Jin Xing adalah seorang penari yang legendaris di Tiongkok. Dia mempunyai pengalaman hidup yang istimewa. Jin Xing adalah laki-laki ketika dilahirkan. Pada usia 28 tahun, melalui pembedahan trans seksual selama 16 jam, Jin Xing berubahah menjadi wanita. Setelah itu, dia berpacaran, menikah, dan memelihara anak sebagai ibu. Sementara itu, dia juga membentuk grup tari-tarian swasta pertama di Tiongkok, dan tak lama berselang, grupnya akan mempertunjukkan sandiwara klasik Tango Shanghai. Berikut marilah kita kenal Jin Xing secara lebih dekat.
Di mata orang lain, Jin Xing sebagai waria adalah orang aneh, tetapi dia berani dan dengan tenang menghadapi segala sesuatu. Walaupun ada orang menyebut dia sebagai penari waria, ia juga merasa tidak apa-apa. Dia berpendapat, dia mendapat kebebasan dari masyarakat, maka harus mengizinkan orang lain mempunyai kebebasan bersuara.
Jin Xing mengatakan, " Kitau hidup dalam masyarakat, masyarakat mempunyai komentar berbeda-beda terhadap seseorang, ini sangat normal. Mengenai hal-hal yang terjadi pada saya, saya selalu menjawabnya dengan terus terang, dan sama sekali tidak merasa bosan. Saya tidak menghindarkan hal ini, karena hal ini benar-benar terjadi pada tubuh saya. Akan tetapi, pada akhirnya masyarakat lebih banyak membicarakan tari-tarian saya."
Jin Xing dijuluki Pencipta Tari Modern Tiongkok. Pada tahun 1991, dia diundang Festival Dansa AS sebagai pencipta utama tari-tarian untuk menciptakan tari-tarian Ban Meng atau Separo Impian. Berkat karya itu, Jin Xing memperoleh Hadiah Penyusunan Tarian Terbaik dan Pencipta Tarian Terbaik. Pada tahun 1998, Jin Xing membentuk Grup Tari Modern Jin Xing. Sejauh ini, grup ini adalah satu-satunya grup tari modern di daratan Tiongkok. Ia berturut-turut membawa grupnya mengadakan pertunjukan berkeliling di Tiongkok, Korea Selatan dan berbagai tempat Eropa, dan mendapat sambutan hangat. Pada tahun 2004, tarian Tango Shanghai karya Jin Xing digelar. Pertunjukkan tari Tango Shanghai mengutarakan cinta, benci, emosi dan sedih yang terjadi di kota Shanghai. Ketika dipertunjukkan di Eropa, Tango Shanghai mendapat nilai tinggi dari kalangan komentar Eropa. Para komentator menunjukkan, saat tari modern kehilangan arah perkembangan, seorang penari dari Timur memberikan arah kepada kita. Jin Xing mengatakan, dia tidak menyangkal sejumlah orang memasuki teater dengan rasa aneh terhadap seorang penari yang dilakukan pembedahan trans seksual, tapi asal mereka duduk satu jam di teater, mereka pasti terharu dan tertarik pertunjukannya. Setelah mereka ke luar dari teater, yang terlintas dalam otaknya hanyalah tarian Jin Xing.
|