Perkenalan tentang CRISiaran Bahasa Indonesia
China Radio International
Berita Tentang TK
Berita Internasional
Fokus Ekonomi TK
Kehidupan Sosial
Olahraga
Serba-serbi

KTT ASEAN

Kunjungan Hu Jintao Ke Lima Negara Asia dan Afrika

Kunjungan Jurnalis CRI ke Guangdong

Hu Jintao Hadiri KTT G-20 dan APEC serta Lawat ke 4 Negara

Olimpiade Beijing Tahun 2008
Indeks>>
(GMT+08:00) 2008-09-24 14:57:17    
Penyandang Cacat Tak Perlu Lagi Khawatir Kesulitan Menjelajah Istana Kuno Beijing

cri

Istana Kuno, salah satu warisan budaya dunia yang terletak di pusat Kota Beijing dekat Lapangan Tian'anmen mulai dibangun pada tahun 1406. Istana yang pernah menjadi tempat pemerintahan sekaligus tempat tinggal 24 kaisar dari Dinasti Ming dan Dinasti Qing merupakan kompleks bangunan kuno paling besar dan sempurna di Tiongkok. Pembangunan istana yang megah itu memakan waktu selama 14 tahun. Istana Kuno, Istana Versailles Perancis, Istana Buckingham Inggris, Gedung Putih Amerika Serikat (AS), dan Istana Kremlin Rusia disebut sebagai lima istana terbesar di dunia.

Dewasa ini, Istana Kuno dijadikan sebagai Museum Istana Kuno yang menyimpan hampir satu juta benda budaya. Bangunan megah yang dulunya hanya diperuntukkan bagi kaisar kuno, kini dijadikan obyek wisata terkenal yang bisa dinikmati masyarakat luas. Biasanya, obyek wisata ini dibuka dari pukul setengah 9 pagi sampai pukul 5 sore.

Panjang Istana Kuno dari selatan ke utara adalah 960 meter, sedangkan lebarnya dari timur ke barat adalah 760 meter. Bangunan yang dikelilingi tembok setinggi 10 meter dan kali pelindung kota selebar 52 meter ini memiliki 9.000 lebih kamar di dalamnya.

Zhang Xiaojuan, yang sudah lima tahun menjadi pemandu wisata di Istana Kuno merekomendasikan jalur wisata yang dapat menjelajahi Istana Kuno dalam waktu tersingkat.

"Karena waktunya terbatas, maka kami akan masuk dari Pintu Wu di selatan dan jalan lurus menuju arah utara, dan keluar di Pintu Shenwu. Jalur ini adalah garis poros Istana Kuno. "

Garis poros yang disinggung Zhang Xiaojuan itu merupakan jalur wisata favorit bagi para wisatawan. Di atas garis poros itu, dari sebelah selatan sampai utara, pengunjung dapat melihat tiga balai besar yang melambangkan pusat pemerintahan kuno, yaitu Balai Taihe, Balai Zhonghe, dan Balai Baohe, di mana sang kaisar menangani urusan politik. Kemudian, pengunjung juga dapat melihat tiga istana yang berfungsi sebagai tempat tinggal kaisar, ibusuri, permaisuri, selir, dan lain sebagainya, yakni Istana Qianqing, Balai Jiaotai, dan Istana Kunning. Akhirnya, pengunjung bisa bersantai-santai di Taman Yuhuayuan yang berfungsi sebagai tempat hiburan kaisar yang bentuknya persis seperti taman bergaya wilayah selatan. Konon, Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing membangun taman itu setelah melakukan inspeksi ke daerah selatan.

Wisatawan Inggris, Rea Camus mengatakan: "Menurut saya Istana Kuno sangatlah indah. Saya mengenal Istana Kuno dari film "The Last Emperor". Tapi, di luar dugaan saya, Istana Kuno jauh lebih indah dan megah daripada yang saya lihat di film."

Untuk membantu para wisatawan asing mengenal lebih dalam kebudayaan Tiongkok di Istana Kuno, Museum Istana Kuno menyajikan pelayanan informasi yang cermat untuk mereka.

Di Pintu Wu dan Shenwu tersedia alat pemandu elektronik yang menampilkan 40 layanan bahasa, antara lain bahasa Tionghoa, Kanton, Inggris, Jepang, Perancis, Jerman, Spanyol, dan lain-lain. Pemandu profesional juga tersedia dengan memungut biaya sekitar 300 yuan. Di dalam Istana Kuno nampak banyak wisatawan yang menyewa alat pemandu elektronik. Sambil berjalan santai menikmati pariwisata, mereka mendengarkan penjelasan rinci tentang Istana Kuno.

Untuk memberikan pelayanan cermat kepada para wisatawan penyandang cacat, Museum Istana Kuno menghabiskan biaya lebih dari dua juta RMB untuk menyempurnakan sarana bebas hambatan. Pejabat terkait Yan Hongbin mengatakan: (rekaman-5) "Kami mengimpor lift terbaik dari Jerman untuk para penyandang cacat."

Pada "Hari Menolong Penyandang Cacat" yang jatuh pada tanggal 18 Mei, upacara peresmian sarana bebas hambatan di dalam Istana Kuno digelar, dan Ketua Aliansi Penyandang Cacat Tiongkok, Deng Pufang memakai lift tersebut untuk menjelajahi Istana Kuno. Dengan demikian, sekarang penyandang cacat pun bisa leluasa dan nyaman menikmati warisan berharga Istana Kuno.