Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-10 18:12:02    
Angkatan Bersenjata ASEAN, Tiongkok, Jepang dan Korsel Usahakan Jalur Baru Kerjasama Internasional Soal Pertolongan Bencana

cri

Seminar Pertolongan Bencana Internasional Angkatan Bersenjata ASEAN serta Tiongkok, Jepang dan Korsel ( 10 plus 3 ) hari ini ( 10/6 ) dibuka di Kota Shijiazhuang, bagian utara Tiongkok. Selama seminar, para pejabat pertahanan, komandan pasukan pertolongan bencana serta pejabat sekretariat ASEAN akan mengadakan pertukaran dan penjajakan mendalam mengenai upaya meningkatkan pertukaran dan kerjasama di bidang pertolongan bencana, bersama-sama meningkatkan kemampuan tanggapan bencana, dengan aktif mengusahakan jalur baru kerjasama internasional dalam pertolongan bencana. Berikut laporan wartawan kami.

Pagi hari ini, seminar dibuka di Institut Komando AD Shijiazhuang Tentara Pembenbasan Rakyat Tiongkok ( TPRT ). Selama tiga hari selanjutnya, para peserta akan melakukan penjajakan dan pertukaran mengenai jaminan hukum kepada angkatan bersenjata dalam pertolongan bencana internasional, pembentukan mekanisme koordinasi dan prosedur operasi standar.

Yang berbeda dengan sebelumnya, gempa dahsyat Wenchuan, Provinsi Sichuan, bencana hujan salju yang terjadi di daerah bagian selatan Tiongkok serta badai tropis di Myanmar yang terjadi pada bulan Mei lalu menyebabkan berbagai negara lebih menaruh perhatian pada kerjasama internasional dalam pertolongan bencana. Kepala Kantor Urusan Luar Negeri Kementerian Pertahanan Tiongkok, Mayor Jenderal Qian Lihua mengatakan kepada wartawan, bencana alam besar merupakan ancaman yang dihadapi bersama oleh manusia, maka meningkatkan kerjasama pertolongan bencana internasional, bersama-sama berjuang melawan bencana alam juga merupakan keperluan dalam upaya perkembangan keamanan dan kelangsungan hidup umat manusia secara harmonis. Dikatakannya, angkatan bersenjata mempunyai keunggulan dalam pertolongan bencana, berbagai negara perlu meningkatkan saling pengertian dan kerjasama di bidang tersebut. 

" Angkatan bersenjata memiliki keunggulan tersendiri, seperti reaksi cepat, organisasi ketat dan profesional. Pada saat terjadinya musibah besar atau bencana alam, angkatan bersenjata tidak saja menjadi kekuatan andalan yang utama dalam menerapkan tugas pertolongan dalam negeri, tetapi juga dapat memberi sumbangan positif untuk kawasannya. Meningkatkan saling pengertian dan kerjasama antara angkatan bersenjata berbagai negara bermanfaat untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan tanggapan bencana, memperdalam pertukaran dan kerjasama pragmatis di bidang keamanan non-tradisional. "

Rektor Rumah Sakit AD Pasukan Bersenjata Malaysia, Mayor Amin Bin Muslan menilai tinggi reaksi cepat pasukan bersenjata Tiongkok dalam pertolongan bencana. Dikatakannya, dia menghadiri seminar bertujuan untuk belajar pengalaman pasukan bersenjata Tiongkok, sementara berharap membagikan pengalaman Malaysia dengan berbagai negara lainnya.

" Penampilan TPRT sangat mengagumkan dalam pertolongan bencana, kami akan membagikan pengalamannya dalam seminar ini. Sementara itu, saya berharap berbagai negara bisa membagikan pengalaman Malaysia dalam mengikuti pertolongan bencana internasional, misalnya pengalamannya di Pakistan dan dalam tsunami Indonesia "

Setelah terjadinya bencana gempa bumi dahsyat di Wenchuan, Provinsi Sichuan Tiongkok, masyarakat internasional mengulurkan tangan bantuan kepada Tiongkok, menyumbangkan dana dan barang, menyediakan bantuan dalam berbagai bentuk. Jepang, Korsel, Singapura dan Indonesia mengirim pula tim pertolongan internasional dan tim media ke daerah bencana. Tim pertolongan dan tim medis tersebut meninggalkan kesan yang mendalam kepada tim pertolongan Tiongkok. Wakil Kepala Tim Pertolongan Tiongkok, Liu Xiangyang mengatakan,

" Kami menyambut baik kehadiran para tim pertolongan negara-negara tersebut. Sebagai rekan mereka, kami menyadari sepenuhnya makna prikemanusiaan tanpa batas wilayah. "

Pada kenyataannya, ASEAN jauh sudah menandatangani " Persetujuan Penanganan Bencana dan Tanggapan Darurat ASEAN " pada tiga tahun yang silam, sebagai kerangka hukum dalam upaya mencegah, memantau dan mengurangi bencana alam. Sedangkan dalam kerangka Tiongkok-ASEAN, kedua pihak juga pernah menyelenggaraan kursus mengenai penanganan tanggapan darurat bencana dan pembangunan kembali di daerah bencana, dengan maksud melakukan pertukaran dan kerjasama untuk mengintensifkan kemampuan penanganan bencana. Selain itu, Tiongkok, Jepang dan Korsel juga sedang berkerjasama tentang pengelolaan bencana. Dalam lingkup 10 plus 3, telah diadakan seminar internasional angkatan bersenjata pertama mengenai pertolongan bencana di Kota Shijiazhuang pada bulan Juni tahun lalu. Selama seminar itu, para peserta telah mengadakan diskusi umum mengenai partisipasi angkatan bersenjata dalam pertolongan bencana dengan mencapai hasil positif dan kesepahaman. Namun, secara keseluruhan, mekanisme kerjasama mengenai pertolongan bencana masih perlu disempurnakan. Mayor Qian Lihua menyatakan, seminar kali ini berpengharapan mendorong kerjasama pragmatif antara angkatan bersenjata ASEAN, Tiongkok, Jepang dan Korsel.