Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-07-02 10:30:21    
Cerita Seorang Anggota PKT Dengan Kendaraan Pembawa Obor Olimpiade

cri

Kemarin ( 1/7 ) adalah hari genap 87 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok ( PKT ). Pada hari yang luar biasa ini, kami akan perkenalkan Gu Min, seorang anggota PKT yang brilian di antara tim operasi obor Olimpiade Beijing.

Pada dini hari pukul lima, bunyi klakson mobil telah memecahkan kesunyian seluruh kota Yinchuan. Padahal, pawai obor Olimpiade Beijing akan berlangsung di kota tersebut. Di antara anggota tim operasi obor yang berskala besar, kepala tim pembawa obor dari Komite Olimpiade Beijing, Gu Min beserta anggotanya bangun paling pagi setiap hari. Pekerjaan mereka adalah melayani para pembawa obor, karena pada saat pawai obor berlangsung di setiap kota, pandangan umum selalu tertarik pada para pembawa obor, sedangkan di belakang para pembawa obor, upaya Gu Min beserta anggotanya adalah tak terkurangkan.

" Pada saat iring-iringan mobil kami tiba di tempat keberangkatan pawai obor, anggota tim operasi akan membawa para pembawa obor ke iring-iringan mobil utama, untuk mengangkut mereka di tempat keberangkatan pawai obor, sementara membantu berlangsungnya pawai obor. Setelah pawai berakhir, para pembawa obor akan menampang mobil kami untuk menerima sertifikat yang menandakan pengalaman yang tak terlupakan, " kata Gu Min.

Di Tiongkok, anggota PKT selalu menjadi teladan. Di tengah tim operasi pawai obor, para anggota PKT termasuk Gu Min berupaya menjadi pelopor.

Sejak api Olimpiade menyala di Olimpik Yunani,, pawai obor Olimpiade Beijing telah melintasi lautan dan puncak, dalam proses yang besar itu, Gu Min adalah salah seorang saksi mata dan peserta, ini sungguh merupakan pengalaman yang mengharukan. " Mulai dari pos pertama Alma-Ata, saya tetap ikut pawai obor, terus sampai ke wilayah Tiongkok, waktunya kira-kira tiga bulan. Dapat dikatakan bahwa pengalaman itu tak terlupakan dalam seumur hidupku, khususnya pewai obor berlangsung di luar wilayah Tiongkok. 33 hari tak lama, dalam masa itu, kesan yang paling mendalam ialah, tak pernah ada satu pun kegiatan yang berskala besar dapat membangkitkan rasa patiotisme rakyat Tiongkok yang begitu hangat, setiap saya menyaksikan bendera kebangsaan yang melambai-lambai di pinggir jalan, saya terharu, perasaannya tak terkendalikan, " tutur Gu Min.