tenaga untuk meningkatkan bahasa Inggrisnya tentang Olimpiade dan olahraga.

Xiaoyu mengatakan, pariwisata berkaitan dengan citra sebuah kota. Pada tahun Olimpiade ini, ia merasa bangga dapat memperkenalkan sega aspek kota Beijing, baik sejarah maupun bangunan-bangunan barunya termasuk arena Olimpiade kepada tamu-tamu mancanegera.