Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-10 11:02:09    
Hasil Wawancara dengan Pembawa Obor Olimpiade Beijing, Mo Huilan

cri

Menyinggung nama Mo Huilan, banyak orang pasti teringat pada "salto gaya Mo",ketrampilan unik di dunia persenaman. Banyak tahun sudah lewat, Mo Huilan bukannya lagi seorang bocah perempuan Tiongkok yang berkiprah di palang sejajar, melainkan wartawan olahraga yang aktif di layar putih televisi. Kini, ia kembali di Guangxi, kampung halamannya sebagai pembawa obor Olimpiade Beijing tahun 2008.

Dalam Asian Games Hiroshima tahun 1994, Mo Huilan yang berumur 15 tahun berhasil sekaligus memborong semua 4 medali emas nomor tunggal cabang olahraga senam puteri dan menciptakan keajaiban meraih 5 medali emas dalam sekali Asian Games, sementara juga menciptakan rekor gelar juara pesenam puteri Tiongkok dalam sekali kompetisi. Pada tahun 1995, Mo Huilan dengan prestasi terbaik 9,9 poin meraih gelar juara dunia nomor balok titian pertama bagi tim puteri Tiongkok.

Karena sumbangan brilian di bidang olahraga senam, Mo Huilan dipilih sebagai pembawa obor Olimpiade Beijing tahun 2008. Seusai kegiatan reli obor itu, Mo Huilan menerima wawancara eksklusif wartawan kami. ia menyatakan sangat gembira ikut serta dalam reli obor kali ini dan sangat beruntung dapat ikut serta dalam reli obor di kampung halaman.

Pada hal, jauh pada tahap awal karier olahraganya, Mo Huilan nyaris gagal memasuki tim nasional. Akan tetapi, Mo Huilan dengan kegemarannya terhadap senam dan bakat pembawaan, mengatasi berbagai kesulitan dan pada akhirnya berhasil mencapai prestasi luar biasa.

Mo Huilan setelah mundur dari arena olahraga meneruskan studinya di Universitas Rakyat Tiongkok jurusan pers pada tahun 1997. Sejak tahun 2001, ia direkrut sebagai presenter stasion televisi Phoenix yang terkenal di Tiongkok dan memulai kariernya yang serba baru. Menyinggung perubahan besar kariernya dari pesenam ke presenter, Mo Huilan mengatakan, perubahan itu juga dikarenakan karier olahraga. Seusai karier sebagai seorang pesenam , ia masih mempertahankan semangat atlet yang menginginkan lebih banyak inovasi dan lebih banyak kemajuan. Semangat itu selalu menginspirasikan dirinya sendiri terus maju.

Selama beberapa tahun sebagai presenter televisi, Mo Huilan mempunyai kesempatan untuk mengenal lebih banyak olahragawan dan juga secara lebih mendalam mengenal pahit getir sejumlah atlet yang menganggur setelah mundur dari arena olahraga. Oleh karena itu, membantu bekas atlet memperoleh kesempatan kerja baru menjadi misinya yang baru. Pada bulan Mei tahun lalu, Mo Huilan mensponsori pembentukan "Yayasan Bimbingan Lowongan Kerja". Yayasan tersebut akan menyediakan dana penataran penempatan tenaga kerja kepada pensiunan atlet di dalam negeri Tiongkok dan membantu mereka memasuki pos kerja yang baru.

Mo Huilan tak terlepas dari olahraga karena kariernya sebagai seorang pesenam dan juga kini beralih profesi menjadi presenter, dan menerjunkan diri dalam usaha amal sosial. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan restunya kepada Olimpiade Beijing agar Olimpiade diselenggarakan dengan lancar dan atlet Tiongkok menunjukkan penampilan lebih baik di kandang sendiri dengan meraih lebih banyak medali emas.