Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-07-07 13:52:51    
Duta Besar Bangladesh: Kami Berupaya Wujudkan Mimpi Serupa.

cri

Duta Besar Bangladesh di Tiongkok, Munshi Faiz Ahmad mengaku bahwa dirinya adalah penggemar olahraga. Ia mengatakan bahwa ia sangat suka menonton pertandingan olahraga. Di waktu luangnya, ia bisa seharian di depan televisi menonton pertandingan olahraga.

Olimpiade Beijing yang sebentar lagi akan berlangsung bagaikan mimpi menjadi kenyataan bagi si pecinta berat dunia olahraga ini.

"Bagi saya, Olimpiade adalah sebuah mimpi. Sebelumnya, saya selalu mengikuti berita pertandingan Olimpiade hanya sebatas pada siaran televisi dan koran. Sebelumnya, Olimpiade tidak pernah diselenggarakan di negara yang berdekatan dengan Bangladesh. Namun kali ini, Tiongkok dipilih menjadi tuan rumah Olimpiade dan bertepatan dengan keberadaan saya di Tiongkok. Karena itu, mimpi saya menyaksikan langsung pertandingan Olimpiade akan terwujud. Saya sudah tidak sabar menantikannya."

Munshi mengatakan, sama seperti semua rakyat Bangladesh, ia merasa gembira dapat menonton pertandingan Olimpiade. Dalam sebuah pertandingan olahraga, sebagian anggota keluarganya ada yang mendukung salah satu pihak dan ada pula yang pro kepada pihak lawan. Dengan seru mereka berteriak dan bersorak mendukung tim favorit masing-masing. Namun, siapapun yang memenangi pertandingan, kegembiraan mereka sedikitpun tidak lenyap. Munshi menunjukkan bahwa itulah semangat Olimpiade, yakni semangat yang mempersatukan semua orang.

"Itulah motto Olimpiade, yakni 'Satu Dunia, Satu Mimpi'. Kaum manusia adalah satu bangsa dan memiliki mimpi yang sama. Kesulitan yang dihadapi harus diselesaikan melalui persatuan umat manusia. Karena itu, saya berpendapat bahwa Olimpiade adalah sebuah pesta yang mewakili 'umat manusia di seluruh dunia yang merupakan saudara-saudari kita'."

Munshi mengatakan, ia masih belum sempat mengunjungi stadion Olimpiade. Tetapi istrinya beserta istri dari para duta besar lainnya dan para diplomat perempuan sudah berkunjung ke stadion dalam sebuah acara yang diorganisir pemerintah Beijing. Munshi berharap pemerintah Beijing juga dapat memberikan "hak khusus" kepada diplomat pria agar mereka juga bisa berkunjung ke stadion.

Tenis meja dan bulutangkis adalah dua cabang olahraga favoritnya. Selama menjadi mahasiswa di Universitas Bahasa dan Kebudayaan Beijing dari tahun 1981 hingga 1983, ia sering bermain tenis meja melawan teman sekelasnya. Munshi mengaku, sudah sejak kecil ia sangat berminat pada olahraga itu.

"Sejak kecil, saya sudah sangat menyukai tenis meja. Meskipun tidak terlalu jago, tapi saya sangat menyukai tenis meja. Kakak saya yang menjadi juara pertama di Bangladesh pun sempat berguru pada saya."

Munshi juga mengatakan bahwa ia mengagumi banyak atlet Tiongkok.

"Di Tiongkok ada banyak atlet yang saya suka, tetapi maaf ya, saya tidak dapat ingat nama mereka. Saya hanya mengingat nama atlet tenis meja, Wang Nan dan atlet senam Liu Xuan. Saya tidak bisa menyebut nama-nama atlet lainnya. Namun, saya selalu mengikuti jalannya pertandingan mereka dan berharap mereka bisa mencapai prestasi lebih baik."

Tentang bidang olahraga yang menjadi keahlian orang Bangladesh, Munshi mengatakan bahwa taraf kemampuan olahraga Bangladesh tidak terlalu tinggi. Biasanya orang Bangladesh pandai di olahraga cabang kriket, tembak, dan lari. Namun, atlet Banglades di ketiga cabang olahraga ini masih belum bisa meraih medali Olimpiade.

"Semangat Olimpiade yang paling penting ialah ikut berpartisipasi. Kalah atau menang tidaklah penting. Olimpiade kali ini diadakan di Tiongkok dan kami pasti akan lebih aktif mengikuti jalannya pertandingan dan berharap melalui kerja sama dengan Tiongkok, olahraga negara saya dapat dikembangkan dan atlet Bangladesh mempunyai lebih banyak peluang untuk berpartisipasi dalam Olimpiade."

Mengenai upacara pembukaan Olimpiade, Munshi mengatakan bahwa upacara pembukaan Olimpiade Khusus di Shanghai pada tahun lalu telah membuatnya terkesan. Para atlet dari 170 negara dan daerah telah berpartisipasi dalam pertandingan tersebut, dan Bangladesh telah mengirim 40 anggota kontingennya dan berhasil mencapai prestasi.

Upacara pembukaan sebuah pertandingan dengan skala begitu besar, berhasil berlangsung teratur dan acaranya juga sangat menarik sehingga telah memberikan kesan sangat mendalam kepada Munshi. Ia percaya bahwa upacara pembukaan Olimpiade Beijing pasti akan berlangsung sukses.

Menurut Munshi, keragaman budaya Tiongkok yang memiliki sejarah berusia 5000 tahun harus dicerminkan di dalam upacara pembukaan Olimpiade Beijing dan hendaknya terus dilestarikan.