Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-03-12 11:03:25    
Jalan Bir Di Kota Qingdao

cri

Qingdao adalah kota pantai yang indah permai di Propinsi Shandong, Tiongkok timur dan merupakan salah satu tempat liburan dan pariwisata yang terkenal di Tiongkok. Di sinilah Bir Tsingtao yang bercita rasa manis dan menyegarkan diproduksi. Menyinggung soal Bir Tsingtao, tidak mungkin dapat mengelak dari pembicaraan soal Jalan Bir yang terkenal.

Jalan Bir Tsingtao memiliki panjang sekitar 700 meter dan terletak di Jalan Dengzhou, Distrik Shibei, kota Qingdao. Pada tahun 1897, Jerman menduduki Kota Qingdao dan membangun kampnya di jalan tersebut. Karena orang Jerman sangat menyukai bir dan kebetulan di jalan itu ditemukan sebuah sumur yang airnya manis maka bir dibuat dari air sumur itu. Di sinilah pabrik bir dengan teknologi Eropa pertama di Tiongkok dibangun pada tahun 1903. Itulah asal muasal mengapa Jalan Dengzhou dijuluki sebagai Jalan Bir.

Melalui perkembangan selama hampir 100 tahun, Jalan Dengzhou telah berkembang menjadi jalan yang lekat dengan ciri khas paling terkenal di Kota Qingdao. Penanggung jawab Pusat Pengelolaan Jalan Bir, Chang Jun mengatakan, dewasa ini di sepanjang Jalan Bir berdiri 65 buah hotel dan bar, bahkan setiap hari ada puluhan ribu tamu yang berkunjung.

"Dewasa ini di Jalan Bir ada 65 hotel dan bar. Bir yang dibuat dari Pabrik Bir Tsingtao setiap hari diangkut ke setiap hotel di jalan ini. Dengan adanya bir yang segar disertai makanan laut yang lezat, jalan ini merupakan tempat berkumpul dan berekreasi bagi penduduk setempat dan wisatawan dalam dan luar negeri."

Untuk mempertahankan wajah khas jalan kuno tersebut, Kota Qingdao selama beberapa tahun ini melakukan renovasi terhadap Jalan Bir. Dewasa ini, bangunan-bangunan di Jalan Bir kebanyakan bergaya Eropa. Apabila sedang berada di Jalan Bir, bagi Anda yang teliti, pasti dapat menyadari bahwa bebatuan alas jalanan di Jalan Bir bukan berwarna putih abu-abu, melainkan berwarna marmer hijau dengan pinggiran bercorak merah atau putih. Serta ada gambar-gambar cangkir bir kuno, percikan ombak, selayur, dan lain-lain, sehingga jalanan tersebut nampak indah dengan nuansa primitif dan anggun. Penutup-penutup sumur di jalan itu juga bergambar maskot-maskot Hari Bir Internasional Qingdao yang lucu-lucu. Ditambah pula dengan pemandangan kursi santai yang berbentuk separuh botol bir serta papan nama jalan dan kotak sampah yang berbentuk tong bir. Selain itu, di jalan itu juga ada gubuk kedap suara yang bergaya Eropa dan berwarna putih yang berfungsi untuk mencegah panas sinar matahari dan mengisolasi bunyi. Untuk merayakan hari ulang tahun Bir Tsingtao, pada tahun 2003 Perusahaan Bir Tsingtao merombak pabrik kunonya yang berusia 100 tahun menjadi Museum Bir Tsingtao yang merupakan museum bir pertama di Tiongkok. Dewasa ini, museum tersebut telah didaftarkan sebagai unit perlindungan benda peninggalan sejarah. Kepala Museum Bir Tsingtao, Dongfang mengatakan: "Hanya butuh waktu sekitar satu jam saja untuk meninjau Musium Bir Tsingtao, tapi dalam waktu sejam itu Anda dapat mengenal sejarahnya yang berusia 100 tahun. Selama itu pula Anda dapat menyaksikan proses perkembangan Pabrik Bir Tsingtao dari awal mula berdirinya hingga sekarang. Selain itu, Anda juga dapat menyaksikan sendiri cara dan teknologi pembuatan bir paling maju di dunia yang digunakan pabrik bir pertama di Tiongkok itu."

Museum Bir Tsingtao terdiri dari 3 bagian, yaitu sejarah dan kebudayaan yang berusia 100 tahun, teknologi produksi, dan areal multifungsi. Melalui gambar dan tulisan yang lengkap dan terperinci di Musium Bir Tsingtao, Anda dapat mengenal keajaiban asal usul bir dan sejarah kuno Bir Tsingtao.Sedangkan di areal teknologi produksi, Anda dapat menyaksikan bangunan dan perlengkapan kuno, serta bengkel dan situasi produksi. Untuk menunjukkan originalitas sejarahnya, di samping kolam peragian di bengkel bir kuno diletakkan patung plastik buruh yang sedang bekerja. Di areal multifungsi, Anda juga dapat menikmati sepuasnya Bir Tsingtao yang kaya rasa.

Yang paling berharga dalam Museum Bir Tsingtao dewasa ini ialah perlengkapan mesin pembuat bir kuno produksi Perusahaan Siemens. Mesin tersebut juga sangat berharga bagi Siemens, karena benda antik itu adalah bukti proses perkembangan Siemens. Selain benda peninggalan sejarah yang berharga itu, di dalam Museum juga terdapat ada hiburan yang interaktif dan rekreatif, yaitu sebuah ruangan di mana Anda bisa merasakan rasa mabuk yang sangat mempesona para pengunjung. Wisatawan Li Wei yang baru saja keluar dari kamar mabuk tersebut mengatakan kepada wartawan: "Sangat ajaib, teman-teman saya tidak pernah melihat saya mabuk. Dalam keadaan sadar saya masih dapat menikmati rasa mabuk, itu sangat ajaib."

Kepala Museum Bir Tsingtao Dong Fang mengatakan kepada wartawan bahwa apabila berkunjung ke Museum Bir Tsingtao, Anda juga harus menikmati Bir Tsingtao yang sangat segar dan khas.