Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-05 13:24:36    
Olimpiade, Topik Yang Bersinar Dalam Sidang KRN dan MPPR Tiongkok.

Kantor Berita Xinhua

Sebagaimana pertandingan Olimpiade Beijing hanya sejauh 5 bulan lagi, sidang badan kekuasaan tertinggi yang berlangsung di ibukota TIongkok benar-benar menaruh perhatian kepada pekan olahraga bergengsi tersebut.

"Olimpiade" dan "Dua Sidang" ? Sebutan untuk pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok (MPPR) telah menggeser kedudukan "Bencana Salju" yang telah melobi semua media Tiongkok sebagai berita utama selama dua minggu lebih.

Media cetak dan elektronik telah berspekulasi mengenai bagaimana PM Wen Jiabao akan menyampaikan isu mengenai Olimpiade dalam laporan tahunan kinerja pemerintah dalam sidang parlemen.

Organisasi media asing juga telah menaruh perhatian yang besar. Menurut pusat pers untuk sidang KRN dan MPPR Tiongkok, ada 877 wartawan asing yang mendaftarkan diri untuk meliput sidang itu.

"Banyak yang telah mengajukan permintaan wawancara yang isinya berkaitan dengan isu Olimpiade, seperti kualitas udara Beijing dan keamanan makanan," ujar Zhang Changchun, seorang petugas di pusat pers. "Kami berencana untuk mengundang petugas yang relevan dalam menjawab pertanyaan mereka pada konferensi pers khusus."

Sementara itu, bagaimana menjamin kesuksesan Olimpiade juga menjadi topik umum di antara anggota MPPR dan perwakilan KRN.

Sebagaimana lokasi-lokasi pertandingan sudah hampir rampung, para peserta sidang mengungkapkan keprihatinan mereka tentang meningkatkan kesopanan dan tingkah laku publik untuk menyempurnakan imej Tiongkok.

"Diprediksi, 20.000 lebih wartawan dari seluruh dunia akan datang untuk meliput Olimpiade Beijing, dan akan ada 50.000 turis asing selama berlangsungnya pertandingan itu." Demikian yang dikatakan Deng Yaping, atlit kawakan tenis meja putri yang juga adalah anggota MPPR.

"Bagaimana menjamin mereka diterima baik di TIongkok adalah tantangan bagi tim pengatur acara maupun seluruh rakyat Tiongkok," ujar Deng selaku wakil direktur Desa Olimpiade dari Komite Pengatur untuk Pertandingan Olimpiade ke 29 Beijing (BOCOG).

BOCOG memanfaatkan sidang MPPR dan KRN sebagai kesempatan melakukan gladi resik bagi para sukarelawan dalam pemberian pelayanan dengan mengutus 80.000 relawan Olimpiade yang sudah terdaftar untuk membantu memelihara ketertiban lalu lintas dan patroli jalan.

Du Wengqin, salah seorang sukarelawan ditugaskan untuk membantu menjaga ketertiban stasiun kereta bawah tanah di daerah Lapangan Tian'anmen. Pensiunan guru yang berusia 56 tahun ini telah selesai menjalani pelatihan sukarelawan, seperti 40 jam kelas berbicara bahasa Inggris.

Dia sudah membantu setidaknya empat turis asing yang bertanya cara mencapai stadium nasional Olimpiade Sarang Burung dan ke Wangfujing, area perbelanjaan utama di Beijing.

"Saya bertanya pada diri sendiri, apa yang harus saya lakukan bila saya tidak mengerti apa yang diucapkan turis asing bila mereka minta bantuan. Tapi sejauh ini, saya cukup puas dengan performa saya dan saya yakin dapat bekerja lebih baik lagi selama Olimpiade."

Diana Baker, turis asal Inggris menunjukkan dukungannya kepada Olimpiade Beijing setelah berkeliling sendirian di kota tersebut selama dua hari.

Gadis kuliahan usia 23 tahun itu membatalkan rencananya pergi ke "Sarang Burung" dengan berjalan kaki dari Lapangan Tian'anmen setelah seorang polisi lalu lintas memberitahunya bahwa rute terpendek pun akan memakan waktu setidaknya dua jam.

"Saya dapat melihat pemerintah dan rakyatnya bekerja keras untuk Olimpiade. Dan saya yakin Beijing dapat sukses menggelar Olimpiade," ujar Baker.

Jiang Jufeng, seorang perwakilan KRN dari Propinsi Sichuan bagian barat daya mengatakan bahwa stabilitas dan kuatnya dukungan terhadap perekonomian Tiongkok adalah dua unsur penting untuk mencapai kesuksesan Olimpiade.

"Tiongkok sangat memenuhi syarat dengan kondisi seperti itu," ujar Jiang. "Ujian sesungguhnya bagi pemerintah adalah bagaimana memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan perkembangan lebih lanjut bagi TIongkok."

http://news.xinhuanet.com/english/2008-03/05/content_7718268.htm