Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-09 13:02:32    
Tiongkok Intensifkan Pengelolaan terhadap Produksi, Impor dan Ekspor Doping

cri

Baru-baru ini Tiongkok mulai mengambil tindakan khusus untuk membenahi doping di seluruh negeri. Biro Pengawasan dan Pengelolaan Bahan Makanan dan Obat-Obatan Negara, Biro Umum Administrasi Olahraga Nasional dan Kementerian Keamanan Umum bersama-sama melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap produksi, peredaran, impor dan ekspor doping. Berikut laporan wartawan kami.

Sejak Oktober tahun 2007, lima lembaga pemerintah Tiongkok, antara lain, Biro Penawasan dan Pengelolaan Bahan Makanan dan Obat-obatan Negara serta Biro Umum Administrasi Olahraga Nasional bersama-sama melakukan pembenahan terhadap doping, antara lain, preparat asimilasi protein dan hormon peptida. Dalam aksi pembenhana itu, semua obat yang mengandung doping harus diberi tanda " atlet berhati-hati memakai ". Biro Pengawasan Obat-Obatan Negara belum lama berselang mengumumkan pula daftar obat-obatan yang mengandung doping, dengan menyangkut 2.000 obat tradisional Tiongkok dan obat Barat. Juru bicara Biro Pengawasan Obat-obatan Negara, Yan Jiangying mengatakan:

"Untuk mencegah penyalah-gunaan obat oleh para atlet, kami mengumumkan daftar obat yang mengandung doping. Semua obat yang tercantum di daftar itu harus diberi tanda 'atlet berhati-hati memakai' pada label atau pada keterangannya. Mulai tanggal 1 Mei mendatang, obat terkait yang tidak diberi tanda itu harus ditarik kembali oleh perusahaan dan dilarang dijual di seluruh negeri."

Menurut keterangan, dalam aksi pembenahan doping kali ini, para penegak hukum melakukan pemeriksaan terhadap bahan mentah produksi, volume produksi dan peredaran doping. Berdasarkan hasil pemeriksaan, 18 perusahaan yang melanggar hukum diperintahkan untuk menghentikan produksi. Badan terkait juga melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan grosir obat-obatan dan toko farmasi, mengenakan sanksi terhadap 14 prusahaan yang terbukti melanggar hukum.

Tiongkok juga memberlakukan pengelolaan surat izin bagi impor dan ekspor doping dengan menetapkan, baik impor dan ekspor preparat asimilasi protein maupun hormon peptida harus mendapat surat izin dari jawatan terkait. Juru bicara Biro Pengawasan Obat-Obatan Negara, Yan Jiangying menyatakan, meningkatkan pengelolaan terhadap impor dan ekspor doping akan menguntungkan mengalirnya doping ke Tiongkok dari saluran gelap, sekaligus memanifestasi pemerintah Tiongkok untuk menunaikan kewajiban internasional dalam aksi pemberantasan doping.

"Menjelang pembukaan Olimpiade Beijing, pemerintah Tiongkok secara menyeluruh meningkatkan pengelolaan terhadap doping, mengintensifkan pembakuan tata tertib produk dan operasi, dalam rangka menjamin keamanan publik dalam memakai obat-obatan. Kami akan dengan aktif menjajaki mekanisme jangka panjang dalam upaya meningkatkan pengawasan dan pengelolaan doping, untuk memberikan sumbangan semestinya kepada usaha antidoping dunia."

Menurut penjelasan, selanjutnya Tiongkok akan dengan ketat membenahi informasi penjualan preparat asimilasi protein dan hormon peptida yang diumumkan di internet secara ilegal. Sementara itu, badan terkait akan membakukan pula impor dan ekspor preparat asimilasi protein dan hormon peptida melalui pemberantasan penyelundupan gelap.