Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-09 15:31:20    
Wawancara Eksklusif Pembawa Obor Olimpiade Beijing Zhang Guimei Dari Kunming-- " Untuk 84 Anak Yatim Dan Satu Impian. "

cri

Dalam kirab obor Olimpiade Beijing di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, Tiongkok selatan hari ini (9/6), terdapat seorang pembawa obor bernama Zhang Guimei. Ia adalah tenaga pengajar sekolah menengah dan pernah adalah penderita penyakit tumor. Zhang Guimei pernah putus asa dan hendak bunuh diri, tapi sekarang adalah ' mamah' dari 84 anak yatim di daerah pegunungan dan ia ingin memberikan' harapan ' bagi anak-anak tersebut. Ia kini juga kepala Panti Asuhan Yatim Piatu di Kota Lijiang. Berikut laporannya.

Ketika pertama kali bertemu dengan Zhang Guimei, wartawan merasa sulit untuk menghubungkan guru sekolah menengah yang sopan santun tingkah lakunya dan lemah badannya itu dengan ' mamah ' dari 84 anak yatim. Dapat dibayangkan betapa sulit dan payahnya bagi satu guru sekolah menengah biasa yang ingin mempertahankan panti asuhan yatim piatu dengan upayanya sendiri. Zhang mengatakan, " Kami menerima anak yatim dari pedesaan, ada yang masih dibopong dan ada yang perlu dibujuk. Setelah pukul 10 pagi baru dapat kembali ke sekolah untuk mengajar, lepas sekolah segera kembali ke panti asuhan anak-anak, di benaknya tidak ada konsep mengenai apa hari libur, kadang-kadang saya sampai jatuh pingsan karena terlalu lelah."

Setiap menyinggung perkataan ' mamah', wajah Zhang Guimei selalu diliputi kebahagiaan, maka sulit dibayangkan, pada 10 tahun yang lalu, ia pernah putus asa dan hendak bunuh diri. Tahun 1995, suaminya meninggal karena menderita penyakit kanker, tahun berikutnya Zhang Guimei didiagnosa mengidap tumor. Ia hampir merasa kehilangan harapan terhadap kehidupannya dan menuju suatu desa di Kabupaten Pingxian Kota Lijiang, akan tetapi, lingkungan hidup yang sangat sulit di pedesaan, anak-anak yang mengharapkan dan mendambakan masuk sekolah serta warga desa yang optimistik telah menggugah dia untuk ' hidup' kembali.

Selama 8 tahun, di bawah asuhan dan bantuan Zhang Guimei, seluruhnya 84 anak kini sudah dewasa dan mempunyai kerja dan rumah tangga, tapi ia juga menyesal terhadap keluarganya, sehingga selalu merasa perih hatinya. Tahun 2006, keponakannya sakit berat dan perlu segera menjalani operasi pencangkokan ginjal, biaya pengobatan tidak sedikit, ketika itu di tangan Zhang Guimei kebetulan ada 300.000 yuan RMB untuk memperbaiki gedung sekolah yang rusak, ia dengan menangis menolak permintaan kakaknya yang ingin meminjam uang.

Dalam mata Zhang Guimei, anak desa yang ingin masuk sekolah senantiasa menjadi perhatiannya, ini seperti kirab obor Olimpiade yang menerangi harapan mereka. Zhang mengatakan, " Semulanya konsep Olimpiade sangat jauh bagi saya yang hanya seorang guru biasa di desa. Saya sangat berterima kasih mendapat kesempatan untuk menjadi pembawa obor. Ini juga memungkinkan anak asuhannya menyadari bahwa mereka tidak terlupakan dan bukannya 'sudut' yang terlupakan. Tak peduli apa yang terjadi, masyarakat sedang memperhatikan ' sudut ' itu."