Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-09 11:46:13    
Masyarakat Internasional Kritik Tingkah Laku Yang Mengganggu Estafet Obor Olimpiade

Kantor Berita Xinhua

Menurut Kantor Berita Xinhua, akhir-akhir ini, sejumlah pejabat dan media dari Jepang, Rusia, Hongaria dan Perancis mengkritik tingkah laku yang mengganggu estafet obor Olimpiade, dan menentang pemboikotan Olimpiade Beijing.

Ketua Duma Negara Rusia Boris Gryzlov kemarin (8/4) mencela intrik pemboikotan Olimpiade Beijing. Dikatakannya, masalah politik hendaknya diselesaikan melalui jalan lain, tak peduli terjadi insiden apa saja, Olimpiade Beijing seharusnya diadakan menurut jadwal.

Wakil Perdana Menteri Rusia Vasiliy Ivanovich Zhukov kemarin mengatakan, Olimpiade adalah perisitwa penting internasional, Rusia menetang pemboikotan Olimpiade, dan akan mengirim atlet untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Beijing tahun 2008, segala perbuatan yang memboikot Olimpiade Beijing "tidak dapat diteirma".

Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Machimura Nobutaka dalam jumpa pers kemarin di Tokyo mengatakan, Olimpiade Beijing adalah pesta olahraga, rakyat seluruh dunia sedang menantikan penyelenggaraan sukses Olimpiade Beijing. Dari segi ini, "aksi protes yang diikuti kegiatan kekerasan mutlak bukanlah hal yang menyenangkan".

Sekretaris Urusan Dalam Negara Hongaria Elbert Gabor kemarin dalam jumpa pers Komisi Olimpiade Penyandang Cacat Hongaria mengatakan, tak peduli apa saja terjadi, kontingen Olimpiade dan kontingen Olimpiade Penyandang Cacat Hongaria akan mengikuti Olimpiade Beijing dan Olimpiade penyadang cacat.

Harian Times Eropa Perancis kemarin dalam tajuk rencana mengatakan, salah satu prinsip utama dalam ide Olimpiade ialah melampaui sistem politik, ideologi, tradisi kebudayaan dan warna kulit. Mempolitisasi olahraga melanggar semangat Olimpiade. Tajuk rencana tersebut mengatakan pula, semakin banyak bukti menyatakan sejumlah elemen "Tibet Merdeka" pertama-tama menimbulkan kekerasan di Lhasa, selanjutnya melakukan keonaran dalam proses estafet obor Olimpiade, tujuannya ialah mengganggu penyelenggaraan sukses Olimpiade Beijing. Kalau mentoleransi tingkah laku sejumlah kecil orang tersebut, itu akan merupakan penodaan paling besar terhadap semangat dan ide Olimpiade.