Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-14 14:35:58    
Musharraf Kecam Campur Tangan Barat

cri

BEIJING, 14 April. Presiden Pakistan Pervez Musharraf kemarin mengecam usaha untuk melecehkan Olimpiade Beijing dan menentang "pemaksaan" nilai-nilai demokratis dan hak asasi manusia Barat kepada Tiongkok.

"Kami amat senang bahwa persiapan Olimpiade Beijing amat menakjubkan," kata Musharraf kepada China Daily di Diaoyutai, tempat penginapan tamu negara.

"Kami mengecam usaha apapun oleh siapapun untuk melecehkan proses persiapan Olimpiade, terutama estafet obor Olimpiade," katanya.

Musharraf, yang di beberapa kesempatan berjanji untuk menjamin suksesnya perjalanan obor Olimpiade, kemarin mengkritik usaha-usaha politikus dan media Barat untuk mempolitisir Olimpiade dengan mengaitkan kebijakan Tiongkok terhadap Tibet dan situasi hak asasi manusia di Tiongkok.

"Pertama-tama, kami menganggap Tibet sebagai wilayah yang tak terpisahkan dari Tiongkok," katanya. "Bila ada yang berusaha menampung atau membantu separatis, kami mengecam mereka. Anda tidak bisa begitu saja memaksakan situasi hak asasi manusia dan demokrasi dari sebuah negara Barat ke negara-negara lain," katanya.

"Ini adalah kesalahan yang dibuat Barat dan media Barat. Hal ini tidak akan bisa dilaksanakan dan harus dihentikan."

Ia mengatakan bahwa di setiap negara, hak-hak asasi manusia dan demokrasi harus disesuaikan dengan dinamika negara itu sendiri. Hal ini telah dilaksanakan dengan baik di Tiongkok.

Keamanan negara, kemajuan dan perkembangan serta kesejahteraan rakyat adalah tanggung jawab dasar pemerintah manapun, katanya.

"Menurut saya, Tiongkok adalah contoh tipikal pembangunan dan kemajuan, serta kesejahteraan rakyat," katanya.

Musharraf terbang ke Beijing kemarin dari Propinsi Hainan, di mana ia bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan menghadiri Boao Forum untuk Asia. Ia akan mengunjungi Urumqi, ibukota Daerah Otonomi Uygur Xinjiang sebagai perhentian terakhirnya dalam perjalanannya ke Tiongkok kali ini.

Ia mengatakan bahwa melawan terorisme, mengembangkan ekonomi dan menjaga stabilitas politik adalah prioritas masa jabatan kepresidenannya yang baru ini. Ia menambahkan bahwa ia amat puas dengan kerja sama dengan Tiongkok dalam melawan terorisme.

"Melawan terorisme seharusnya lebih dilakukan dengan perekrutan intelijen daripada dengan aksi. Aksi lebih mudah daripada mendapatkan pengetahuan dan kepintaran untuk mengetahui di mana teroris berada, atau siapa teroris itu," katanya.

Presiden Pakisan juga meminta untuk memperkuat infrastruktur komunikasi antara Tiongkok dan Pakistan untuk membawa kedua tetangga lebih dekat dalam peta ekonomi.

Dalam pembicaraannya dengan Hu Jintao di Sanya, Musharraf juga menyarankan pembangunan sebuah jalur kereta di sepanjang jalan tol Karakoram yang menghubungkan pelabuhan Gwadar dengan Tiongkok.

Musharraf juga mengusulkan pembangunan pipa minyak dan gas untuk menawarkan sebuah jalan pintas bagi suplai energi dari Teluk, yang sekarang di seluruh India melalui Selat Malaka.

"Bila kita ingin menambah jalan tol Karakoram dengan dengan sebuah lintasan kereta api dan juga pipa minyak, maka Anda bisa menggapai seluruh Asia Tengah dengan ini. Seluruh kawasan ini akan terbuka melalui Pakistan ke seluruh dunia," katanya.

"Jadi menurut saya, kita harus berpikir jauh, lebih daripada bilateral atau kawasan."

http://news.xinhuanet.com/english/2008-04/14/content_7971388.htm