Saudara pendengar, api suci Olimpiade Beijing pada tanggal 27 April lalu melakukan perjalanannya di Seoul, Korea Selatan. Salah seorang pengusung obor yang adalah Presiden Perusahaan Pengangkutan Laut Tiongkok di Korea Selatan, Duan Jianzhuang baru-baru ini dalam wawancaranya mengatakan, sebagai warga Beijing, ia selalu siap berpartisipasi dalam pawai obor. Berikut laporan wartawan kami, Zhang Min dan Jin Jinzhe dari Korea Selatan.

Mengenai perasaannya saat dipilih sebagai salah satu pengusung obor Olimpiade Beijing di Seoul, Duan Jianzhuang mengatakan,

"Sebagai pengusung obor Olimpiade Beijing, saya merasa sangat terhormat dan beruntung. Itulah kehormatan seumur hidup saya."

Agar dapat menyelesaikan pawai obor dengan lancar, Duan Jianzhuang mengatakan bahwa dirinya telah membekali dirinya dengan pengetahuan dan latar belakang pesta olahraga bergengsi ini. Dalam wawancaranya, ia membagikan arti semangat Olimpiade.

"Sudah sejak lama semangat Olimpiade mendapat pengakuan dunia. Pertama karena keharmonisan, penerimaan, dan kemajuannya. Namun manifestasi semangat Olimpiade itulah yang memiliki arti yang lebih tinggi dan lebih kuat. Dan semangat itu tidak hanya tercermin dalam olahraga, tapi juga menjadi harapan setiap manusia."

Duan Jianzhuang mengatakan pula bahwa dirinya selalu siap menghadapi kemungkinan gangguan oleh elemen "Tibet Merdeka". Duan Jianzhuang mengatakan bahwa dirinya telah menjaga kobaran api Olimpiade dengan sekuat tenaganya.

"Saya dengan lantang menentang "Tibet Merdeka", "Xinjiang Merdeka" atau orang lain yang berniat merusak acara pawai obor kali ini. Saya dengan sekuat tenaga menjaga obor dan berkoordinasi erat dengan panitia dan badan penjaga pawai obor setempat. Saya juga berharap melalui upaya saya sendiri, saya dapat menunjukkan keyakinan dan kehormatan kami terhadap Olimpiade kepada para elemen perusak."

Duan Jianzhuang mengatakan, ia telah mendengar kabar soal aksi nasionalis masyarakat Tionghoa di luar negeri. Mereka telah berbuat banyak untuk para pengusung obor Olimpiade. Dikatakannya,

"Saya sangat menghormati, menghargai, sekaligus merasa terkejut. Saya pikir, semua masyarakat Tionghoa akan memanifestasikan rasa hormatnya terhadap semangat Olimpiade melalui aksi konkret. Meskipun ada yang langsung berpartisipasi dalam pawai obor, ada pula yang tidak langsung. Saya merasa semangat patriotik itu sangat berharga dan telah memanifestasikan hati masyarakat Tionghoa yang mencintai tanah air dan Olimpiade."

Sementara itu, Duan Jianzhuang juga menyatakan harapannya terhadap Olimpiade Beijing:

"Sebagai warga negara Beijing di mana seluruh keluarga saya juga tinggal di Beijing, saya sangat gembira dan bahagia bahwa Olimpiade akan diadakan di Beijing. Saya berharap Beijing bisa memanfaatkan kesempatan kali ini untuk memanifestasikan kehangatan, semangat, dan dukungan warga Beijing terhadap semangat Olimpiade. Beijing dan kota koordinator Olimpiade lainnya di Tiongkok perlu menampilkan citra lebih terbuka yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan tradisional yang baik."

Pria yang sudah bekerja di Korea Selatan selama lima tahun ini mengatakan, Perusahaan Pengangkutan Laut Tiongkok adalah perusahaan logistik terbesar di Tiongkok yang memainkan peranan penghubung yang penting di bidang ekonomi dan perdagangan luar negeri. Perusahaan itu adalah salah satu perusahaan yang paling awal melakukan usaha pengangkutan laut dengan Korea Selatan sebelum hubungan diplomatik kedua negara diadakan. Perusahaan tersebut sudah berjasa dalam hubungan perdagangan kedua negara. Sejak penggalangan hubungan diplomatik Tiongkok-Korea Selatan, bisnis perusahaan itu di Korea Selatan telah meningkat pesat dan hasil usaha setiap tahunnya juga meningkat. (rekaman 6)

"Saya berpikir, seiring dengan perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Korea Selatan, kesempatan dan proyek bagi Perusahaan Pengangkutan Luar Negeri Tiongkok akan semakin banyak. Saya sendiri juga akan bekerja dengan baik demi kelancaran pertukaran ekonomi dan perdagangan Tiongkok-Korea Selatan serta bagi pengembangan perusahaan kami di Korea Selatan."

Duan Jianzhuang yang berusia 53 tahun itu memberitahu wartawan pula bahwa dirinya adalah pendengar setia CRI. Katanya, melalui CRI ia bisa mengenal betapa besarnya dunia ini.

"Saya adalah pendengar setia CRI. Bisa disebut juga peminat CRI karena sejak tahun 1972 saya sudah mulai mendengarkan radio CRI. Karena itu CRI adalah bagian penting hidup saya. Bukan hanya karena di CRI ada banyak bahasa asing, tapi ketika saya mendengar CRI saya menyadari betapa besarnya dunia ini."