Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-05-15 14:15:13    
Li Lingjuan, Pemanah Putri Pertama Tiongkok Yang Ikut Olimpiade

cri

Kejuaraan Memanah Arab tahun 2008 dibuka di Qatar Rabo lalu. Wartawan CRI sempat bertemu dengan pelatih kepala tim panahan putri nasional Qatar, Li Lingjuan. 24 tahun lalu, dia pernah meawkili Tiongkok ambil bagian dalam Olimpiade Los Angles. 6 tahun lalu, dia dikirim oleh Komisi Olahraga Nasional Tiongkok ke Qatar untuk membantu negeri itu mendirikan tim panahan putri, dan menjadi pendiri olahraga panahan putri Qatar. Li Lingjuan memimpin tim panahan putri yang terdiri dari pemanah amatir itu untuk pertama kali merebut medali di Asian Games sehingga diseebut sebagai "pahlawan nasional" oleh rakyat Qatar. Berikuti laporan wartawan kami.

Mengenang pengalaman 24 tahun lalu ketika mewakili Republik Rakyat Tiongkok untuk pertama kali ambil bagian dalam Olimpiade, Li Lingjuan mengatakan, baru dua setengah tahun sejak ia mulai berlatih memanah sampai ambil bagian dalam Olimpiade, bahkan waktu itu ia yang berusia 18 tahun masih tidak banyak tahu tentang Olimpiade. Dikatakan oleh Li Lingjuan:

"Saya hanya tahu Olimpiade adalah pesta olahraga terbesar di dunia, tapi masih sulit membayangkan seberapa besar pesta olah raga itu karena belum pernah ambil bagian. Ketika benar-benar menghadiri upacara pembukaan, kami merasa sangat gembira dan terharu. Waktu itu terdapat 178 negara ambil bagian dalam Olimpiade Los Angeles, saya sendiri dapat merasakan suasana Olimpiade dan sudah merasa pantas bisa menjadi atlet yang ambil bagian. Dalam anggapan kami sebagai atlet, adalah suatu kebanggaan dan keberuntungan yang luar biasa seumur hidup bisa mendapat kesempatan ambil dalam Olimpiade."

Pengalaman Olimpiade yang tak terlupakan sudah melekat di hati Li Lingjuan. Dalam Olimpiade tahun 1984, tim panahan Tiongkok yang masih kurang pengalaman dan pertama kali ambil bagian dalam Olimpiade berhadapan dengan tim Korea Selatan yang sangat tangguh. Namun, Li Lingjuan yang berusia 18 tahun dengan teknik yang unggul berhasil memecahkan 5 rekor Olimpiade, tapi sayang gagal memperoleh medali emas, dan harus puas dengan medali perak. Rasa kecewa itu mengiringinya sampai sekarang. Dalam waktu 20 tahun lebih ini, Tiongkok sudah meraih 5 medali perak di cabang olah raga ini, tapi belum pernah memetik medali emas. Berbicara tentang pengalaman 24 tahun lalu, Li Lingjuan mengatakan,

"Untuk pertama kali ambil bagian dalam Olimpiade adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Meski saya mendapat medali perak di Olimpiade, tapi banyak hal yang sulit dilupakan.. Waktu itu Tiongkok adalah yang pertama kali mengambil bagian dalam Olimpiade, masih kurang pengalaman, maka kekurangan kami di bidang teknik dimanfaatkan oleh lawan. Karena kurang pengalaman, persiapan tidak cukup. Tapi untungnya dalam pertandingan saya masih bisa fokus dan mengatasi kendali teknik. Boleh dikata sangat tidak mudah bisa meraih medali perak. Saya berharap dalam Olimpiade Beijing kali ini, kedudukan monopoli Korea Selatan selama 20 tahun lebih bisa dipatahkan oleh atlet Tiongkok."

Li Lingjuan menyatakan, ambil bagian dalam Olimpiade dan meraih medali emas adalah impian seorang atlet seumur hidup, sementara itu sebagai sebuah negara, berhasil menjadi tuan rumah Olimpiade adalah hal suatu hal yang membanggakan. Upaya segelintir orang yang mencoba membiokot Olimpiade Beijing menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menyaksikan kehadiran suatu Tiongkok yang baru sama sekali. Menurut hematnya, semangat Olimpiade adalah semangat partisipasi. Setiap atlet harus diberi kesempatan untuk ambil bagian. Pemimpin sejumlah neagra Barat tidak seharusnya merampas hak atlet negerinya utnuk ambil bagian dalam Olimpiade. Dikatakannya,

"Saya ingin bertanya kepada pemimpin yang hendak memboikot Olimpiade, ketika mengambil keputusan seperti itu, apakah anda pernah memikirkan kepentingan para atlet di negerinya? Masa emas bagi seorang atlet di bidang olah raga hanya sekitar 10 tahun, semangat Olimpiade adalah mempertemukan rakyat seluruh dunia pada kesempatan yang meriah itu tanpa membeda-bedakan kewarganegaraan dan ras."

Li Lingjuan mengatakan, "Meski saya sedang bertugas di luar negeri sebagai pelatih, tapi saya tahu para relawan di Tiongkok yang begitu aktif dan antusias untuk menyumbangkan tenaga demi suksesnya Olimpiade. Kami berharap dalam Olimpiade Beijing kali ini, Tiongkok sebagai tuanrumah bisa memperoleh medali lebih banyak daripada Amerika Serikat."