Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-06-11 14:20:52    
Kuil Dajue di Beijing

cri

Beijing adalah kota metropolitan yang ramai. Apabila ingin menikmati kesepian di tengah-tengah keramaian tersebut, Anda akan kami ajak menuju beberapa tempat yang sunyi sepi dan bergaya primitif untuk relaks.

Kira-kira memerlukan belasan menit perjalanan dengan mobil dari Taman Yihe, obyek wisata yang terkenal di bagian barat laut Beijing, ke Kuil Dajue yang terletak di Gunung Xishan Beijing. Kuil Dajue dibangun pada tahun 1068 jaman Dinasti Liao dan sudah bersejarah hampir 1.000 tahun. Karena di sana terdapat sumber air yang jernih, maka, Kuil Dajue dijuluki sebagai " Kuil Air Jernih". Di dalam Kuil Dajue tampak banyak patilasan sejarah, prasasti pada jaman Dinasti Liao, bangunan pada Dinasti Ming dan inskripsi kaisar-kaisar Dinasti Qing. Anggota Dewan Perhimpunan Agama Buddha Tiongkok merangkap Penasehat Umum Kebudayaan Agama Buddha Kuil Dajue, Pendeta Yanzang mengatakan: "Pintu Kuil Dajue menghadap ke arah timur karena setiap pagi ingin melihat sinar matahari pertama yang dapat mendatangkan harapan bagi bangsa, maka terbentuk gaya bangunan yang sangat unik. Langgam bangunan tradisional di Tiongkok, pintunya pada umumnya menghadap ke arah selatan. Ini mencerminkan kebudayaan Tiongkok adalah pluralis dan harmonis, dan berbagai suku bangsa saling mengakui kebudayaan satu sama lain."

Struktur bangunan Kuil Dajue bertingkat-tingkat berdasarkan topografi gunung. Kebanyakan bangunan dalam Kuil Dajue dibangun kembali atau diperbaiki pada Dinasti Qing. Balairungnya megah dan bergaya primitif, komposisinya didesain dengan ketat. Bagian belakang Kuil adalah taman yang indah permai. Lingkungan Kuil Dajue nan indah permai, medan penglihatan di depan pintu pun sangat luas. Air yang jernih mengalir dari sela-sela batu gunung di belakang kuil dan disalurkan melalui bak air sampai ke kolam di depan kuil, airnya jernih dan tidak pernah kering sepanjang tahun.

Walaupun sudah bersejarah hampir 1.000 tahun, tapi lingkungan dan bangunan dalam Kuil Dajue dilestari dengan baik. Pendeta Yanzang mengatakan: "Kuil Dajue dibangun pada jaman Kerajaan Liao, kemudian dibangun kembali dan dipugar pada jaman Dinasti Ming dan Qing, dan dipelihara dengan baik sampai sekarang, sehingga tetap mempunyai daya hidup yang penuh. Semangat bangsa Tionghoa yang gagah berani, rajin, bermurah hati dan cinta damai tetap bermekaran seperti bunga Magnolia di dalam kuil."

Bunga Magnolia merupakan suatu panorama indah Kuil Dajue dan juga salah satu simbolnya. Pada musim semi setiap tahun, di Kuil Dajue diselenggarakan Pekan Budaya Bunga Magnolia. Bukan hanya di Kuil Dajue saja terdapat bunga Magnolia, tapi mengapa pekan bunga Magnolia di sini sangat terkenal? Pemimpin Redaksi Pustaka Yanshan Beijing, Zhao Yan selalu mengadakan penelitian mengenai kebudayaan dan sejarah Kuil Dajue. Dikatakannya, pohon Magnolia di Kuil Dajue itu sudah bersejarah lebih dari 300 tahun.

"Pohon Magnolia tersebut dipindah tanam oleh mantan Kepala Biara Kuil Dajue dari Gunung Lushan, Propinsi Jiangxi Tiongkok tengah pada periode akhir pemerintahan Kaisar Yongzheng Dinasti Qing. Maka, pohon Magnolia itu bukan Magnolia setempat, melainkan berasal dari selatan. Bunga Magnolia mulai bermekaran pada Hari Raya Cengbeng. Pohonnya tidak tinggi, tapi mahkota bunganya besar, dan daun mahkotanya tebal, maka dari jaman dahulu terdapat sangat banyak puisi-puisi mengenai pohon Magnolia tersebut yang dideklamasikan."

Panorama di Kuil Dajue berlainan pada empat musim sehingga menjadi tempat tujuan para intelektual kuno. Maka, di dalam Kuil Dajue terdapat banyak puisi atau sajak.

Pada musim panas, bunga Magnolia bermekaran indah, bunga yang semerbak harumnya dapat tercium dari jauh. Wajah, warna dan wanginya bunga Magnolia di Kuil Dajue merupakan salah satu keajaiban di Beijing. Di antara pohon kuno di Kuil Dajue terdapat pula pohon Ginko yang tinggi, dan diameternya dapat dipeluk oleh enam orang. Pohon tersebut sudah berusia sekitar 1.000 tahun, rimbunnya daun pohon dapat menaungi separo halaman.

Pada tahun 1997, di dalam Kuil Dajue didirikan warung teh dan rumah makan, bekas tempat tinggal biksu dijadikan kamar tamu. Selain itu, dibangun pula ruang rapat dan sarana rekreasi lainya untuk para wisatawan.

Kuil Dajue terletak di atas Gunung Xishan, Beijing, di mana anginnya sangat kencang pada musim semi, gugur dan dingin, apabila ingin berkunjung ke sana, Anda harus mempersiapkan pakaian agak tebal. Keluar dari Kuil Dajue, Anda sendiri boleh memetik buah-buahan dan sayur mayur di taman budidaya, sambil menghayati kegembiraan dan kehidupan pedesaan, tapi jangan lupa harus membeli menurut harga waktu itu.

Nah, apabila Anda ingin menikmati pemandangan alam yang indah permai sambil mengenal kebudayaan Beijing, Kuil Dajue merupakan pilihan yang cocok bagi Anda.