Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-04-29 16:38:25    
Vietnam Aktif Redakan Tekanan Inflasi

cri

Menurut laporan Kantor Berita Xinhua, Perdana Menteri Vietnam baru-baru ini menegaskan bahwa tugas utama pemerintah Vietnam dewasa ini adalah mengendalikan inflasi untuk menjamin kehidupan rakyat dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Ditunjukkannya, kalau upaya pengendalian inflasi tidak berjalan efektif, tidak hanya perkembangan industri dan kehidupan rakyat yang terpengaruh, tapi pertumbuhan ekonomi pertengahan dan jangka panjang Vietnam serta lingkungan investasi Vietnam akan memburuk.

Untuk meredakan tekanan inflasi, pemerintah Vietnam telah mengambil serangkaian langkah, yakni melaksanakan kebijakan moneter secara ketat, mengurangi investasi publik dan belanja pemerintah, mengurangi defisit, fokus pada produksi industri dan pertanian, meningkatkan keseimbangan penyuplaian dan kebutuhan komoditi, serta memukul spekulator dan menuntut berbagai badan dan perorangan untuk berhemat dalam proses produksi dan konsumsi untuk mencegah pembuangan.

Berdasarkan statistik pemerintah Vietnam, CPI Vietnam tahun 2007 naik 12,63% dan mencapai rekor tertinggi dalam masa 10 tahun ini. Sejak tahun 2008, harga barang Vietnam terus naik. Pada triwulan pertama tahun ini, CPI Vietnam naik 16,38% dibandingkan periode tahun lalu. Kenaikan harga makanan adalah yang paling nyata.

Sejak tahun ini, harga beras pasar internasional naik drastis dan mengakibatkan ketegangan penyuplaian bahan pangan di kawasan Asia Tenggara dan seluruh dunia. Pada awal tahun ini, Vietnam Utara mengalami musim dingin yang jarang terjadi dalam sejarah, ditambah pula dengan serangan hama serangga yang menyebabkan produksi bahan pangan Vietnam mengalami kerugian berat. Kenaikan harga minyak dan beras mengakibatkan harga komoditi Vietnam terutama harga makanan naik dan tekanan inflasi meningkat.

Kenaikan harga barang secara pesat menyebabkan semakin besarnya tuntutan kenaikan gaji oleh sejumlah pegawai perusahaan Vietnam terutama pegawai perusahaan asing. Selain itu aksi mogok kerja juga semakin sering terjadi sehingga ikut menelurkan ketidakstabilan sosial.

Untuk mengantisipasi tekanan inflasi serta pengaruhnya yang semakin serius, pemerintah Vietnam baru-baru ini meminta parlemen meratifikasi angka pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pada awal tahun ini dari 8,5% atau 9% menjadi 7%. Pemerintah Vietnam juga menurunkan angka ekspor beras dalam rangka meredakan tekanan kenaikan harga makanan dan menjamin keamanan penyuplaian bahan pangan dalam negeri.